•part 9

7.5K 431 6
                                    

"Alasan aku gak cemburu karna aku percaya kamu."

Althar Mahesa Dirgantara.


                    ×××
Terlihat sinar fajar yang menghiasi langit-langit pagi hari. Udara sejuk menyeruak menyejukkan gadis yang sedang berjalan menuju ke suatu tempat dengan membawa sebuah buku komik kesukaannya di tangannya.

Ayla terus berjalan hingga langkahnya terhenti di bawah pohon rindang yang merupakan tempat favorit bagi Althar.

Ayla meletakkan sebuah komik beserta surat itu tepat dimana Althar biasa duduk. Setelah selesai melakukan itu, gadis berambut panjang itu beranjak meninggalkan tempat itu menuju ke villanya.

                        ×××
Althar duduk di sofa miliknya sambil memeriksa notifikasi yang di tunggu-tunggunya masuk. Namun sudah lama ia menunggu pesannya di balas oleh Ayla, tetapi gadis itu tak kunjung membalasnya.

AltharMhsa: Ay?

AltharMhsa: Kmu d mn?

AltharMhsa: Aku ksn.

Althar pun bergegas mengambil kunci motornya dan segera pergi menuju villa Ayla.

                        ×××
Althar sampai tepat waktu dan langsung memarkirkan motornya di halaman villa keluarga Agung itu.

Althar melihat Ayla dan keluarganya sedang mengangkut beberapa barang-barang mereka menuju ke sebuah mobil.

"Althar?" kaget gadis dengan topi rajut berwarna kuning itu sambil menatap Althar yang bergeming di hadapannya kini.

Tanpa basi-basi Althar langsung mendekati Ayla dan memeluk erat tubuh mungil gadis itu.

Maya dan Agung yang melihat kejadian itu hanya tersenyum di tempatnya. "Anak kita udah besar." ujar Maya pelan namun di dengar oleh Agung.

"Kenapa?" tanya Althar yang mulai melepaskan pelukannya dari Ayla.

"Apa?" tanya lagi Ayla.

"Kenapa gak balas pesan aku?" ulang Althar.

"Itu..aku..-"

"Aku antar kamu." ujar Althar kemudian.

"Kemana?" tanya Ayla.

"Stasiun." jawab Althar.

"Tapi..-"

Althar langsung membantu Agung dan Maya mengangkut barang-barang menuju mobil yang terparkir rapi di samping motor merah milik Althar itu.

"Ayla kamu sama Althar kan? Yaudah hati-hati ya." ujar Maya.

                        ×××
Sepanjang perjalanan menuju ke bandara, keduanya sama-sama diam. Hanya terdengar suara berisik dari kendaraan yang melawati keduanya.

Sampailah keduanya di sebuah stasiun kereta api di kota Bandung.

Terlihat Agung dan Maya yang baru saja sampai dan sibuk mengurus segala keperluan dan barang-barangnya.

Ayla berjalan menuju ke arah Maya dan Agung tanpa mengucapkan apu pun pada Althar yang masih menatap kepergiannya.

Namun langkah gadis bertopi rajut kuning itu kembali terhenti. Tetapi belum sempat ia berbalik dan melihat kembali ke belakangnya, seseorang memeluknya dari belakang.

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang