part 17 -siapa yang aku cinta

16.6K 499 26
                                    

Usai menyetor tugas kuliah di ruang dosen, dika memutuskan untuk ke kantin menemui beberapa temannya yang selalu asik bersantai. Kedatangannya memang membawa beberapa perhatian dari gadis yang tengah duduk di kantin.

"Tumben kesini?" Tanya riyan

Dika hanya tersenyum dan memesan beberapa cemilan dan juga minuman.

"Kamu sekarang jarang nongkrong ya" tambah andik

Dika mengangguk "maaf kemaren ada beberapa urusan"

"Sok sibuk" ucap temannya serempak, dika hanya tertawa.

Dika tidak sepopuler beny di kampus, walaupun tampan dan kaya Dika kurang di kenal karena jarang masuk kuliah dan juga jarang membuat heboh kampus, tidak seperti beny yang selalu bertengkar dan membuat masalah sehingga banyak anak mengenalnya.

"Drrrt" hpnya bergetar

Pesan WA membuat dika urung untuk meminum jusnya.

Dia kaget dengan foto itu, itu wajah beny dan juga kayla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia kaget dengan foto itu, itu wajah beny dan juga kayla. Dika menggeleng dan berusaha berfikir positif mungkin itu foto lama mereka.

Dia tetap berusaha tenang dan kembali meminum jus advocad yang tersedia diatas meja itu.

"Drrttt" hpnya kembali bergetar di sakunya

Lagi lagi foto dengan pose lebih panas masuk di pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi lagi foto dengan pose lebih panas masuk di pesannya.

"Kamu nonton apaan bro" tanya andik

Dengan cepat menghapus foto dan mencoba menghubungi nomor Wa itu. Namun tidak ada jawaban bahkan pesannya hanya menunjukkan simbol centang satu yang artinya pesannya tidak terkirim.

Mulai detik itu hatinya mulai tidak tenang, dengan baju seminim itu mustahil mereka tidak melakukan hal apapun setidaknya itu yang dipikirkan Dika beberapa saat, dan meyakinkan dirinya bahwa mungkin itu hanya masalalu.

"Drrttt" ketiga kalinya hp dika bergetar dia berniat untuk memblokir nomor itu. Namun ternyata getaran itu adalah panggilan telfon dari Debi.

Dengan cepat dia mengangkat telfon itu "iya?" Jawab dika

"Dika kamu dimana?" Terdengar suara isakan tangis

"Kenapa? Ada apa?"

"Beny.." ucapnya sambil terisak

"Kenapa?" Dika semakin cemas

"Aku mergokin dia sama cewek Dika.." suaranya mulai terputus.

Dika berusaha menengkannya "Jangan percaya omongan orang"

"Aku liat sendiri dika.. jelas jelas aku liat dia tidur sama cewek lain"

Saat itu juga telfonnya mati, karena hp dika kehabisan baterai. Sesekali dika mendesah cukup keras.

2 jam berlalu, setelah mengisi penuh batre hp kini giliran Debi yang tidak bisa di hubungi. Sebuah kertas mendarat di atas meja. Tertera tulisan seminar yang akan diadakan beberapa jam lagi di kampusnya.

"Nggak ikut?"

Dika kenal suara itu, mungkin sepertinya, kayla juga sibuk mengumpulkan point untuk mengerjakan skripsi. Beberapa teman dika saling senggol, ada beberapa yang sudah sempat bertemu dengan kayla sebelumnya.

"Aku nggak tertarik" ucap dika sembari menyingkirkan kertas itu.

"Harus ikut.. aku denger poinmu masih dikit"

Kayla sibuk menerangkan betapa pentingnya point sementara dika fokus pada gelang yang terpasang di pergelangan tangan kayla, sekilas terlihat sama dengan gelang yang dipakai kayla di foto tadi.

"Dimana kamu tidur semalam?"

Pertanyaan itu muncul ketika dika mulai merasa curiga.

Kelopak mata kayla membesar mendengar pertanyaan aneh yang menurutnya tidak perlu dijawab.

"Kenapa?"

Tidak mendapat jawaban atas pertanyaannya membuat Dika menggila, dia bangun dari kursi.

"Dimana kamu semalam" suaranya meninggi

Kini Dika menjadi sasaran perbincangan orang di kantin. Begitu juga temannya yang kebingungan tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Aku nggak perlu jawab pertanyaan kayak gitu"

Melihat bekas merah di leher kayla membuat Dika semakin menggila tangannya mencengkeram erat kerah baju kayla membuat gadis itu mundur ke dinding.

"Dika kamu ngapain" tanya teman temannya

"Jangan ikut campur" tegas dika memperingatkan temannya.

"Ada apa?" Tanya kayla

"Kamu sama beni?"

Kayla semakin tidak mengerti "aku di rumah"

"Bohong" gertak dika

"Ada apa?"

"Aku udah peringetin kamu.. supaya berhenti berhubungan sama beni"

Sungguh Dika benar benar memperlakukan kayla dengan kasar.

"Itu nggak bener" kayla mulai terlihat takut

"Dasar pelacur" teriaknya, uaranya menggema di seluruh kantin.

Tetesan air mata mulai mengalir di wajah mungil kayla. Dia tidak mampu mengucapkan apapun hanya air mata yang mewakili perasaannya.

"Dika kamu ngapain?" Suara debi membuat dika menoleh.

"Gadis ini kan? Yang kamu liat?"tanpa melepaskan cengkramannya dari tubuh kayla.

Tentu saja debi langsung menggeleng, tanpa ragu debi berkata bukan kayla gadis yang bersama beni.

Perlahan tangan Dika mengendur, dia langsung menatap kayla. Gadis itu terlihat berantakan dan kehilangan sikap percaya diri.

"Kayla" ucap dika Lirih.

"Kali ini.. kamu.. sungguh.. keterlaluan" perlahan kayla berjalan pergi

Walau dika sempat menghentikannya. Kayla menatapnya dalam diam, tatapannya memperlihatkan kekecewaan mendalam, dan seakan memohon agar Dika melepaskan tangannya.


Yang salah yang mana ya? Jangan lupa vote dan komentnya..

annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang