Untuk Sebuah Nama #25

2.7K 172 1
                                    

*
*
Kehadiaran yang terlambat, bukan berati terlambat berbahagian, ada kebahgiaan di setiap keadaan, dan keindahan di setiap pertemuan
(ALI*PRILLY)
*
*

A

li menepikan motornya di depan sebuah Cafe, yang bernama Romantic Cff.
Prilly turun dari motor saat mesin motor itu telah mati.

Ali melepaskan helm full face nya "sini aku bantuin.." gumamnya membantu Prilly mempaskan helm dari kepala istrinya.

Prilly celingukan, tempat ini masih asing baginya, dan  ini pertama kalinya ia ketempat ini.

"Tempat yang romantis.." guming Prilly menatap kedalam cafe, perempuan itu mengukir senyum dalam diam.

“ayo masuk...” ajak Ali menggandeng lengan Prilly.

Prilly mengkaku “tunggu,,” cegatnya “aku tunggu yang lain aja ya disini..” gumam Prilly ragu

“katanya mau nemenin aku manggung, kalau nunggu disini bukan nemenin namanya honey,,” ucap Ali menjelaskan, laki-laki itu nampak memaksa agar istrinya masuk ke dalam Cafe.

“ayo dong,,” ajak Ali lagi.

“tapi kamu jangan aneh-aneh ya,,!! Aku ngak mau naik kepanggung, aku ngak mau jadi pokus perhatian seisi cafe karena kamu,, kayak waktu itu dan aku__”

Ucapan Prilly mengantung saat laki-laki itu menaruh telunjuknya di bibir yang nyerocos panjang seperti bebek itu.

“ngak akan,, kamu cukup duduk manis di depan panggung, dan ngak boleh lirik-lirik,, itu doang..” jawab Ali tersenyum rekah.

“fosesif amat," desis Prilly malas "ya udah,,!! AYO,,” jawab Prilly setelah menarik napas sejenak. Jawaban itu cukup meyakinkan kalau ia puas dengan jawaban Ali.

Keduanya memasuki Cafe bernuansa romatic itu, ruangan yang redup dengan lampu neon yang tergantung dilangit-langit Cafe. Suasanan itu membuat setiap orang di dalamnya hayut dengan paduan alunan musik.

“duduk...!” pinta Ali, menarik kursi untuk istrinya “duduk yang manis, dan cukup fokus sama aku.. kedepan..?” titahnya menuntut dan menunjuk lurus kearah panggung.

“ia.., Mr. Arogan..” guming Prilly mencela.

Ali tersenyum geli, dan mengecup kening Prilly. “aku kebelakang dulu,,”

“em...” angguk Prilly meyakikan, laki-laki itu meninggalkan istrinya dikursi paling terdepan tepat di depan panggung .

Dengan sabar Prilly tertatih menunggu, tak lama Ali dan kawan-kawan band nya muncul dari arah belakang panggung, ada satu personil baru, nampaknya itu pengganti laki-laki yang kini masih terbaring dirumah sakit, Kirun harus ikhlas kalau sementara ini tempatnya digantikan oleh yang lain.

“hello every body..!” sapa Ali pada para pengunjung Cafe “malam ini aku akan bawakan sebuah lagu, ini spesial untuk seseorang yang selalu ada disisi aku, malaikat terindah yang Tuhan kirimkan buat aku..” tutur Ali lembut, laki-laki itu tersenyum kearah Prilly, membuat perempuan yang duduk di meja terdepan itu hanya bisa  tersenyum nan manis pada Ali.

“sebuah lagu yang berjudul BUKTI.."gumam Ali memelan.

Musik mengalun__

Lampu yang redup membuat suasana itu seketika berubah semakin romantis saat alunan itu memenuhi ruangan Cafe.

Laki-laki nampak tenang mengikuti alunan musik itu.

Suara emas itu mengalun merdu “menenangkan hati ku bukan lah satu hal yang mudah, kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpa mu”

Untuk Sebuah Nama✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang