•part 12

6.5K 322 4
                                    

Hanya karena serupa, bukan berarti sama.

Orang yang kita sayang, tidak akan pernah terganti meski dengan kembarannya sekalipun.

Karena hati telah mengenalnya dengan sangat baik.

                   
                      ×××
Angin yang berhembus dengan lembut membuat pepohonan ikut bergoyang karenanya. Daun-daun yang berjatuhan membuat pemandangan semakin indah.

Seorang cowok tampan sedang memakai earphone berwarna putih miliknya dan duduk dengan tenang sambil membaca buku.

Sejak beberapa kali ketenangannya diusik oleh beberapa orang yang tak dikenalnya, Althar menjadi malas untuk pergi ke atas rooftop sekolahnya. Hari ini, Althar memilih untuk duduk di sebuah bangku panjang di halaman belakang sekolahnya, karena tidak ingin lagi di usik oleh orang lain.

Namun itu sia-sia dilakukannya. Nathline. Si gadis pindahan itu, selalu tahu dimana Althar berada. Entah apa yang diinginkannya dari Althar, namun yang pasti ia selalu menguntit kemana Althar pergi.

Althar yang menyadari kehadiran Nathline yang tak di undang itu pun mulai kehabisan kesabarannya.

Althar melemparkan tatapan mengintimidasi pada Nathline yang sedang berdiri di samping sebuah pohon dengan sebuah kaleng minuman di tangannya.

Bukannya takut, Nathline malah menganggap itu adalah tantangan baginya. Dan tanpa rasa ragu, ia mendatangi Althar yang sedang duduk sendirian itu.

"Why?" tanya Nathline santai

"Gue mau duduk doang. Gue gak punya teman disini." sambung lagi Nathline.

"Pergi." balas Althar dingin.

"No. Gue tau lo gak punya temen juga makannya gue temenin." ujar Nathline lagi.

"Gak perlu." jawab Althar masih tetap sama. Dingin.

"Sombong banget sih lo!" ucap Nathline sambil meminum minumannya.

"Dasar lo cewek cabe!" balas Althar mulai dengan nada pedas dan beranjak meninggalkan Nathline.

"What? Maksud lo, gue hot gitu, kaya cabe?" tanya Nathline beruntun.

Althar tidak menanggapi satu pun pertanyaan gadis itu dan berlalu begitu saja.

                       ×××
Saat ini, di kelas XI.IPA 3 adalah jam pelajaran sejarah. Pelajaran yang mengharuskan kita untuk mendengarkan sebuah cerita tentang sejarah.

Bu Yuni sedang menceritakan sebuah sejarah tentang zaman prasasti kuno yang di di simak oleh seluruh murid di kelas kecuali Ayla, Erina dan Nadifa yang malah tidur di kelas karena merasa sangat ngantuk dengan cerita bu Yuni yang terlalu panjang dan sulit dimengerti.

Baik Ayla, Erina, maupun Nadifa, mereka sama-sama tertidur dengan pulas di kelas. Dengan gaya yang sama. Yaitu, meletakkan kepalanya di atas kedua lipatan tangannya yang berada di atas meja dan menutup wajahnya dengan buku sejarah mereka seolah-olah mereka sedang membaca.

Sannica yang duduk di samping Nadifa pun sudah berulang kali membangunkan temannya itu. Namun Nadifa tetap tidak bergerak sedikitpun.

Karena terlihat sangat fokus membaca, akhirnya bu Yuni memanggil nama Ayla dan memberinya pertanyaan.

"Ayla!" panggil bu Yuni untuk yang kesekian kalinya karena Ayla tak kunjung menjawab apa yang ia tanyakan. Karena pesaran, bu Yuni pun Akhirnya mendatangi meja Ayla dan mendapati ketiga muridnya sedang tertidur berjamaah dengan posisi yang sama.

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang