Untuk Sebuah Nama #29

2.6K 153 0
                                    

*
*
Cemburu tanda sayang, tapi jangan cemburu buta juga.!

Karena cemburu yang berlebihan itu bisa membuat celaka.
(PRILLY)

*
*

Mata Jesica membelalak bulat saat mendapati Alif sedang dipeluk Prilly, perempuan yang menjadi saingannya untuk memiliki Ali. Ada gurat emosi yang ia tampakkan di wajahnya.

“Apa-apaan ini, dan loe kenapa peluk anak gue..?” sentak Jesica geram, tanggannya mencengkram lengan Prilly dan hendak menarik Prilly namun dengan cepat Ali menepis tangan Jesika dari lengan istrinya.

“Loe apa-apaan sih Jes..,” balas Ali menyentak.

“Alif..” Jesica memutar arah tatapannya pada Alif, ia mendelik sadis membuat Alif seketika menunduk takut.

Tatapan garang Jesica pada Alif membuat emosi Prilly tersulut “Kebangetan loe Jes,,” seru Prilly memeluk Alif yang ketakutan.

Jesica menggeram melihat Prilly yang memeluk Alif erat “Alif, tante itu__”.

“Ikut gue..” potong Ali, laki-laki itu menarik paksa Jesica keluar dari ruangan Alif.

Jesica memberontak, itu mungkin sungguh sakit karena Ali mencengkram lengannya dengan sekuat tenaga.

“lepasin Li,,!” pinta Jesica yang kesakitan.

Ali menyentak lengan Jesica, membentur tubuh perempuan itu pada dinding rumah sakit “gue akan lebih kasar lagi kalau loe ngak bisa di ajak gomong baik-baik,," ancam Ali

Perempuan itu terdiam, menatap intens laki-laki di depannya “gomong baik-baik..?” gumam Jesica menguntai senyum tipis, sebuah guratan sakit hati. “aku ngak akan biarin perempuan itu merebut semuanya dari aku, Alif harus tau siapa dia..!”.

“apa peduli loe sama Alif, bukan nya loe udah sia-siain dia,,” sahut Ali.

“tapi dia masih anak aku, darah daging aku..” balas Jesica menekan emosi dalam kata-katanya sehingga suara itu terdengar meninggi.

“anak,,!!” decak Ali tertawa sinis, meremeh kan ucapan Jesica “Jes,Jes,,!! Ngak ada ibu yang tega ninggalin anaknya yang lagi sakit, kecuali perempuan ngak punya hati kayak loe,, mending loe pergi jauh-jauh deh, karena mulai sekarang Alif milik aku sama Prilly..” tegas Ali.

“Prilly ngak bisa gitu aja merebut Alif dari aku,,,!!” balas Jesica tegas.

“lihat aja,,!! Dunia mungkin ngak berputar bersama Prilly, tapi loe harus tau dia akan selalu di kelilingi orang-orang yang baik yang akan melindunginya dan menyayanginga, termasuk gue dan Alif,,,”

“tunggu...!” ucap Jesica menghentikan ocehan Ali, perempuan itu termenung, ia mencerna semua ucapan Ali sejak awal. “apa ini semua berarti loe cuma bohongin aku tentang pernikahan itu,,,?”.

“ya gitu, lagian mana ada laki-laki yang mau nikahin perempuan yang ngak punya hati kayak loe,,,! Kevin aja udah nyerah,,,” ucap Ali. Ya, anggap saja itu sedikit penghinaan untuk Jesica

“Ali...!” pekik Jesica penuh emosi.

“apa..? Kesel..? Marah ? Mau nangis..?” gugat Ali meledek “nagis aja, dari pada entar loe setres..” ledeknya di iringi senyum evil.

“awas loe semua,,,gue ngak terima di perlakukan seperti ini,,,! Gue akan balas sakit ini...” ujar Jesica geram, matanya bak elang yang menuju mangsa, memerah karena menahan emosi nya. Perempuan itu berlalu dengan emosi yang meluap-luap.

Untuk Sebuah Nama✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang