Untuk Sebuah Nama #22

3.1K 193 0
                                    

*
*
Coba lah untuk mengerti, jika yang ku lakukan bukan lah main-main.
(VERREL)

*
*

Beberapa bulan telah berlalu kini kandungan Prilly sudah memasuki empat bulan, namun perutnya masih terlihat ramping saja, belum terlalu banyak teman yang tahu kalau perempuan itu sedang hamil, kecuali Salma, teman akrabnya di kelas.

Prilly merebahkan tubuhnya di sofa bersama Wilona yang kebetulan bersamanya dari kampus, perempuan itu menolak saat Ali hendak menjemputnya, ia tahu hari ini laki-laki itu ada jadwal latihan Band, jadi Prilly memutuskan untuk tidak merepotkan suaminya dengan harus mengantar jemputnya dari kampus.

"loe mau minum.." tawar Wilona.

Prilly menggeleng kecil "enggk,,!" tolaknya lembut di iringi senyum tipis.

"Em,," Wilona hanya berdehem singkat.

"yang lain pada kemana sih,,? sepi amat,," ucap Prilly celingukan

"palingan di belakang, di kolam renang." jawab Wilona "berenang juga yuk.." ajaknya antusias.

Prilly mengangkat dua bahunya bersamaan "gue ngak bawa baju renang.."

"tenang aja, si Verrel punya koleksi baju renang kok.." tukas Wilona dengan santai.

Prilly mendelik "seriusan,,,"

"ia.." angguk Wilona meykinkan.

"tapi kan punya cowok.." dumel Prilly

Wilona tersenyum konyol "bukan kok, dia koleksi baju renang buat para ladies, buat mereka yang datang kesini..!" jelas Wilona dengan sedikit sewot "udah ah jangan bawel, kalau mau ayo.." ajaknya lagi kali ini dengan tak sabaran.

Prilly bangkit dari sofa dn mengikuti langkah Wilona.

Kini keduanya telah mengenakan baju renang yang membuat bentuk tubuh mereka tertampang nyata didepan mata.

Prilly membalut tubuhnya dengan handuk, sementara Wilona dengan santainya berjalan menghampiri yang lain.

"Suuuiitt,,,suuiiit..."

Siul Verrel menyambut kehadiran wilona dengan senyum rekahnya. Rimba yang masih merendam diri didalam kolam ikut menoleh kearah mata sahabatnya tertuju.

'Buurrrr....

Wilona melompat pasti kedalam kolam, membuat air dalam kolam berhamburan membuat gelombang besar.

"busyeettt,,,!" umpat Rimba yang kecipratan air. "badan loe kayak peniti tapi berat kayak kebo ya Wil.." gerutunya meraup wajahnya yang terciprat air.

Verrel yang duduk di bibir kolam tertawa geli dan kemudian tersenyum santai menyapa Prilly yang berdiri tak jauh drinya.

"loe ngak nyebur...?" tanya Verrel dengan sedikit mendongkakkan wajahnya menatap Prilly.

Perempuan itu hanya menggeleng dengan iringan senyum kecil, nampak tak semangat.

"lemes amat, belum makan. ?" tanya Verrel.

"udah kok,, tadi sebelum kesini gue sama Wilona makan dulu.." jawab Prilly masih berlenggang tangan, berdiri disamping Verrel "kalian udah pada makan belum..? gue masakin kalau belum.." tawar Prilly.

Verrel terkekeh "salah kostum kali Prilly, kalau mau masak pakai celmek bukan baju renang,,!" ledeknya "lagian kita juga udah pada makan kok,," jawab Verrel masih dengan tawa kecilnya.

Prilly ikut tertawa kecil dan duduk di bibir kolam bersma Verrel.

"ayo berenang...!" ajak Rimba pada Prilly, laki-laki menjulur tangannya pada Prilly.

Untuk Sebuah Nama✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang