Biarkan aku menjadi orang yang paling serakah dan egois.
Hanya untuk hari ini.
Bersamanya.Karena apa yang kudapat di hari sulit untuk kudapatkan di hari nanti.
Ayla Larassati.
××××
Di tengah ramainya kota Bogor yang di padati oleh aktivitas orang-orang yang tengah sibuk menjalankan urusan masing-masing, pasangan remaja yang tengah berjalan sambil bergandengan tangan dengan menggunakan baju berwarna senada tampak sedang menelusuri jalanan kota Bogor bersama.
Ayla tampak sangat senang dengan memegang sebuah es krim strawberry di tangan kanannya dan sebelah tangannya di pegang oleh Althar yang berjalan di sampingnya. Dan Althar tampak sedang memegang sebuah paper bag yang berisikan peralatan praktik Ayla di tangan kirinya.
"Oh ya Al, kamu mau makan masi goreng gak? Enak banget loh. Nyesel deh kalau kamu gak coba." ujar Ayla yang matanya masih setia menatap es krim miliknya.
Althar monoleh ke arah Ayla yang saat ini mulutnya sedang dipenuhi noda berwarna merah muda itu.
"Dimana?" tanya Althar yang membiarkan kelakuan Ayla yang masih seperti anak-anak itu.
Ayla membuang cup es krim yang sudah tidak ada isinya itu ke dalam sebuah tempat sampah yang tersedia di pinggir jalan.
"Gak jauh lagi kok dari sini." jawab Ayla.
Althar menghentikan langkahnya yang diikuti oleh Ayla sambil menatapnya bingung. "Kenapa Al? Kamu gak-"
Ayla menghentikan kata-katanya ketika ibu jari Althar manyapu bagian pinggir bibirnya yang tidak ia sadari terkena bekas makanannya tadi.
Bergeming untuk sesaat dengan wajah merah padam dan detakan jantung yang tidak beraturan. Ayla menatap Althar yang ada di hadapannya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.
Althar menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya setelah menurunkan ibu jarinya dari ujung bibir Ayla yang membuat Ayla tersadar dan segera mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengoptimalkan rasa gugupnya.
"Jadi?" tanya Althar pada Ayla yang sedang membersihkan mulutnya dengan sebuah tissu yang dibawanya.
"O..oh iya." jawab Ayla gugup.
Karena masih merasa agak gugup, Ayla berjalan di depan Althar yang terus mengikutinya sambil membawa sebuah paper bag berwarna mocca di tangannya.
Saat sedang berjalan, tanpa Ayla sadari ada seorang pengendara sepeda berjalan kencang di hadapannya. Karena terkejut, Ayla hanya menatap sepeda yang sedang berjalan cepat ke arahnya itu dengan tatapan kaget dan takut.
Saat beberapa senti lagi sepeda itu akan menabrak dirinya, seseorang dengan sigap menarik tangannya dan mengakibatkan badan Ayla ikut tertarik ke pinggir bersama dengan orang itu.
Ayla berhadapan cukup dekat dengan dada bidang milik Althar yang baru saja menyelamatkannya. Detak jantung Ayla kembali tak berturan sama seperti detak jantung Althar yang bisa ia rasakan sama sepertinya.
"Kamu gakpapa?" tanya Althar dengan nada khawatir.
Ayla menjauh dan menjawab pertanyaan Althar dengan gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAR
Teen FictionAyla Larassati yang sedang berlibur bersama keluarganya, tidak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan dengan tatapan tajam, Althar Mahesa Dirgantara. Pertemuan yang sangat tidak disengaja itu berujung pada hubungan jarak jauh yang mereka alami...