part 13- dekat

18.5K 420 0
                                    

"Gimana tugas dari pak setyo? Kamu ada waktu kapan Dika?" Tanya gadis cantik berambut hitam

Setiap ucapan keluar dari mulut gadis itu rasanya lembut didengar, itulah salah satu tanda orang lagi kasmaran

"Kapanpun bisa.. sekarang juga bisa" jawab Dika

Dika hampir tidak pernah menolak ajakan Debi. Dia hanya bisa mengatakan kata IYA tidak bisa TIDAK.

"Gak ada matkul lagi?"

Dika menggeleng, walaupun sebenarnya masih ada. Melewatkan beberapa kelas sudah menjadi kebiasaan rutin dalam hidupnya.

Mereka memilih duduk di sebuah kafe sembari sibuk dengan laptop masing masing. Dika sangat cekatan, dia mampu mengetik kalimat kalimat itu dengan 10 jari, sangat cepat.

"Kalo pendahuluannya gini gimana?" Dika langsung membalikkan laptopnya ke arah Debi.

"Waw.. cepet banget" diikuti nafas lega, ini bukan tugas pertama yang dimiliki Debi. Masih banyak tugas tugas lainnya yang harus dia selesaikan, dia merasa bersyukur bisa satu kelompok dengan Dika yang menurutnya sangat kompeten.

Setelah tugas pembuatan makalah selesai, kini tinggal mengunjungi salah satu kampus lain demi mengikuti seminar untuk mengumpulkan point yang nanti menjadi prasyarat untuk mengerjakan skripsi.

Mereka berangkat bersama menggunakan motor besar milik Dika. Dalam hatinya Dika terus berharap mudah mudahan aku gak perlu ketemu gadis itu pikirnya sepanjang perjalanan.

Sangat jarang dia bisa berduaan dengan gadis idamannya. Baru saja menginjakkan kaki di kampus yang berfokus pada sastra dan ekonomi itu. Dika sudah menjadi bahan perbincangan disana, ketampanan senyuman tipis, sangat membuat gadis gadis bertanya tentang siapa dirinya.

Hembusan gosip yang menyebar terdengar oleh salah satu gadis yang katanya Duta kampus. Mendengar pembicaraan beberapa temannya, Kayla yang saat itu baru selesai makan ikut langsung masuk ke dalam aula atau gedung luas khusus seminar ataupun acara lain.

"Dika?" Ucapnya seraya duduk tepat di belakang laki laki itu.

"Kamu kenal Kay?" Tanya lastri teman dekatnya

Kayla langsung memgalihkan pertanyaan temannya itu dengan memberikan kertas materi seminar. Sering kali dia mencuri pandang pada tunangannya itu. Rasanya Dika selalu tersenyum ceria saat bersama Debi. Laki laki yang biasanya menatapnya datar seketika berubah menjadi laki laki yang selalu tersenyum dengan sikap hangat.

Kayla merasa enggan mengganggunya, dia berniat untuk tidak menampakkan wajah dihadapan laki laki yang sedang berbahagia itu.

Lastri menyenggolnya sembari memberi tanda ke arah meja jejeran dosen.

Pak Setyo tengah memberi isyarat agar kayla mendekat. Kayla mendengus kesal, dengan lemas dia mendekati dosen bhs inggrisnya itu.

Kayla membungkukkan tubuhnya memberi hormat sembari bertanya dengan sopan "iya pak, ada yang bisa di bantu?"

"Bisa tolong besok kamu temani tamu kita untuk keliling keliling area kampus?"

Sudah menjadi kewajiban duta kampus untuk melayani para tamu tamu penting ataupun mengikuti acara penting sebagai perwakilan kampus.

Kayla mengangguk walaupun terpaksa "baik pak" senyuman lebar yang sengaja dia buat untuk menunjukkan rasa hormat benar benar menyiksa hari hari kayla.

Dika melihat kayla dari jauh "kayla.." ucapnya lirih

"Kamu kenal bro?" Suara itu mengagetkan Dika, rupanya seorang laki laki dengan rambut gondrong duduk di sebelah kirinya.

Dika menghiraukan omongan orang itu dan kembali focus pada kertas yang ada ditangannya.

"Eh aku lupa.. siapa sih yang gak bakal kenal sama dia.. semuanya pasti tau" tambah laki laki itu.

Dika kembali melirik kearah sebelah "kenapa begitu?"

"Apanya yang kenapa begitu? Kamu aja tau.. cantik.. kaya.. pinter.. duta kampus.. ramah.. double bro.. sempurna selain playgirlnya" jawabnya dengan semangat.

Dika mengerutkan dahi tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh laki laki itu.

Menurut Dika masih belum pernah dia temui gadis se sempurna Debi. Dirinya masih bisa tertawa lepas sembari mendengarkan cerita lucu dari Debi. Hingga hantaman keras mengenai perutnya ketika baru saja keluar dari gedung; tubuh Dika terhempas jatuh ke lantai dengan keras.

Kayla kaget melihat itu, namun dia tidak bisa langsung maju karena tidak mengerti persoalan apapun.

Dika berdiri di bantu oleh Debi sembari menatap tajam kearah Beni.

Tubuh kekar itu mendekatinya "aku bilang jauhi milikku" tegasnya.

Kali ini Dika tidak akan diam membiarkan Beni memukulinya, dia melepaskan pukulannya tepat di pipi Beni "kamu jadi cowoknya juga yang bener.. jangan selingkuh selingkuh mulu.. brengsek"

Debi terjebak diantara 2 lelaki yang sama sama dia sayangi. Setelah berulangkali adu pukul akhirnya Beni pergi ketika ada sekitar 10 mahasiswa datang mengusirnya.

Tidak banyak yang melihat adegan itu karena posisinya di belakang kampus.  Dika merasa tubuhnya nyeri, rasanya dia akan pingsan. Sementara Debi pergi karena di tarik paksa oleh Beni.

Rasanya tenang ketika ada yang menopang tubuhnya dan melingkarkan tangan, membantunya berjalan ke salah satu ruangan yang mungkin adalah UKS di kampus itu.

Ini adalah pertama kalinya dimana Dika merasa senang bertemu dengan Kayla. Pertama kalinya Dika melihat kayla sangat pengertian, membawanya tanpa satu pertanyaan atau sepatah katapun keluar.

"Beristirahatlah sebentar" ucap kayla dengan lembut

Dika langsung  menyandarkan kepalanya di tubuh gadis itu, sembari memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dika langsung  menyandarkan kepalanya di tubuh gadis itu, sembari memejamkan mata.

Kayla terus menatap dan mengelus laki laki yang terlihat lelah itu. Banyak hal yang ingin dia tanyakan. Namun dia urungkan, dia ingin Dika setidaknya beristirahat sebentar, ini kali pertamanya dia melihat Dika begitu bahagia penuh tawa walau akhirnya dia juga melihat Dika dengan serius penuh amarah.

annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang