Untuk Sebuah Nama #23

3K 174 2
                                    

*
*
Indahlah pada waktunya, bersama. Ingat kita tak pernah sendiri. Karena kita keluarga.

Berbahagialah karena hari ini milik kita dan hari esok belum tentu milik kita.

*
*

(Rumah_Alpril)

Sudah sejak sore tadi Prilly ingin mendumel pada Ali, namun suaminya terlihat sibuk dengan gitarnya, dan sekarang waktu yang tapet karena Ali sedang santai menonton tv,. Datang-datang Prilly merebut remot tv dari tangan Ali.

"Kenapa di matiin..?" Ucap Ali kesal menatap istrinya.

Prilly meletakkan remot di meja "ada yang pengen aku omongin.." ketus Ily

"Apa..?" Taut Ali santai. Ali mencoba meraih kembali remor namun dengan cepat Prilly menepis tangan Ali, membuat laki-laki itu mendesah, dan menghempas punggungnya di sandaran sofa "kenapa sih..?"

"Itu si Verrel kenapa sih.? dia kok ngindarin si Wilona gitu, kasian tau Wilonanya, dia murung banget..! Kamu tau ngak mereka berdua kenapa..?"tanya Prilly menuntut, wajahnya nampak serius dan sedikit cemas.

Ali mengangguk kecil "memang nya Wilona bilang apa ??"

"Dia kecewa sama Verrel karena belakangan ini si Verrel makin parah aja mainin cewek, bahkan secara belak-balakan didepan mata Wilona. Parahkan tuh si Verrel...!" Omel Prilly terbawa kesal.

Ali tersenyum kecil "Verrel ngak salah kok.." sahutnya datar.

"Kok bisa..? Jangan mentang-mentang si Verrel teman kamu, kamu belain dia,,! Kasian tau si Wilona, dia sedih deh tau.." omel Prilly mentap Ali kesal.

Lagi-lagi Ali tersenyum membalas wajah kesal Prilly "Ya ngak gitu lah,,! Wilona juga teman aku, mereka itu cuma salah paham honey.." jelas Ali bertutur lembut

Prilly terdiam, ada nada telpon yang berdering dari arah kamar meraka.

"Hp kamu tuh.." ucap Ali meraih remot tv di depan Prilly.

"Kirain hp kamu,,! Ya udah aku angkat telpon dulu,," ujar Prilly meninggalkan Ali menuju kamarnya, dimana hpnya berada.

))kamar((

Prilly mengangkat panggilan untuknya, yang tak lain adalah dari Wilona.

"Hallo Wil,, tumben telpon, ada apa ?" Sapa Prilly bertanya lembut.

"Prill kesini dong,,! Gue ada di cafe dekat rumah loe.." ajak Wilona terdengar malas.

"Ngapain loe disitu,,! Mending kerumah gue aja.." balas Prilly mengajak dengan antusias.

"Ngak ah,,! Gue lagi pengen refresing,, masa keluar dari rumah masuk rumah lagi.." tolak Wilona

Prilly menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. "Loe kanapa lagi sih,,? Jangan bilang masih galau karena Verrel nih..?" Terkanya asal.

"Enggak... lagi mumet aja.." kilah Wilona.

"Mumet kenapa lagi..?"

"Em.. mumet aja deh pokoknya,,! Gue lagi butuh teman, gue rasa loe orang yang tepat buat curhat,,! Kesini dong..pliss.."seru Wilona memohon.

Prilly menarik bantal guling kepelukannya "sebanarnya gue mau,,! Tapi kyaknya Ali ngak bakalan izinin kalau gue keluar sendirian deh.."

'Dreekkk..

Pintu itu terdorong lebih lebar.

Ali berdiri diambang pintu "siapa..?" Tanyanya berbisik

Prilly menjauhkan hpnya dari telinga "Wilona.." jawabnya juga berbisik.

Untuk Sebuah Nama✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang