pergi

10.3K 370 28
                                    

"Tiit tiit" bunyi hp Dika terus berbunyi dengan nyaring

Sementara sang pemilik tengah dibuk di kamar mandi, untuk menghilangkan pengap.

"Tok tok" pintu kamar mandinya terus di ketuk.

Dengan cepat dika mengelap rambutnya dan memakai bajunya, sembari membuka pintu.

"Hp kakak dari tadi bunyi" dengan menyodorkan hp seukuran 5 inci berwarna hitam.

Dika langsung menggeser layar berwarna hijau kearah kanan "iyyha ma"

"Kayla lagi sama kamu kan Dika?"

Dahi dika mengernyit "apa?"

"Tadi kan bareng kamu pulangnya.."

Mendengar ucapan ibu kayla, dika segera berlari kearah bagasi mobilnya. Karena terburu buru berulang kali kunci mobilnya terjatuh. Dilihatnya hp dan tas kayla yang berada di sambil kursi kemudinya.

Sial! Dilihatnya jam yang sudah menunjukkan jam 8 malam. Ini sudah 5 jam sejak Dika meninggalkan kayla, dika tak memerhatikan tas kayla yang tertinggal di mobilnya.

Bagaimana caranya dia mencari kayla, sementara dirinya tak bisa menghubungi gadis itu. Perlahan lahan Dika menekan gasnya sembari menengok ke berbagai arah.

Tak ada yang dia temukan, hanya gelap dan sesosok gadis yang menelungkup di sebuah kursi besi memanjang.

Dika menghentikan mobilnya dan menghampiri gadis itu. "Kayla?"

Gadis itu mendongakkan kepalanya "kamu lama sekali" ucap kayla dengan mata yang sangat sembam.

"Kamu bisa meminta tolong orang untuk kembali.. kenapa malah berdiam disini hingga malam?" Teriak dika

Ucapan kasar itu semakin membuat kayla sedih. Terutama ketika dika menarik tangannya dengan kasar atau bisa di bilang juga menyeretnya tanpa melihat ke arah kakinya.

Kayla menundukkan wajahnya selama di perjalanan.

"Dika"

"Diamlah.. jika kamu nggak ingin aku menurunkanmu lagi"

Kayla memaksa senyumannya "pada akhirnya kamu juga akan menjemputku lagi"

"Lebih baik diam.. aku sedang tak ingin mendengar apapun"

Lagi lagi kayla diam, mengikuti perkataan dika yang seolah tak ingin mendengar suaranya. Mereka berhenti tepat di depan rumah kayla, melihat kearah tanah yang sudah disusun batu batu indah malah membuat kayla takut.

"Turunlah, jangan katakan kamu takut untuk kerumahmu sendiri"

Karya memejamkan matanya menahan sakit ketika kakinya menyentuh beberapa batu. Dia melangkahkan kakinya perlahan,namun sebelum melangkah lebih jauh kayla kembali berhenti.

"Makasih.." tubuhnya tetap membelakangi Dika.

Nadanya terdengar biasa saja, tapi Dika tak menyadari ketika sebuah cincin terjatuh menabrak bebeatuan keras tanpa suara nyaring



Bentar lagi end ya kak...
Maaf kalo ceritanya kurang bagus atau sering muter muter.. masih baru belajar cz




annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang