Ketika dua hati sedang diuji. Maka, kesetiaanlah yang menjadi jawabannya.
×××
Nuansa klasik dan elegan menyelimuti sebuah restaurant mewah yang sedang Althar kunjungi.Althar duduk satu meja dengan Sarah, Manuel, dan seorang pria berwibawa yang Althar tidak tahu siapa pria itu.
Althar merupakan anggota yang datang paling terlambat di antara ketiga orang yang duduk satu meja dengannya.
Jujur Althar terlalu risih dengan keadaan seperti ini. Sangat formal dan penuh perbincangan tentang kerja sama perusahaan.
Althar hanya bergeming di tempatnya dan men-scrool layar ponselnya tanpa minat. Sejak kedangannya, Althar tidak pernah membuka mulutnya bahkan hanya untuk sekedar minum atau menyicipi makanan yang sudah tersedia di hadapannya.
"Tunggu sebentar ya Althar, putri saya mungkin sebentar lagi akan kemari." ujar pria paruh baya di hadapannya ramah.
Althar hanya menatap pria yang tidak dikenalnya itu dengan tatapan datar. Dan tidak menjawab pernyataan pria itu.
Althar kembali melanjutkan kegiatannya semula dan memilih mengacuhkan para orang-orang yang ada satu meja dengannya itu.
Dari arah belakang restaurant itu, keluar seorang gadis berambut cokelat gelap dengan mengenakan mini dress berwarna biru langit dan hils berwarna putih sedang menuju ke arah mejanya dengan gerakan tergesa-gesa.
"Im sorry dad i-" ucapan gadis itu terhenti ketika melihat seseorang yang dikenalnya berada di meja yang sama dengan mejanya.
Althar melihat sekilas ke arah gadis itu kemudian kembali mengacuhkan orang-orang itu.
"Nathline, ayo kesini udah ditunggu." ujar Rehendra pada putrinya.
Nathline duduk di sebelah Althar dengan gerakan masih kikuk karena ia bingung mengapa Althar bisa di tempat yang sama dengannya.
"What are you doing here?" tanya Nathline pada Althar yang berada di sebelahnya. (Apa yang kamu lakukan disini?)
Althar tidak menjawab dan lagi-lagi hanya memilih diam.
"Kalian udah saling kenal?" tanya lagi Rehendra pada putrinya.
"Ah..no dad, aku cuma pernah liat dia sekolah jadi aku penasaran kenapa dia disini." bohong Nathline.
"Oh gitu, verry good. Karna mulai sekarang kalian harus jadi lebih dekat." ujar Rehendra yang disetujui oleh Sarah dan Manuel.
×××
Sedari tadi, Ayla mencoba konsenterasi dengan apa yang sedang dibacanya. Namun tetap tidak bisa. Pikirannya tidak mau menerima apa yang ingin di pelajarinya dan malah sibuk memikirkan Althar.Ayla tidak bisa tenang karena ucapan Althar yang aneh. Tidak seperti biasanya, Althar kelihatan sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
Dalam pikirannya, Ayla bertanya-tanya apakah terjadi sesuatu pada Althar, atau apakah ada sesuatu yang akan mengancam hubungannya dengan Althar kelak? Ayla tidak mengetahuinya. Karena saat ini pikiran-pikiran seperti itulah yang memenuhi kepalanya yang dia sendiri tak bisa menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAR
Teen FictionAyla Larassati yang sedang berlibur bersama keluarganya, tidak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan dengan tatapan tajam, Althar Mahesa Dirgantara. Pertemuan yang sangat tidak disengaja itu berujung pada hubungan jarak jauh yang mereka alami...