•part 32

5.1K 300 23
                                    

Aku tidak akan memaksamu untuk selalu bersamaku bila itu membuatmu sakit.
Tetapi aku akan melepaskanmu jika itu yang membuatmu bahagia.
Karena tidak selamanya bahagiamu bersamaku.

Althar Mahesa Dirgantara.

××××
Di cuaca yang sangat panas seperti ini, Ayla disibukkan dengan kegiatannya yang padat.

Ayla sedang menari untuk persiapan lombanya yang akan dilaksanakan minggu depan.

Saat sedang sibuk melakukan kegiatannya, seorang pria yang tak lain adalah kakak kelasnya yang pernah ia sukai masuk ke dalam ruangan itu dan memeriksa persiapan siswi sanggar tari untuk acara ulang tahun sekolah.

Seketika Ayla mematung. Meski saat ini hatinya sudah di penuhi oleh Althar, namun tak bisa ia elakkan bila sebagian perasaannya masih menyukai Kelvin yang sudah disukainya sejak ia kelas VIII SMP.

Kelvin jugalah alasan gadis itu masuk SMA Negeri 1 Bogor ini.

Kelvin menghampiri Ayla dengan senyuman yang sangat manis darinya membuat Ayla tidak tahu harus bersikap seperti apa di depannya.

"Hai Ayla, gimana persiapannya? Udah lancar?" tanya Kelvin selaku  ketua osis sekolah pada Ayla.

"O..oh iya kak, lancar kok kak." ujar Ayla gugup.

"Aku mau ngomong sama kamu sebentar, bisa gak?" tanya Kelvin yang disetujui dengan anggukan kaku oleh Ayla.

"Mau ngomong apa kak?" tanya Ayla ketika mereka sudah duduk berdua di depan ruangan tarinya.

"Apa ya? Kok jadi gugup gini ya aku?" jawab Kelvin yang bingung harus mengatakan apa pada Ayla.

"Ha..haha santai aja kak." ujar Ayla berusaha mengoptimalkan rasa gugupnya sendiri.

"Kamu juga jangan gugup gitu, biar aku enak ngomongnya." balas Kelvin membuat wajah Ayla merona karena malu.

"Ak..aku biasa aja kok kak." ujar Ayla.

"Oh iya? Aku cuma pengen tawarin kamu buat kerja sama bareng anak osis untuk nyiapin persiapan ulang tahun sekolah. Bisa gak?" tanya Kelvin pada Ayla.

"Em...Kalau itu..Bisa kak. Tapi aku boleh tau kenapa kakak minta bantuan aku? Kan banyak juga anggota osis dan organisasi lain yang lebih baik dari aku." tanya Ayla agar pertanyaan dikepalanya itu cepat menghilang.

"Aku udah denger tentang kamu dari anak-anak sekolah. Katanya kamu hebat soal seni. Jadi aku butuh bantuan kamu buat ngebantuin aku." jawab Kelvin.

"Oh oke kak. Kalau gitu aku lanjut lagi ya kak." ujar Ayla.

"Ayla, nanti kamu bisa temenin aku ke kafe buat ngebantuin aku buat rancangan panggung dan lainnya?" tanya Kelvin.

"Nanti kak? Kalau aku bisa, nanti aku chat kakak aja ya?" jawab Ayla.

"Oke, aku tunggu." balas Kelvin.

××××

Althar sedang duduk di taman sekolahnya seorang diri sambil membaca bukunya dan mendengarkan sebuah lagu dari earphone-nya.

Satu harian ini, Ayla melarangnya untuk menemuinya karena kegiatan gadis itu yang padat. Althar hanya mengalah dengan apa yang Ayla ucapkan agar dirinya tidak mengganggu kegiatan gadis itu.

Dari arah depannya beberapa gadis sedang berjalan sambil tertawa receh.

Kedua mata Althar tertuju pada seorang gadis yang berjalan di tengah teman-temannya itu sambil tertawa, entah menertawakan apa.

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang