Untuk Sebuah Nama #26

2.5K 159 1
                                    

*
*
Aku sahabat mu, sahabat sehidup semati mu, sahabat yang akan berbagi suka duka dalam hidup mu.
(PRILLY)
*
*

Dia begitu manis, sungguh ciptaan tuhan yang begitu indah. Ali selalu tersenyum dalam sepi saat matanya pertama kali terbuka di pagi hari, saat wajah itu masih lelap dalam ketenangan. Kebahagiaan yang sederhana namun mampu membuatnya lupa dengan bumi yang ia pijaki.

"Egghhh..." erang Prilly menggeliat, meraih tubuh Ali dan menusupkan wajahnya kedada Ali yang bidang.

Ali tersenyum, dan memeluk tubuh istrinya. Laki-laki itu enggan untuk berbangun meski sudah cukup lama berbaring menemani Prilly yang masih terlelap.

"Dret...drett...Drerttt..drett...

Buru-buru Ali meraih hand phone nya yang ada dimeja, disamping tempat tidurnya.

"Hallo..!! Ada apa Vin..?" Gumam Ali pelan setelah panggilan dari Kevin ia terima.

"Ehh..?" desah Ali, Suara Kevin tak terdengar jelas olehnya. "Tunggu bentar.." titah Ali.

Laki-laki itu mengingsihkan kepala Prilly dari lengan kekarnya, dengan perlahan melepasnya di bantal.

"Ada apa ?" Lanjut Ali setelah laki-laki itu turun dari tempat tidur.

"Tolongin gue Li,,!! Alif ngamuk,, dia ingin ketemu mamanya,, dan parah nya kondisi anak gue terus menurun.." ucap Kevin dengan nada memohon.

Ali terdiam sejenak, menatap kearah istrinya yang masih terlelap "terus gue mesti ngapain..?"

"Bujuk Jesica kembali Li..!! Cuma loe yang bisa" ucap Kevin, suaranya yang terdengar parau, membuat itu seakan menjadi permohonan yang menyedihkan.

"Aku akan kerumah sakit bersama yang lain,,! Kita bahas ini disana,," sambung Ali

"Baik lah." Gumam Kevin datar.

"Loe yang sabar..!" Ucap Ali mengiba.

"Pasti Li,,! Thanks,, maaf udah bangunin loe pagi-pagi begini.."

"Ngak apa-apa, ya udah,, gue mandi dulu,, abis itu gue kesana.. by.." Ucap Ali yang kemudian memutuskan panggilan dari Kevin.

Ali melirik jam dinding memastikan jam berapa sekarang, 06.25. Dengan langkah perlahan Ali mendekati istrinya "Dia nampak lelah, kasihan,!! dia pasti kecapeen karena semalam begadang." Gumam Ali mengusap pelan rambut Prilly.

Ali mngecup kening Prilly dan berlalu ke kamar mandi.

Selsai mandi Ali masih mendapati istrinya yang masih tidur dengan lelap, sangat lelap, buktinya saja sinar matahari yang masuk tidak menggubris tidurnya sedikit pun, Ali mendekati gorden dan menutup gorden kamar itu agar matahari tidak mengganggu tidur istrinya. Setalah selsai berganti pakaian Ali bergegas keluar menemui yang lain, Verrel dan yang lain sudah ada di dapur.

"Pagi Li.." sapa Verrel saat Ali memasuki ruangan dapurnya.

"Pagi juga.." jawab Ali santai, laki-laki itu menuangkan air putih kegelas kosongnya.

"Istri loe mana..?" Tanya Bastian yang sedang menikmati sarapannya, selembar roti dengan selai coklat diatasnya.

"Dia masih bobok cantik,,! Kayaknya dia kecapean,," jawab Ali di iringi tawa kecilnya, laki-laki itu ikut duduk bersama yang lain. "Si Wilo mana..?" Tanya Ali menatap Verrel yang duduk di depannya.

"Dia kerajinan,, pagi-pagi udah balik.." timpal Andre meledek.

"Dia pulang sebentar, abis itu balik lagi..!! Ada perlu apa sama istri aku..?" Jawab Verrel dan bertanya balik dengan tatapan penuh selidik pada Alk

Untuk Sebuah Nama✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang