Pria berambut kecokelatan itu terus menggeledah kamarnya sendiri. Ia terus mencari sebuah note yang biasa dibawanya kemana-mana.
Karena barang yang dicari tidak juga ditemukan,Althar akhirnya keluar dari kamarnya dan segera mengendarai motornya kesuatu tempat.
Setibanya pria tampan itu dibawah pohon rindang, dimana ia tidak sengaja bertemu gadis yang menurutnya sangat aneh itu,Althar kembali mencari note miliknya sambil mengelilingi pohon itu dengan teliti. Namun yang dicari tetap tidak ketemu membuat pria berambut kecokelatan itu mengusap rambutnya frustasi.
"Shit!"
×××
Ayla menjatuhkan tubuh langsingnya ke atas tempat tidur kamarnya. Kejadian yang tadi dialaminya membuat gadis itu penasaran akan sosok pria tampan dengan mulut dan tatapan sadis itu.
Tiba-tiba saja gadis berambut panjang itu teringat akan sesuatu yang disimpan di dalam ransel mini miliknya. Ayla membuka ransel putih miliknya dan mengambil sebuah note berwarna merah yang dijumpainya di dekat kebun teh pagi tadi. "Baca gak ya?" tanya gadis berambut panjang itu pada dirinya sendiri.
Saat Ayla sedang sibuk berdebat dengan hatinya yang ingin tahu apa isi note itu,namun pikirannya yang tidak membolehkannya untuk melihat note itu. Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. "Ayla ini bunda,boleh masuk?" tanya Maya dari balik pintu kamar gadis itu. "Iya bun" balas Ayla sambil meletakkan note merah itu diatas nakas miliknya dan membukakan pintu untuk bundanya.
×××
Althar sibuk memantulkan sebuah bola basket ke lantai sambil sesekali cowok berambut kecokelatan itu memasukkan bola itu kedalam ring basket yang berada lebih tinggi dihadapannya.Meski cowok berambut kecokelatan itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun diwajahnya,tetapi di dalam kepalanya cowok itu terus berusaha mengingat dimana ia meletakkan note miliknya.
Saat hendak memasukkan bola basket yang berada di kedua tangannya ke dalam ring basket,Althar menghentikan kegiatannya dan menjatuhkan bola baket yang sedang ia pegang ke lantai.
Cowok tampan itu mengingat sesuatu yang mungkin saja bisa membantunya menemukan note itu. Bahkan Althar yakin kalau note miliknya diambil oleh gadis yang tidak sengaja menginjak jarinya di kebun teh pagi tadi. Ayla.
Althar kembali menaiki motor sport merah miliknya dan menuju kesebuah villa milik keluarga Ayla. Saat sampai didepan villa tersebut,Althar memarkirkan motornya di sembarang tempat dan masuk ke perkarangan villa yang sedang dihuni Ayla dan keluarganya.
Cowok berambut kecokelatan itu terus mengetuk pintu villa tersebut.
Setelah lumayan lama ia menunggu agar pemilik villa itu membukakan pintu dan keluar,keluarlah seseorang yang tak asing baginya. Wanita paruh baya yang biasanya membersihkan dan merawat villa milik keluarga Ayla itu menyambutnya ramah.
"Ehh nak Althar tumben kemari, ada apa?"tanya wanita itu.
"Bu cewek yang rambutnya panjang,badannya pendek itu ada di dalam?" tanya Althar to the poin.
"Maksud nak Althar, non Ayla ya?" tanya lagi bu Dewi. "Iya.Ada?" balas Althar singkat. "Wah kalau non Aylanya enggak ada nak Althar. Dia baru aja pergi sama pak Agung dan nyonya." jelas bu Dewi pada Althar. "Pulangnya kapan?" "Kalau pulangnya bu Dewi enggak tau,tapi sepertinya malam nak." "Yasudah makasi bu."
Althar kembali mengendarai motor merahnya. Cowok berambut kecokelan itu kembali kerumahnya dengan pesaan kesalnya pada Ayla.
×××
"Gimana, suka makanannya?" tanya seorang pria paruh baya yang sedang duduk di hadapan Ayla. Gadis berambut panjang itu melihat ke arah ayahnya "enak banget!" jawab Ayla yang baru selesai mengunyah makannya. "Besok kita harus kesini lagi oke?" sambung Ayla sambil menyengir kearah Maya dan Agung yang berada dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAR
Genç KurguAyla Larassati yang sedang berlibur bersama keluarganya, tidak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan dengan tatapan tajam, Althar Mahesa Dirgantara. Pertemuan yang sangat tidak disengaja itu berujung pada hubungan jarak jauh yang mereka alami...