part 15- aksi

18.9K 437 8
                                    

Sesekali Kayla memejamkan mata tiap kali teringat dengan ucapan yang keluar dari mulut Dika.

"Kamu pusing?" Tanya Yuda sembari tetap fokus mengemudikan mobilnya.

"Nggak aku nggak paapa koq"

Hari ini kayla memilih untuk menghabiskan waktunya dengan Yuda, dia akan melancarkan aksinya untuk membuat sang mantan 100% takluk padanya.

Mulai dengan melakukan kebiasaan yang jauh berbeda dengan dirinya dahulu. Dia mencoba untuk melakukan hal-hal yang berkelas, bermain piano, dan juga membuatkan Yuda makanan. Berulang kali Hpnya berdering, Kayla sangat sibuk menjawab telfon satu persatu, itu juga termasuk salah satu rencananya untuk memperlihatka betapa banyak orang yang menginginkannya.

Aksinya itu sukses membuat Yuda kesal.

"Jangan angkat telfon dari laki laki lain saat bersamaku" ucapnya dengan menatap serius kearah Kayla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan angkat telfon dari laki laki lain saat bersamaku" ucapnya dengan menatap serius kearah Kayla.

"Itu temenku Yuda" ucap kayla

Yuda segera menjauh dengan wajah kesal. Ini mungkin sebuah tanda yang cukup bagus, laki laki itu nampak cemburu dan kecewa.

Perlahan Kayla mendekat mengelus pundak Yuda "marah?" Tanyanya dengan nada centil.

Sungguh Yuda terpesona, gadis yang dulu terasa kuno, katro atau bahkan culun dan jeleg. Kini sangat cantik menawan, lemah lembut sesuai dengan tipe idealnya, hobinya, semua yang kayla lakukan Yuda menyukainya.

Yuda langsung menariknya duduk di pangkuannya "kamu milikku"

Kayla tersenyum senang, rasanya semua bebannya terangkat. Dia hanya perlu bertahan sedikit lebih lama untuk mendapatkan yang dia inginkan.

"Drrrrttt" terdengar getaran hp miliknya di saku Yuda

Yuda langsung mengecek nama yang terpampang di layar hp itu.

"Tunanganmu" ucapnya

Kayla menengadahkan tangannya, "mungkin penting"

Dengan sedikit berat Yuda memberikannya pada Kayla. Dengan cepat kayla menggeser gambar tombol hijau itu.

"Dimana" ucap suara di telfon tanpa diawali sapaan

"Kenapa" kayla berbalik bertanya

"Aku nanyak duluan.." nada tidak bersahabatpun mulai terdengar.

Dengan mendesah pelan kayla menjawab "dirumah Yuda"

Dika mengingat nama itu, laki laki yang beberapa kali dia temui, dika juga baru saja mendengar info tentang laki laki itu dari lastri teman Kayla. Dia bahkan juga memiliki nomor hp lastri melalui temannya, kebetulan lastri adalah pacar teman kampus Dika.

"Ngapain malem2 di rumah dia"

Kayla berusaha menjauhkan hp dari Yuda agar percakapannya tidak terdengar.

"Sejak kapan ini jadi urusanmu"

"Pulang atau aku akan memberitahu ayahmu" ancam dika.

Kayla heran dengan sikap Dika, ancaman yang mempan, bethasil membuat kayla meminta Yuda mengantarnya.

"Kerumah tunanganmu lagi?"

"Iya yuda.. kalo ke rumah nanti ketahuan ayah"

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Dika. Sebelum turun seperti biasa yuda mengecup pipi kayla.

Kayla melambaikan tangan hingga mobil itu pergi dan tak terlihat lagi. Dia bisa bernafas lega setelahnya, lalu berbalik ke arah rumah Dika.

Lebih kagetnya lagi entah sejak kapan Dika berada disana.

Perlahan tunangannya itu mendekat dengan gaya khas memasukkan tangan dalam saku celananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan tunangannya itu mendekat dengan gaya khas memasukkan tangan dalam saku celananya.

"Kamu nggak tau jam?"

"Ini masih belom jam 12" bela Kayla

"Lagipula untuk apa ke rumah dia"

"Ini bukan yang pertama kalinya aku pulang malem dari rumah cowok" tanggapnya dengan nada menantang

Semakin Kayla melawan semakin nampak kemarahan di wajah Dika, Kayla juga ikut tersulut emosi.

Dika mengangguk "oke silahkan terus lakuin kebiasaan nggak benermu itu. Tapi jangan bawak bawak aku lagi.. jangan pakek aku sebagai alasan ke orang tuamu"

Ini sangat tiba tiba, entah apa alasannya sehingga Dika memberlakukan aturan seperti itu. Kepala Kayla rasanya menjadi sangat pusing, dia sangat kesal. Dia langsung mengambil hp dalam tasnya sembari menelfon seseorang

"Beni.. kamu dimana? jemput aku, aku mau nginep di tempatmu"

Ucapan kayla sontak membuat emosi Dika semakin membara. Dengan penuh emosi Dika mengambil hp di tangan mungil itu. Setelah melihat benar ada nama beni yang terpampang di hp, Dika langsung melempar hp itu dan menginjaknya berulang kali.

"Apa yang kamu lakuin" kayla berjongkok mengambil hp yang layarnya telah redup dengan kaca telah pecah.

"Ada banyak kontak penting dalam hpku" ucap kayla sambil memperlihatkan hpnya yang sudah rusak total

"Kontak penting apa? Takut nomor cowok cowokmu ilang?"

Yang ada di fikiran dika saat ini hanyalah betapa gilanya kayla. "Gak cuman Debi yang punya nomor orang orang penting di hpnya.. dosen ku.. temen ku.. dan grup kelas ku.. semua ada di hp ini" gertak kayla.

"Karena itu gunakan hpmu untuk hal penting.. gak usah keganjenan ngubungin cowok orang.. itu gak bener kayla.. itu juga bakal rusak dirimu sendiri"

"Kamu cuman mau lindungin Debi.. jangan bilang nasehatmu ini untuk kebaikanku.. karena nyatanya kamu cuman takut aku ambil beni dari dia. Kamu takut liat dia nangis dan patah hati."

Dika diam mendengar ucapan dari gadis di hadapannya. Dia memang takut hal itu terjadi. "Jadi kamu gak bakal berubah?"

"Hidupku, aku sendiri yang nentuin"

Menurut Dika gadis dihadapannya ini sangatlah keras kepala. "Play boy masih mending.. play girl? Gadis dengan banyak mantan, gadis dengan banyak kekasih dan laki laki di sekelilingnya kamu tau itu sebut apa?"

"Pelacur?" Jawab kayla. Dia tidak ingin Dika mengatakannya, karena itu dia mengucapkannya sendiri. "Sepertinya malam ini moodmu lagi nggak baik.. kita ketemu besok lagi"

Inilah yang membuat kayla berbeda dari gadis lainnya. Jika itu bukan kayla pastinya gadis lain akan langsung menampar laki laki yang menghinanya. Namun kayla tetap menahan emosi, walau sakit.

Kayla tidak mengeluarkan sepatah katapun dia hanya berlari menjauh sembari menangis.

Saat itu juga rasa penyeselan memenuhi pikiran Dika. Tanpa hp mau pulang kemana Kayla dia tak bisa meminta jemput pada siapapun.

Akhirnya Dika ikut mencari diantara kegelapan. Dilihatnya gadis menangis sambil duduk di bangku taman dekat rumah. Dika yang sangat canggung bahkan tidak bisa mengatakan maaf dan hanya duduk di belakangnya tanpa berbicara

annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang