•part 17

4.9K 304 11
                                    

Ayla membulatkan matanya sempurna ketika melihat seorang pria yang berdiri dihadapannya dengan mengenakan kaca mata hitam dan tersenyum tipis kepadanya.

"Assalamualaikum." sapa pria itu kepada Ayla yang membuat Ayla tersadar dari lamunannya dan segera memeluk erat tubuh pria dihadapannya itu.

"Ayah! Aku kangen banget! Ayah kok gak bilang-bilang sih mau pulang cepet?" ujar Ayla sambil terus memeluk tubuh Agung.

"Kalau bilang-bilang bukan kejutan namanya. Gimana, ayah udah ganteng belom?" tanya Agung sambil menunjukkan stayle terbarunya kepada Ayla.

"Ih ayah apaan sih, pake acara senyum kaya gitu segala. Biasanya juga senyum iklan pepsodent." jawab Ayla sambil memukul pelan bahu ayahnya yang membuat orang yang dipukul terkekeh karenanya.

"Oh ya, bunda kamu mana?" tanya Agung sambil berjalan masuk kedalam rumahnya bersama Ayla.

"Bunda di toko. Aku jemput ya?" tanya Ayla.

"Naik apa?"

"Sepeda."

"Gak usah, biar ayah telfon aja."

Agung mengambil benda pipih berwarna hitam yang ada di saku jaketnya dan segera menghubungi kontak dengan nama my dear❤ yang ada di kontak pada ponselnya.

Ayla yang mengintip nama bundanya di simpan dengan nama seperti itu oleh Agung pun meledek ayahnya itu. "Ciee my dear lope-lope gitu." sindir Ayla yang membuat Agung tersenyum geli sambil mencubit sebelah pipinya.

"Ini urusan orang besar." balas Agung dengan suara kecil tanpa mengurangi senyumnya ke arah putrinya itu.

Ayla hanya tersenyum datar sambil memutar bola matanya malas.

"Asaalamualaikum." ujar Agung kepada benda pipih yang sedang ia tempelkan di telinganyanya itu

"Waalaikumsalam mas, ada apa?" tanya Maya dari balik benda pipih berwarna hitan itu.

"Kamu dimana?"

"Toko, ada apa mas?"

"Ayla sama siapa dirumah?" tanya Agung yang membuat Ayla mengerutkan dahinya bingung.

"Sama bu Murni mas." jawab Maya.

"Pulang."

"Tapi ada apa?" tanya Maya bingung karena tidak biasanya Agung mendesaknya untuk pulang jika tidak ada sesuatu.

"Pokoknya pulang sekarang. Ada yang penting." perintah Agung tegas yang membuat Ayla semakin bingung dengan ucapan ayahnya itu.

Setelah menutup panggilan itu, Agung mengacungkan ibu jarinya sambil tersenyum lebar kepada Ayla yang bertanya menggunakan eekspresi wajahnya dari belakangnya.

××××

Althar berdiri di hadapan gurunya sambil memegang ponselnya.

"Kalau kamu keluar terus kamu tidak kembali lagi, apa yang akan kami katakan kepada orang tua kamu?" tanya guru itu pada Althar.

Althar melihat ke arah ponselnya dan memberikannya kepada gurunya itu. "Pagentongan Residence, saya mau ke sana." ujar Althar datar pada gurunya yang sedang menerima ponselnya itu.

"Yaya, baiklah. Tapi kamu harus kembali ke hotel sebelum jam sembilan malam. Mengerti? Dan ini jaminannya kan?" tegas pak Ujang pada Althar yang disanggupi olehnya.

Althar keluar dari hotel penginapannya dan segera pergi menggunakan taxi ke daerah yang disebutkan pada gurunya tadi.

××××

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang