part- 18 karena

14.2K 402 0
                                    

Rasa kecewa masih saja membekas di benak Kayla. Bagaimana cara Dika menatapnya dengan kejam, bagaimana cara Dika menghinanya, semua masih teringat dengan jelas. Dan hingga saat ini kayla tidak juga mengerti tentang apa kesalahan yang dia buat hingga laki laki itu mengasarinya.

"Kayla.. makan" terdengar suara ibu memanggilnya dari luar kamar

Perlahan dia mendorang selimut lalu berjalan keluar menuju meja makan. Sebenarnya dia tidak berselera makan sedikitpun.

"Sakit?"

"Nggak ma" jawab kayla dengan lemas, keringat dingin mulai membasahi kening.

Setelah itu semuanya diam, hanya bunyi bunyi piring yang terbentur dengan garpu yang terdengar. Usai makan, tentu kayla membantu pembantu dirumah mencuci piring.

"Kayla berikan ini pada dika.. pergilah liburan" ucap ayahnya sambil menyodorkan tiket pesawat.

"Aku masih ada aktifitas dikampus ayah" terangnya

"Ambil jadwal libur, ayah akan menyiapkannya"

Memang keputusan ayahnya tak bisa di tolak.

"Tidak bisa ayah.. hubunganku sedang tidak baik" saat saat seperti ini tentu kayla akan menolak suruhan ayahnya. Dia tak ingin melihat wajah Dika, dia bahkan tidak tau bagaimana cara menghadapi laki laki itu.

"Baik baiklah padanya.. pastikan kamu mendapatkannya.."

Kayla tau ayahnya sangat ingin menikahkannya dengan Dika. Semua itu tak lain demi kelancaran bisnisnya, menurut ayah dan ibu kayla hanya keluarga Dikalah yang sesuai dengan kriteria mereka.

"Aku sudah melakukan apapun.. tapi dia tidak tertarik sedikitpun denganku" jawab kayla

Tentu itu bukan jawaban yang ingin didengar oleh ayahnya.

"Itu semua karena kamu nggak becus.. lakukan apapun.. dan dapatkan dia.. jangan jadi anak tidak berguna"

Mungkin ini sayatan kedua yang harus kayla terima. Mamanya berusaha menjauhkan ayahnya dari kayla. Inilah yang membuat kayla merasa semua laki laki itu sama, tak ada yang benar benar mencintainya termasuk ayah kandungnya.

------

Disisi lain dika tengah duduk di sebuah kafe dengan firman dan denis. Tangannya tak berhenti memijat keningnya yang terasa pusing.

"Gini gini bro.. jadi intinya kayla itu siapamu" tanya firman.

Dika bingung akan mulai darimana, cerintanya akan membutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Intinya dia cewek yang dijodohin sama aku.. orang tua kami sama sama berusaha jodohinku sama dia"

Denis membelalakkan matanya "waw.. daebak, kalo aku mah mau mau aja dijodohin sama cewek secantik itu"

Dika masih ingat bagaimana dirinya mempermalukan Kayla di depan semua orang. "Menurut kalian, aku dimaafin nggak?"

Firman dan dennis terlihat berfikir "kalo aku masih belum tau.. aku gak tau sifat kayla gimana.. kan aku gak kenal" jawab firman

"Menurut mu den?"

Dennis menggaruk rambutnya yang tidak gadal, itu refleks dia lakukan saat kebingungan. "Masalahnya kamu nyebut dia... emmm.. pelacur.. itu agak terlalu.. gimana ya"

Seketika tubuh dika terasa lemas, seumur hidupnya dia tak pernah seperti itu pada perempuan manapun.

"Tapi Dik.. sebenarnya kamu kenapa koq bisa semarah itu" tanya firman diikuti anggukan oleh dennis

"Intinya aku pikir kayla itu cewek yang tidur bareng benny.. gelang yang dia pakek itu sama"

Sebenarnya firman dan dennis semakin bingung, tapi mereka berusaha untuk menangkap omongan temannya.

"Gini aja.. jadi intinya kamu itu marah karena beny nyakitin Debi atau karena kamu mikir kayla tidur sama beny?"

Pertanyaan itu membuat Dika berfikir. "Dua duanya"

"Yang paling dominan antara keduanya. Yang paling bener bener buat mu marah".

Dika berusaha mengingat ngingat yang pasti dia merasa semakin emosi ketika melihat gelang kayla yang nampak sama seperti di foto. Teringat foto itu benar benar membuat dika kembali sedikit emosi.

"Ini semua karena kayla yang mulai" sikap tenangnya kembali terganggu.

"Lah sekarang kamu malah nyalahin kayla lagi. Salahnya dia itu dimana dika.. kalo emang ada masa lalu antara beny sama kayla ya itu hanyalah masalalu yang gak ada sangkut pautnya sama kamu" terang firman

Mendengar jawaban firman membuat dika kembali berfikir normal. Entah apa yang merasuki dirinya, dia menjadi labil dan serba salah.

"Atau kamu cemburu?" Tanya denis

"Nggak mungkin" jawab dika dengan cepat.

annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang