Perlahan Dika dan kayla semakin dekat, mereka mulai bisa berkerjasama dengan baik, kedua orang tuapun sudah tidak mencurigai mereka lagi. Artinya mereka sukses menipu orangtua mereka tentang status hubungannya.
Usai menghadiri acara penting keluarga, mereka memilih untuk beristirahat di sebuah taman.
"Debi.. gadis itu kamu sangat menyukainya?" Kayla mulai membuka pembicaraan
"Ya" jawab dika tanpa ragu
"Apa bagusnya Debi. Dia keliatan biasa aja" ejek kayla
Mendengar ucapan kayla, Dika langsung menatapnya "apanya yang biasa aja.. dia cantik, pinter, ramah, gadis baik baik dan terhormat" sambil menghitung dengan tangannya.
"aku juga cantik... pinter... dan.." kayla menghentikan ucapannya, dia juga sadar selain 2 hal yang dia sebutkan diatas dia tidak memiliki apa apa lagi "keluargaku terhormat" lanjutnya sambil tersenyum kecut.
Bukan maksud Dika untuk menyindir, dia tidak berniat melakukan itu sama sekali.
"Debi udah tau perasaanmu?"
Dika hanya menggeleng lesu, jika di lihat mereka masih saja bersikap canggung. Walaupun satu kursi cukup untuk mereka namun Dika selalu memilih untuk duduk di tempat lain. Kayla juga dengan sengaja membiarkan laki laki itu duduk dimanapun dia inginkan.
"Tapi kalo dari penglihatan aku nih.. aku tau disisi mana kekuranganmu dibanding sama Beni"
"Apa coba?" Tanya Dika
Kayla membiarkan tangannya menahan dagunya "kan Beny anak motor sering ngumpul2 bareng geng motornya.. sering tengkar, badan maco banget, mukak sangar, dan orangnya juga berani termasuk berani nyatain perasaan gak kayak kamu" ejeknya pada Dika
Namun tanpa dia sadari, Kayla membuat Dika menjadi curiga.
"Kok kamu bisa tau banyak tentang Beni? Aku gak pernah ngasih tau tentang beni sama kamu"
Kayla segera mengalihkan tatapan, dia tidak pintar berbohong "ya tau aja denger dari anak anak"
Tidak percaya dengan ucapan gadis itu, dika langsung menarik bahunya membuat mereka berdua berhadap hadapan "kamu nggak pernah jalin hubungan sama Beni kan?"
Kayla terlihat kaget, bibirnya bergetar ingin dia berkata tidak namun rasanya cukup sulit, bibirnya tertutup rapat.
"Jawab kayla, mereka pacaran udah lama udah bertahun tahun.. kalo kamu pernah jadian sama dia itu artinya kamu jadi.."
Dengan cepat karya mengangguk, namun sebenarnya dia juga takut untuk mengakuinya "jadi cewek simpenan bukan hal yang aneh dalam hidupku"
"Tapi itu gak bener"
"Emangnya ada hal bener yang pernah aku lakuin?"
Pembicaraan yang awalnya biasa saja kini menjadi semakin serius.
"Ngerusak hubungan orang bukan sesuatu yang bisa dibenarkan kayla"
Jujur kayla paling benci ketika dirinya di kritik oleh orang lain "mencintai gadis yang udah punya cowok juga gak bener Dika"
Mata mereka beradu dengan tajam, "tapi aku nggak ada niat ngerusak hubungan orang.. gak kayak kamu.. bukan cuman itu.. kamu itu perempuan.. ciuman di pinggir jalan kayak binatang.. dimana harga dirimu" kalimat demi kalimat terucap dari mulut Dika dengan suara yang cukup keras, setiap teringat adegan di depan pagar rumahnya pasti sukses membuatnya emosi.
Kata kata itu cukup menyayat hati Kayla, biasanya hatinya akan tangguh mendengar hinaan, dan cercaan dari banyak orang. Tapi mendengar dari Dika berhasil membuatnya marah dan sedih sekaligus.
Wajah Kayla memerah, tidak ada pembelaan ataupun jawaban, Kayla hanya diam.
Dika sadar mungkin kata katanya tadi keterlaluan. "Kayla maaf ucapanku.."
"Lupakan" jawab kayla memotong ucapan Dika. "Aku cuman mau negasin.. kamu nggak punya hak buat ngatur hidupku.. sesuai perjanjian yang kamu tulis sendiri, kamu atur sendiri, dan kamu tanda tangani sendiri"
Setelah itu Kayla pergi sendirian meninggalkan Dika yang masih duduk. Dika tak berani untuk mengejar kayla, dia juga heran pada dirinya sendiri untuk apa dia ikut campur dalam kehidupan pribadi Kayla, karena hubungan mereka Palsu.
Jangan lupa vote dan komennya.. biar langsung upldate selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying girl vs Good Boy
RomanceSeirang laki-laki tampan calon penerus perudahaan Kayla gadis licik, cantik dan pintar menggoda. Hobinya bergonta ganti pasangan. Dia tipe gadis yang tak ingin direpotkan oleh yang namanya CINTA. "Gue gak mau yang namanya CINTA mengendalikan hidup g...