•part 37

5.2K 305 60
                                    

Disaat ku ingin membuka lembaran baru bersama orang lain, mengapa kau selalu ada untukku? Dan mengapa dia yang saat ini kuanggap prioritas menghilang bagaikan angin?

Ayla Larassati.

××××

××Satu bulan kemudian××

Hubungan Althar dan Ayla sudah lebih membaik dari sebelumnya. Mereka sudah seperti biasa bila tak sengaja berpapasan di jalan. Bahkan beberapa kali keluarga Ayla sempat ke rumah Althar untuk sekedar bersilaturahmi dan begitupun Althar dan Widya. Baik Althar dan Ayla terlihat baik dan biasa saja ketika bertemu walaupun apa yang mereka rasakan sangat berbeda dari penampilan yang terlihat.

Hari ini adalah hari kenaikan kelas siswa dan siswi SMA Negeri 1 Bogor. Dan juga hari anniversarry Ayla dan Kelvin yang ke 2 bulan.

Sore ini, Ayla sudah rapi mengenakan baju bermotif kotak bewarna biru dan merah dan sepatu yang berwarna merah yang membuatnya terlihat begitu menggemaskan.

Sore ini, Ayla sudah rapi mengenakan baju bermotif kotak bewarna biru dan merah dan sepatu yang berwarna merah yang membuatnya terlihat begitu menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama dua bulan ia berpacaran dengan Kelvin, tidak ada yang begitu istimewa dari hubungan mereka. Kelvin masih sering sibuk mengurus tugas dan kegiatannya. Dan Ayla masih memaklumi itu apalagi sekarang pacarnya itu akan menjadi seorang mahasiswa.

Meski respon dari Kelvin beberapa jam yang lalu sempat membuat Ayla kecewa, namun akhirnya Kelvin dapat meluangkan waktu untuk mengajaknya ke suatu tempat untuk merayakan hari jadian mereka.

Ayla membuka pintu kamarnya dan menuju ke ruang tamu yang sudah ada Maya dan Kelvin yang sedang duduk disana.

"Maaf ya lama." ujar Ayla sambil berjalan menuju Kelvin yang sedang menatapnya kagum.

"Yaudah nih Ayla udah siap. Jangan lama-lama pulangnya ya?" ujar Maya pada Kelvin yang direspon anggukan pelan oleh Kelvin.

"Aku bawa Aylanya ya tante?" balas Kelvin kemudian mencium punggung tangan Maya yang diikuti oleh Ayla dibelakangnya.

"Aku pergi dulu ya bun?" pamit Ayla.

"Hati-hati sayang." balas Maya sambil melambaikan tangan pada putrinya.

××××

Althar sedang duduk di kamarnya sambil memetik senar gitar yang sedang ia mainkan.

Satu persatu nada itu membentuk sebuah melodi yang indah didengar.

Althar memang mahir dalam memainkan beberapa alat musik karena sebelumnya, ia pernah mengikuti les musik bersama Alika yang diperintah oleh Martin. Ayahnya.

Beberapa menit kemudian, seseorang memukul pundaknya yang membuat Althar menghentikan kegiatannya dan langsung menoleh ke belakang.

Saat ingin memukul orang tersebut, Althar menghentikan kegiatannya karena ternyata orang itu adalah Gerald.

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang