•part 23

4.7K 265 9
                                    

Perasaan dan hati.
Sesuatu yang sangat sulit untuk di elakkan. Meski pikiran memaksa, namun ketika hati tidak menginzinkan, maka pada akhirnya kita akan mengikuti kata hati juga.

Ayla Larasaati.

××××

Pria dengan penampilan urak-urakan yang tidak pantas disebut sebagai seorang siswa itu terus berjalan sambil menggendong Ayla yang tampak tidak sadarkan diri menuju ke UKS.

Pria itu tidak memperdulikan tatapan ngeri yang dilemparkan oleh para siswa dan siswi yang tidak sengaja melihat ke arahnya dan Ayla.

Hingga sampailah mereka berdua di ruangan UKS. Karena bel masuk baru berbunyi, suster yang biasanya menjaga UKS itu belum datang ke sekolah.

Danu meletakkan Ayla di salah satu tempat tidur yang ada di ruangan itu dan menatap Ayla yang masih belum membuka matanya sambil berkacak pinggang.

"Ukhh mana sih susternya? Gue apain ya biar dia bangun?" tanya Danu pada dirinya sendiri.

Danu mengedarkan padangannya dan mendapati segelas air di atas nakas yang berada disamping tempat tidur Ayla.

Tanpa pikir panjang, Danu menyemprot kecil air dari gelas itu menggunakan jarinya ke arah wajah Ayla. "Eh oi bangun lo!" ujar Danu.

Wajah Ayla tampak menyernyit tanpa membuka kedua matanya. Setelah sanggup untuk membuka matanya, perlahan Ayla membuka kedua matanya dan melihat kesekitarnya kemudian mendapati wajah seorang pria yang tidak ia kenal ada di hadapannya sedang menatapnya kesal.

"Untung lo bangun. Kalau gak gue kasi kaos kaki limited gue juga lo." ujar pria dihadapannya itu.

"Auh! Si..siapa lo?" tanya Ayla yang merasa sangat sakit di bagian kepalanya.

"Gue orang ganteng." ujar Danu sambil tersenyum lebar.

Ayla memutar bola matanya malas dan berdecak kecil. Karena malas berlama-lama di ruangan yang sedang sepi itu bersama pria yang tidak dikenalnya, sekuat tenaganya, Ayla bangkit dari tempat duduk itu untuk meninggalkan UKS.

"Mau kemana lo?" tanya Danu santai.

"Pergilah." jawab Ayla sewot.

Danu menghadang langkah Ayla dengan merentangkan kedua tangannya di hadapan Ayla.

"Lo-"

"Heh mau apa lo?!" selak suara itu keras dari belakang Danu.

"Wahh ada bosqu! Ahh kangen deh!" ujar Danu sambil menghampiri Gerald yang menatapnya mengintimidasi.

"Lo apain Ayla?" tanya Gerald to the point

"Ohh Ayla namanya. Pacaranya bosqu ya?" tanya Danu mulai sok imut.

Gerald hanya menatap Danu dengan tatapan ngeri kemudian menghampiri Ayla yang duduk di atas tempat tidur UKS itu sambil memegang kepalanya.

××××

Selesai mengerjakan tugasnya, Althar duduk diam sambil menatap layar ponselnya yang tertera foto dirinya bersama Ayla di dalamnya.

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang