part 22- pilihan

15.6K 405 2
                                    

"Maaf Dika.. kita bisa bicarakan lain kali" sesudah mengucapkan kata itu gadis itupun berlalu pergi.

Ada yang tau apa yang dirasakan dika saat ini? Tentu dia merasa kecewa dan sedih. Dengan lemas dia kembali ke rumah. Sejak saat itu juga dia semakin murung, kepalanya selalu saja terasa pusing, dirumah mungkin akan membuatnya semakin pusing. Dia segera menelfon temannya dan menerima ajakan mereka untuk pergi ke club malam.

----- malam

Mungkin dulu dia membenci tempat ramai dan bising itu. Bau alkohol dulu hampir membuatnya muntah karena mual. Kini dika bisa menerima tempat itu dengan baik.

"Bro kamu kebanyakan minum" ungkap dimas salah satu teman SMAnya dulu.

Dika menolak untuk berhenti, dia masih sadar dan masih merasa dirinya belum mabuk. Beberapa tegukan minuman keras membuatnya merasa lebih nyaman dan tenang.

Dimas heran, dika yang biasanya anti minuman keras tiba tiba seperti seorang pecandu berat. Beberapa saat pusing mulai terasa, pandangannya mulai kabur, saat itu juga dia memutuskan berhenti.

Telat jam 12 malam, dinas mengajaknya pulang . Dimas memutuskan untuk mengantar dika dengan mobilnya, khawatir terjadi sesuatu karena mabuk. Bahkan dimas ikut mengantar hingga ke depan pintu rumah mewah itu. Belum sempat membuka kunci rumah, seorang gadis membuka pintu membuat dimas kaget mengira gadis itu adalah hantu.

"Hantu? Gak mungkin secantik ini" ucapnya

"Dika?" Ucap gadis itu sembari memegang lengan Dika

Dimas hanya diam, dengan berbagai pertanyaan dibenaknya. "Jadi.. kamu tinggal disini? Bersama dika?" Tanya dimas.

"Aku tunangannya" ucap kayla

Dimas menganga, setau dimas dika tidak memiliki pacar apalagi tunangan. Karena sudah larut dimas memutuskan langsung pulang,dan berniat untuk bertanya di hari selanjutnya.

Kayla segera mengambil air putih dan memberikannya pada dika. "Minumlah dulu"

Dika menurut dan meminum air itu hingga habis. Sesekali dia memegang keningnya yang terasa pusing.

"Abis minum?" Tanya kayla walaupun sebenarnya dia sudah tau dengan bau alkohol di tubuh dika.

"Sedikit"

"Bagaimana acaranya tadi?"

"Biasa saja" jawab kayla sembari merapikan beberapa buku yang berserakan di samping rak.

"Kamu suka? Si yuda?"

Kayla langsung menatap Dika "bukan seperti itu"

"Bagaimana denganku? Kamu tidak menyukaiku?"

kayla enggan membicarakan hal ini disaat dika sedang dalam pengaruh alkohol. Tapi mau bagaimana lagi dika membahasnya lebih dulu.

"Aku menyukaimu.. kamu tampan, menarik.. tentu sebagai seorang wanita yang normal aku akan tertarik padamu"

"Bukan itu.. aku bertanya apa kamu tidak mencintaiku?"

Kayla menarik nafas pelan sebelum menjawab "dika.. aku tak tau apa itu cinta.. saat ini aku tidak tau.. tapi yang pasti aku menyukaimu.. cobalah merenungkannya, bukankah kamu menyukai debi?"

Dika berfikir sejenak.

"Kamu hanya tergoda olehku seperti laki laki lainnya, itu bukan berarti cinta" tambahnya.

Kayla memang tak yakin jika Dika jatuh hati padanya, dia menganggap dika seperti laki laki lainnya yang tergoda pada dirinya.

"Tapi aku menginginkanmu"

Perlahan kayla memeluk laki laki di hadapannya.

Perlahan kayla memeluk laki laki di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita... jadian saja, tapi jangan terlalu serius agar tak ada yang akan terluka seperti hubunganku dengan laki laki lainnya. Aku milikmu kamu bisa menyentuhku memelukku layaknya seorang kekasih, dan kamu juga milikku aku bisa bersandar padamu, orang tua kita akan senang. Ini menguntungkan, tak ada keterpaksaan tak ada yang dirugikan"

Mungkin itu kesepakatan gila yang kayla buat. Bermain api sebenarnya bukanlah pilihan tepat. Tapi kayla merasa ini benar, tak ada yang dirugikan dan saling menguntungkan.

annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang