Ayla sedang makan bersama kedua orang tuanya dan kedua teman-temannya yang membuat suasana dirumah itu jadi lebih hangat dengan candaan receh yang tidak berhenti dilontarkan Agung dan Erina yang terlalu banyak bicara.
"Oh iya, nanti malam kita kerumah tante Widya yuk? Ajak Maya yang membuat semua mata menatap padanya.
"Widya isterinya Martin temen aku SMA?" tanya Agung.
"Iya. Aku tadi ditelepon sama Widya, katanya kita disuruh main-main kesana kalau ada waktu." jelas Maya.
"Siapa Ay?" tanya Nadifa ingin tahu pada Ayla sambil berbisik.
"Calon mertua gue." balas Ayla ikut berbisik pada Nadifa dan kemudian ia tekekeh karena perkataannya sendiri.
"Yaudah, aku bisa kalau nanti malam." balas Agung pada Maya.
"Ayla ikut?" tanya Maya.
"Ikutlah bunda, kan Ayla mau ketemu doinya." jawab Agung bernada menyindir pada Ayla.
"Uhuk uhukk!" batuk Erina yang sangat terlihat disengaja.
"Ih ayah apaan sih!" kesal Ayla sambil mencubit lengan Agung yang membuat ayahnya itu kesakitan.
"Jadi ke salon Ay?" tanya Erina pada Ayla yang membuat wajah Ayla seketika merah padam.
"Buat apa?" tanya Nadifa polos yang tidak mengerti sebuah kode dari Erina.
"Gak ada yang mau ke salon! Lagian siapa yang mau nyalon hah?" tanya Ayla kesal.
"Ayah mau." balas Agung yang membuat kedua teman Ayla dan Maya tekekeh malihat tingkah pria paruh baya yang suka mengganggu Ayla dan temannya itu.
"Jangan dong om, ntar mimi peri ada kembarannya." sambung Erina ikut-ikutan yang membuat semua yang ada diruangan itu tertawa kecuali Agung.
"Cakepan om lah! Lagian kalau om gak cakep tante mana mau." ujar Agung yang membuat ketiga gadis itu menyorakinya.
"Males ah ngomong sama anak labil. Mending om kerja aja. Bay!" ujar Agung yang membuat Maya terkekeh geli ditempatnya.
"Bay om, hati-hati!" ujar Erina dan Nadifa.
"Hati-hati yah!" balas Ayla ikut-ikutan.
Maya pun mengantar Agung hingga ke teras rumahnya kemudian mencium punggung tangan suaminya itu.
"Hati-hati, nanti malam jangan lupa ya?" ujar Maya.
"Siap." ujar Agung kemudian mencium kening Maya dan pergi menggunakan mobil berwarna silver yang terparkir di depan rumahnya.
××××
Althar keluar kamarnya untuk makan siang dan mendapati Widya sedang sibuk merapikan rumah barunya yang dibantu oleh Bi Yemi.
Althar kembali melanjutkan langkahnya menuju meja makan dan mulai menyendok nasi yang telah dimasakkan oleh Widya untuknya.
"Kak, udah shalat kamu?" tanya Widya sambil menghampiri Althar yang urung melakukan apa ingin ia lakukan.
"Udah." jawab Althar.
"Kak, siap kamu makan, mau temenin mama gak?" tanya Widya.
"Kemana?" tanya balik Althar.
"Belanja." jawab Widya.
"Ya." balas Althar singkat kemudian melanjutkan kegiatannya.
"Enak gak kak?" tanya lagi Widya pada Althar yang baru saja mau memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.
Akhirnya Althar menjawab pertanyaan Widya terlebih dahulu. "Belum nyoba."
"Oh yaudah makan dulu deh." ujar Widya yang membuat Althar kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAR
Teen FictionAyla Larassati yang sedang berlibur bersama keluarganya, tidak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan dengan tatapan tajam, Althar Mahesa Dirgantara. Pertemuan yang sangat tidak disengaja itu berujung pada hubungan jarak jauh yang mereka alami...