•part 8

8.4K 437 8
                                    

"Jangan pernah benci cewek lain, kecuali aku. Aku cemburu. Karna kita berawal dari benci."

Ayla larassati.

                      ×××
Sinar matahari masuk ke dalam ruangan bernuansa hitam putih dari balik jendela, membuat seseorang yang yang sedang terlelap itu terusik dan bangun dari tidurnya.

Althar masih berbaring di ranjang miliknya. Meski pria berambut kecokelatan itu sudah tersadar dari tidurnya.

Setelah beberapa lama duduk di ujung kasur miliknya untuk memulihkan kesadarannya, Althar bergegas mandi dan sesudahnya sarapan pagi.

Hari ini adalah hari terakhirnya Ayla berada di sini. Bersama dengannya. Itulah yang sedari tadi Althar pikirkan sambil berolahraga pagi.

Setelah mengeluarkan banyak keringat, cowok berambut kecokelatan itu mengambil air mineral kesukaannya dan menenggaknya.

Selesai meminum air mineralnya, Althar mengambil benda pipih yang tergeletak di samping air mineralnya di letakkan.

Cowok itu mencari kontak dengan nama A dan mengubahnya menjadi Ayla.

Selasai mengubah kontak tersebut, Althar membuka chatnya bersama orang itu. Cowok berambut kecokelatan itu pun kembali mengirimkan pesan kepada orang itu.

AltharMsha: Ay?

Ayla: kenapa?

AltharMhsa: kpn plng?

Ayla: besok Al

AltharMhsa: nnti aku mau ajk kmu ke stu tmpt.

Ayla: mau ngapain?

AltharMhsa: ikt aja.

Ayla: yaudah

Read.

Althar pun mematikan layar ponsel itu dan kembali melanjutkan kegiatannya.

                      ×××
Ayla tiarap di atas ranjang miliknya sambil menatap benda pipih yang sedang ia pegang.

Sampai saat ini, Ayla tidak percaya bahwa dirinya dan Althar sudah berpacaran. Meski Althar tidak menembaknya seperti yang orang lain lakukan. Tapi menurut gadis itu, itu adalah hal yang paling manis yang pernah di dengar dari mulut Althar. Althar menyatakan perasaannya dan begitu pun Ayla.

"Ayla!" panggil seseorang dari balik pintu kamarnya yang membuat Ayla berhenti dari hayalannya.

"Iya bun?" sahut Ayla sambil membuka pintu kamarnya. " ada apa bun?" Tanya lagi gadis berambut panjang itu.

"Sebentar lagi ayah sama bunda mau pergi beli oleh-oleh untuk saudara kita. Kamu mau ikut?" tanya Maya.

"Itu..bun tapi aku ada janji sama temen aku." jawab Ayla sambil mengingat bahwa dirinya sudah menyetujui permintaan Althar untuk pergi bersama pria itu.

"Althar ya?" tanya Maya sambil tersenyum jail.

"Ih bunda apaan ih!" kesal Ayla dengan wajah manyunnya.

"Tapi bunda bener kan?" tanya lagi Maya.

Ayla mengededarkan pandangannya ke sembarang arah lalu melirik Maya yang berada di sampingnya. "Iya, tapi kan cuma dia temen aku di sini. Jadi ya aku pergi sama dia aja." jawab Ayla panjang tetapi tidak ditanya.

ALTHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang