•part 28

4.5K 282 23
                                    

Aku masih berusaha mendapatkanmu karena aku tahu apa yang kamu katakan padaku hanya kebohongan. Dan karena kamu adalah seseorang yang pantas untuk diperjuangkan.

Althar Mahesa Dirgantara.

××××

Althar duduk di sebuah mobil mewah berwarna hitam dengan mengenakan pakaian seragam putih abu-abu yang di bahunya berlambangkan simbol sekolah SMAN 1 kota Bogor.

Ini sangat tidak menyenangkan menurutnya. Pergi sekolah dengan diantar oleh seorang supir dan harus menunggu ketika pulang nanti.

Mobil hitam yang dinaiki Althar berhenti tepat di depan pagar sekolah yang sudah banyak murid yang memasuki area sekolah itu.

"Nanti antar motor aku kesini." ujar Althar pada supirnya itu.

"Maaf nak, tapi pak David tidak mengizinkan nak Althar membawa kendaraan sendiri, karena ini adalah tempat yang baru bagi nak Althar." balas supir itu menjelaskan pada Althar.

Althar hanya berdecak sebal kemudian membuka pintu mobil mewah itu dan turun sambil menggendong ransel merahnya di bahu kirinya.

Althar terus bejalan dengan wajahnya yang datar sambil sesekali matanya melihat ke arah gadis yang baru datang berharap ia akan menemukan Ayla disana.

Namun, bukannya ia dapat menemukan Ayla, para gadis yang mengenakan seragam sepertinya itu malah jadi salah tingkah walau hanya dilirik sekilas oleh matanya yang tajam itu.

Merasa malas dengan tatapan dan tingkah yang ditunjukkan gadis-gadis itu, Althar tidak memperdulikan mereka lagi dan pergi ke suatu tempat untuk menemui wali kelasnya.

Namun, saat ia melewati lapangan sekolah itu, langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang sedang dicari-carinya ada di hadapannya dengan mengikat rambutnya dan berjalan seorang diri.

Althar bergeming untuk sesaat di tempatnya hingga kemudian ia memberanikan diri untuk menyapa Ayla yang belum mengetahui kehadirannya.

"Hai." sapa Althar dengan senyuman tipis yang terbentuk di wajahanya dan membuat Ayla membeku ditempatnya dengan detak jantung yang tidak karuan sama seperti apa yang Althar rasakan.

"Althar kamu...baju...itu-" balas Ayla terbata karena ia belum bisa mengoptimalkan rasa gugupnya kala ia bertemu kembali dengan Althar.

"Aku sekolah disini." selak Althar membuat perasaan Ayla jadi kembali tidak karuan karenanya.

"Kenapa kamu mau jauhin aku?" tanya Althar datar.

"Itu...aku...aku-" ucapan Ayla kembali terhenti ketika suara bel tanda jam pelajaran dimulai sudah menggema di seluruh sekolah yang membuat semua murid termasuk Ayla beranjak dari tempatnya.

Saat Ayla mulai melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya, Althar dengan sigap menghalagi jalannya gadis itu dengan menarik lengannya pelan.

Ayla memejamkan matanya sesaat kemudian menghempaskan tangan Althar yang memegang tangannya. "Aku mau jauhin kamu karena kamu udah ngebohongin aku, dan aku gak suka dibohongin. Jadi walaupun kita udah satu sekolah sekarang, aku gak peduli, tolong jauhin aku." ujar Ayla lantang pada Althar yang masih menatapnya datar.

Ayla langsung berlalu dari hadapan Althar setelah mengatakan kalimat itu pada Althar yang masih bergeming ditempatnya sambil dilihat kagum oleh beberapa siswi yang berlalu lalang di sana.

*Flasback on...

Althar membuka ranselnya dan mengambil sebuah amplop berwarna merah muda yang ditemukannya di bawah bantal tidurnya saat di rumah sakit.

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang