Pertemuan hari ini sudah diatur oleh kedua orang tua mereka. Dengan mengatakan ada pertemuan penting di sebuah kafe yang nyatanya hanya Dika dan kayla yang hadir.
Mereka terjebak di pertemuan itu tanpa tau harus berbuat apa. Kayla hanya duduk sembari menunduk.
Hingga beberapa menit berlalu Dika tidak kunjung mengatakan sepatah katapun.
"Maaf" kayla membuka kalimat
"Apa?"
"Jika sulit untukmu mengatakan maaf.. aku yang minta maaf"
Dika mendengus. Dia tidak suka dengan ucapan kayla yang menurutnya 100% menyalahkan Dika. "Aku nuduh karena beberapa alasan.. kalo yang kamu lakuin bener kayak wanita lainnya aku nggak mungkin langsung nuduh gitu" bela Dika
Kayla tersenyum kecut "karena aku bukan cewek baik baik, jadi aku pantes dituduh.. aku tau itu, aku minta maaf"
Ucapan maaf itu terdengar seperti serangan untuk Dika, rasanya ingin sekali membentak gadis di hadapannya. Beruntung tempat ramai yang mereka datangi membuat dika berfikir kembali untuk tidak melakukan hal memalukan seperti kemarin.
"Maksudku bukan begitu.. nyatanya kamu pernah berhubungan dengan Beny, bahkan pacarmu sekarang aku nggak tau ada berapa.. orang menilaimu berdasarkan apa yang mereka lihat"
"Lalu apa yang kamu lihat dariku" tanya kayla
Dika diam, bagaimana cara dika memandang kayla, dikapun tak tau. Bahkan dika tidak tau dirinya menganggap apa gadis dihadapannya.
"Jujurlah" dengan sedikit senyuman sebagai isyarat dirinya baik baik saja
"Kamu terlalu kelewatan sebagai seorang perempuan, kamu terlalu bebas, menginap, berciuman bahkan tidur dengan laki laki lain.. kamu ahli menggoda, memamerkan bagian bagian yang harusnya kamu tutupi"
Semua yang diucapkan oleh Dika benar adanya. Kayla mengakuinya karena itu dia hanya mendengarkan tanpa menyanggah.
"Semua yang kamu katakan benar.. tapi.. itulah aku.. jika kamu tidak menyukainya, kamu bisa mengabaikannya.. aku berjanji tidak akan membawa namamu lagi sebagai alasan kepada orang tuaku"
Jawaban kayla juga tidak bisa ditolak ataupun diganggu. Posisi dika juga tidak memiliki hak untuk mengatur kayla.
Seorang laki laki yang dika kenal datang, yang pastinya menjemput gadis dihadapannya.
"Aku pergi dulu.. jika mama menelfonmu jawab saja sesukamu"
Kayla beranjak dan pergi bersama Yuda. Laki laki itu menatapnya lembut dan hangat, dia langsung masuk ke mobil itu sambil memegang kepalanya yang terasa pusing, hingga mereka tiba disuatu tempat.
"Kita dimana?" Tanya kayla
"Tanganmu hangat, kulihat wajahmu juga pucat setidaknya kita periksakan kesehatanmu"
Kayla menatap yuda, mata laki laki itu memberikan isyarat kesungguhan, yuda terasa benar benar berubah dan terasa berbeda dengan yang dulu. Setidaknya beberapa saat kayla lupa dengan niat awalnya.
Setelah memeriksanya dokter memberikan resep obat untuk menambah vitamin dan menyuruh kayla untuk beristirahat.
Mereka langsung pergi ke rumah yuda. Kayla lebih terlihat muram dari biasanya, yuda menyadari itu.
"Ada masalah sayang?" Tanya yuda
Kayla hanya menggeleng sambil menarik nafas berat. "Aku ada untukmu.. jika memang ada masalah jangan takut untuk mengatakannya padaku"
Tangan Yuda mengelus elus rambut kayla dengan pelan. Setidaknya kayla langsung meminum obat yang membuatnya tertidur hingga malam.
----
Dika yang tau kayla sedang berada di rumah Yuda membuatnya mondar mandir tak karuan di ruang tengah rumah.
Hingga jam 11 malam setelah mendapat telfon dari ibu kayla membuat dika semakin yakin bahwa gadis itu belum juga pulang.
Dika tetap menunggu hingga jam 12, gadis itu pasti datang ke rumahnya jika ingin pulang.
Setengah jam terlewat, membuatnya semakin tidak tahan dan langsung menghubungi kayla. setidaknya 4 kali dia menelfon namun tidak ada jawaban, dika semakin menggila, dia melempar gelas yang ada disamping.
-----
Yuda membiarkan hp itu terus bergetar, terutama saat dia tau yang menelfon adalah Dika.
Jam 1 kayla terbangun, dia melihat arah jam yang sudah malam. "Kamu nggak bangunin aku"
Yuda tersenyum "tidurmu nyenyak, aku nggak tega"
Kayla semakin kaget saat membuka hpnya ada panggilan tak terjawab dari dika. Dengan cepat dia menelfon balik.
"Halo dika.."
"Matamu tidak melihat jam?" Pembukaan yang sangat kasar terdengar.
"Aku ketidu..." ucapan kayla terpotong
"Aky tau alasanmu.. kamu mau tidur disana? Ngomong aja.. gak usah sok polos.. aku tau kamu cewek kayak apa.. aku gak perduli.. kamu mau tidur sama semua cowok pun aku nggak akan perduli" terdapat emosi di setiap ucapan yang dika keluarkan. Gertakan, kata kata dan cemohan yang kayla dengar lagi lagi membuat hatinya sakit.
Dia ingin menangis tapi dia juga tidak ingin terlihat lemah.
"Baiklah jika itu maumu" jawab kayla
"Sayang.. aku antar pulang?" Terdengar suara yuda di sela sela telfon.
"Yuda... aku tidur disini.. malam ini" ucap kayla dengan keras, dia sengaja agar dika mendengarnya.
Ucapan itu seperti pertir yang baru saja menyambar indra pendengarannya. Setelah mendengar kata kata itu telfonpun terputus.
Apa yang akan terjadi? Apakah Dika akan membiarkannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying girl vs Good Boy
RomanceSeirang laki-laki tampan calon penerus perudahaan Kayla gadis licik, cantik dan pintar menggoda. Hobinya bergonta ganti pasangan. Dia tipe gadis yang tak ingin direpotkan oleh yang namanya CINTA. "Gue gak mau yang namanya CINTA mengendalikan hidup g...