Untuk Sebuah Nama #19

3.5K 183 0
                                    

*
*
Kehadirannya sebagai pelipur lara di antara luka, sebagai pemersatu ikatan yang sempurna.

Hadirlah segera.
(Buah Hati)

*
*

Prilly menggeliat saat tubuhnya merasa gerah karena sudah sejak semalam Ali memeluknya erat, bahkan saat ia tertidur sekalipun Ali enggan untuk melepaskan pelukannya.

Melihat wajahnya sedekat ini entah kenapa membuat senyum Prilly teruntai, rambutnya yang hitam ke emas-emasan yang mulai memudar itu selalu membuat Prilly sadar akan kenyataan, perbedaan Ali dan Abay. Dua laki-laki yang begitu mirip yang singgah dihatinya.

Prilly mengusap lembut rambut ke emasan itu "gue ngak mau kehilangan orang yang sama, gue janji gue akan jagain loe" guming Prilly kecil.

"euuaaahhhhh" erang Ali menggeliat "masih juga pakai loe gue,," guming Ali menjawab gumingan Prilly, membuat perempuan itu menggit bibir bawahnya, malu.

"loe udah bangun,, maksud gue.. eh..maksud a..ku, kamu udah bangun..?" tanya perempuan itu gelagapan mengucap kata-kata.

Ali tertawa geli, laki-laki itu membuka matanya mentap perempuan yang masih terengkuh dalam bekapan hangatnya "kalau masih pakai loe..gue, kamu bakalan aku hukum..!!" ancam Ali tersenyum jahil "masa calon ortu panggilnya loe gue.." tambahnya menggoda.

Prilly menatap Ali dengan mata hazelnya, sinis "aku itu bukan anak kecil Ali, dihukum mulu,," gerutunya cemberut.

"aku suka tau ngehukum kamu" tukas Ali tersenyum jahil.

"tau ah.." seru Prilly kesal, mencoba melepaskan pelukkan Ali.

"mau kemana sih,,?"

"gerah..ALI.." jawab Prilly menegaskan nama Ali dengan desisnya, membuat suaminya itu terkekeh.

Ali melepaskan pelukkannya "hari ini aku mau balik, ngak apa-apa kan ? sekalian mau tau keadaan si Rasya sama di Alvaro,,! oh ya,,! By the way Alvaro kok bisa nolongin kamu,," ucapnya menatap Prilly dengan nada bertanya.

"em..itu, aku ngak sengaja waktu itu nolongin dia, terus, dia juga pernah nolongin aku dari si Dion,! kamu kenal juga sama Alvaro..?" jelasnya dan balik bertanya.

Ali mengangguk "ia, dia kakaknya Alfa"

"cewek yang waktu itu dandanin gue..eh.. maksudnya aku.." ujar Prilly cengengesan karena mengilat kata gue tanpan sengaja.

Ali menggut-manggut mentap Prilly "mau aku hukum.." godanya.

"enggak.." jawab Prilly cemberut.

'Cuup...,

Ali mengecup dengan cepat bibir yang menjuntai didepannya,

Prilly melirik Ali sinis "jadi itu hukumannya.." desisnya

"em..em.." dehem Ali mengacuhkan tatapan sinis Prilly dan turun dari tempat tidur.

Prilly mencekal lengan Ali dan menariknya, tubuh itu terpaut maju pada nya.

Dan.

'Cuupp..

Prilly membalas kecupan Ali.

Laki-laki itu mengangkat wajahnya beberapa inci, menyatukan kening keduanya "masih mau kena hukum..?" Godanya.

Prilly tersenyum malu "emm...." tautnya mendehem, ia mengangguk kecil.

Ali menarik tengkuk Prilly, ia memiringkan wajahnya.

Untuk Sebuah Nama✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang