Untuk Sebuah Nama #30

2.5K 162 2
                                    

*
*
Hal yang menakutkan dalam sebuah keluarga adalah kehilangan dan Khawatiran yang paling peka dalam perasaan takut itu.

(ALI&PRILLY)

*
*

Pak Juna melenggang dengan membawa toak ditangannya "semua berkumpul.." perintahnya, perintah itu hanya berlaku untuk mahasiswa yang ia bimbingnya di kelas Prilly.

Semua Mahasiswa yang dimaksud menyeruduk riuh, berkumpul membentuk barisan didepan Pak Juna "setelah ini kita makam malam, dan sedikit hiburan, pentas seni dari teman kalian, anak-anak Mapala.." ujar Pak Juna sedikit mengungantai senyum, senyum yang sangat jarang ia perlihatkan.

"Ye..asik.." seru riuh barisan didepan Pak Juna, semua heboh seketika.

"Stop..!!" Pekik pak Juna melengking "saya bukan suruh kalian ribut, ingat..!! Boleh bersenang-senang, tapi jangan lupa istirahat karena besok bapak mau kasih tugas lagi sama kalian..! Tugas hari ini silahkan dikumpul.." titahnya kembali memasang wajah garangnya.

"Ya ela pak,, tugas mulu.." keluh Tobi, ketua kelas yang berbaris paling depan.

"Ngeluh mulu kamu ini Tobi., Udah sana kumpulin tugas teman-teman kamu.." titah Pak Juna , mata garangnya menatap Tobi lurus.

"Ya.." sahut Tobi malas "mana-mana tugas loe semua, sini.." pinta Tobi, dengan jengkelnya ia mengambil satu persatu tugas temannya. "Kayak ada yang kurang nih.." gumam Tobi menyelidik, ia menghitung satu demi satu lemabaran tugas ditangannya, "ini kurang,,! Siapa yang ngak ngumpul..?" Tanya nya menyugut, sok berkuasa menatap teman-temannya.

Semua mata tertuju pada Tobi, tak percaya. Tobi sangat suka berbohong makanya semua temannya menatapnya begitu.

"ngak percaya..?" Ketus Tobi, matanya menatap satu persatu teman sekelasnya "tunggu..!! Si upil sama keteknya mana..?" Sugut Tobi songong, itu panggilan yang ia juluki pada Prilly dan Salma.

"Tadi sih kita liat mereka berdua ditepi hutan.." jawab salah satu teman Tobi.

"Ngapain lagi si upil sama keteknya main ditepi hutan..!! Ini gara-gara pak Juna nih, mereka pasti frustasi karena tugas ini.." gumam Tobi sinis.

"Itu kenapa berkerumunan,,? Tobi cepat kumpulkan tugasnya sama bapak.." pinta Pak Juna.

"Ia..ia.."sahut Tobi malas, lakj-aki bertubuh besar itu melangkah kedepan menghampiri pak Juna "nih pak..! Tapi ada yang belum ngumpulin.."

"Siapa.?" Pekik pak Juna dengan Toak nya, membuat Tobi yang bediri didepan berjengkit terkaget dan spontan menutup kuping.

"Jangan kenceng-kenceng pak, bisa budek kuping saya. Prilly sama Salma yang belum ngumpul.." dumel Tobi menatap pak Juna jengkel.

"Prilly, Salma, maju.." titah Pak Juna memelankan suaranya, ia kasihan jika telinga Tobi harus budek gara-gara toaknya.

"Mereka ngak ada disini pak..!" Ucap Tobi.

"Kok baru bilang sekarang." Omel Pak Juna, ia melirik jam hitam yang melingkar di tangannya. Waktu menunjukkan pukul 18:14. "Ini mereka kemana..?"

"Kayaknya mereka masuk hutan deh pak. Soal nya tadi kita liat mereka berdua duduk di tepi hutan gitu.." sahut salah satu teman kelas Prilly.

Pak Juna menggeleng kecil "ada,ada aja. Ya sudah. Yang cewek-cewek tetap disini. Cowok-cowoknya ikut bapak,  kita cari teman kalian. Kamu Tobi, laporin sama anak mapala, nanti kamu nyusul sama mereka.." ujar Pak Juna menitah.

Untuk Sebuah Nama✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang