Ayla dan ketiga temannya sedang merencanakan sesuatu didalam mobil milik Nadifa yang sudah terparkir rapi di parkiran sekolah.
Setelah selesai berunding, ketiganya pun keluar dari mobil itu. Saat hendak melanjutkan langkahnya, ketiga gadis itu berheti ketika melihat mobil sport milik Althar tiba diparkiran sambil membawa Gerald dan Haris bersamanya.
"Tuh kan! Apa gue bilang! Mereka kerja sama." celetuk Nadifa yang tidak dihiraukam oleh Ayla yang perasaannya bercampur aduk saat ini. Bagaimana ia bisa percaya, Althar membawa seorang teman di dalam mobilnya.
Althar turun dari mobil merah itu dan langsung mengunci pintu mobil itu yang membuat Gerald dan Haris terkunci didalamnya.
"Woi buka pintunya!" teriak Haris sambil mengetuk kaca mobilnya.
Althar menghela napas kasar kemudian kembali membuka kunci mobil itu agar kedua orang itu bisa cepat pergi dari mobilnya.
"Ayla!" panggil Althar, namun Nadifa segera menarik lengan gadis itu agar cepat pergi dari sana guna melancarkan aksi balas dendam mereka.
"Hai Ica!" sapa Haris pada sannica yang disambut tatapan ngeri oleh gadis itu.
"Peh! Sory gue gak angkat telepon-"
"Cepetan Ayla!" kesal Nadifa tanpa memerdulikan ucapan Gerald.
××××
"Karena tim lo kalah, kita mau lo gabung ke tim basket." ujar Gerald sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.
Althar spontan menoleh ke arah Gerald dengan tatapan dinginnya tanpa mengucapkan apa pun.
"Yah itu sih kalau lo mau. Kalau lo gak mau gak apa-apa kok. Betarti lo bukan cowok gentle ya gak Ris?" kompor Gerald.
"Yoi bro! Jangan-jangan lo gak bisa main basket ya? Pantes aja lo gak mau. Ah kecewa gue. Kayanya lo enggak bener-bener cowok deh." balas Haris yang membuat Althar sangat kesal.
Dengan tatapan kesalnya, Althar berjalan cepat meninggalkan dua orang yang sedang menertawakannya itu.
"Hahaha marah dia." ujar Haris kemudian melakukam tos ala persahabatannya dengan Gerald.
××××
Ayla sedang berjalan bersama keempat temannya sambil membawa sebuah minuman berwarna merah muda kesukaannya di tangan kanannya.
"Eh-eh gue denger dari anak basket, katanya Althar masuk tim basket!" ujar Erina yang membuat Ayla tersedak minumannya.
"Kan apa gue bilang. Firasat gue tuh emang selalu bener. Althar itu ikut kerja sama sama Gerald dan Haris!" balas Nadifa.
"Lo gak bercanda kam Rin?" tanya Ayla.
"Ya enggak lah! Reza yang bilang ke gue sendiri. Dia kan anak basket. Katanya dia dikasih tau sama Gerald. Pasti bukan hoax!" jawab Erina yakin.
"Ayla!" panggil seorang pria dari arah depannya.
Ayla menoleh dan mendapati Althar sedang berdiri dihapannya.
"Ay, inget misi kita!" bisik Nadifa.
"Aku mau ngomong." ujar Althar.
"Sory Peh, bentar ya, ada yang lebih penting dari misi." ujar Ayla kemudian pergi bersama Althar yang membuat Nadifa dan Sannica kesal padanya.
"Ayla! Lo emang gak bisa diajak kerja sama ya ih!" teriak Nadifa sambil menghentak-hentakkan kakinya.
××××
"Mau ngomong apa?" tanya Ayla.
"Kamu gak marah?" tanya balik Althar.
"Kesel sih. Tapi kayanya udah enggak." jawab Ayla sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAR
أدب المراهقينAyla Larassati yang sedang berlibur bersama keluarganya, tidak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan dengan tatapan tajam, Althar Mahesa Dirgantara. Pertemuan yang sangat tidak disengaja itu berujung pada hubungan jarak jauh yang mereka alami...