Kadang, terlalu jauh mencari. Hingga tanpa sadar ada di dekat kita.
By: nana8523
××××
Cuaca kembali mendung seperti yang terjadi dua hari lalu. Awan hitam terus berjalan menutupi awan yang sebelumnya terlihat cerah.Ayla seperti biasanya, ia masih tetap setia menunggu Althar kembali sadar. Meski ini sudah hari ke empatnya berada di Bandung. Entah sebesar apa kesabaran yang dimiliki oleh gadis itu hingga ia bisa terus menunggu orang yang sudah membuatnya kecewa itu.
Ayla menulis sesuatu di buku miliknya sambil beberapa kali menatap Althar seperti sedang memikirkan sesuatu.
Kemudian mengoyak selembar kertas yang telah ia tulis itu dan meletakkannya disebuah amplop berwarna merah muda dan meletakkannya di bawah bantal yang menompang kepala Althar.
"Mau sampai kapan sih Al kamu giniin aku?" tanya Ayla sambil mengusap ujung kepala Althar perlahan dengan nada kekecewaan yang terdengar jelas dari suaranya.
"Mungkin rasa kecewa aku ini akan lama sembuhnya. Tapi, walaupun masih terasa sakit aku tetep gak bisa berhenti suka sama kamu." sambung Ayla lagi.
Tidak lama kemudian, Maya dan Widya masuk ke dalam ruangan VIP yang merawat Althar itu yang membuat Ayla berhenti berbicara.
"Ayla, ada yang mau bunda bicarain sama kamu." ujar Maya pada Ayla yabg menatapnya penuh tanya.
"Iya bunda." balas Ayla yang kemudian keduanya keluar dari ruangan itu dan menari tempat untuk berbicara.
××××
"Ay, tadi wali kelas kamu telepon bunda. Katanya, ujian kalian akan dimulai minggu depan. Bunda ngerti perasaan kamu, tapi sekolah kamu juga penting kan nak?" ujar Maya mengawali pembicaraan dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan putrinya itu.
Ayla menarik napas panjang dan menghembuskannya. "Iya bun, aku gakpapa. Kita bisa pulang." balas Ayla sambil tersenyum ke arah Maya agar ibunya tidak merasa begitu cemas.
"Bener kan sayang? Kalau gitu, bunda siapin barang-barang dulu ya? Soalnya nanti sore ayah jemput kita kesini." ujar Widya lagi sambil mengusap ujung kepala Ayla dan tersenyum manis.
"Iya bunda. Hati-hati!" balas Ayla sambil melambaikan sebelah tangannya pada Maya yang beranjak meninggalkan gedung rumah sakit itu.
××××
Ayla kembali duduk di kursi yang berada di samping ranjang pasien Althar sambil menatap pria yang menutup matanya itu lekat-lekat.
"Kata orang, kalau misalnya kita itu liatin seseorang serius banget orang itu bisa tau kita perhatiin dia. Dan mungkin kamu bakalan bangun kalau aku liatin kaya gini. Bener gak?" tanya Ayla pada dirinya sendiri sambil memicingkan matanya pada Althar.
"Ahh kamu gak peka! Lama-lama kaya gini, aku malah kaya orang gak waras." sambung Ayla lagi sambil terkekeh kecil.
"Hari ini aku mau pulang Al. Kita nge-date dulu yuk? Karena kamu tidur mulu, kita nge-datenya dalam mimpi aja." ujar Ayla yang mulai ngaur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAR
Teen FictionAyla Larassati yang sedang berlibur bersama keluarganya, tidak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan dengan tatapan tajam, Althar Mahesa Dirgantara. Pertemuan yang sangat tidak disengaja itu berujung pada hubungan jarak jauh yang mereka alami...