01 - Mereka

44.6K 1.7K 128
                                    

Follow dulu sebelum baca yaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow dulu sebelum baca yaaaaa.

Happy reading!!!

Tau nggak sih guys akutu berterima kasih banget sama kalian yg udah vote sama komen  bab, baik-baik ya kalian, semoga bahagia. Aamiin

Baca AN di bawah sampai selesai yaa.

◆◆◆◆

Murid berjumlah 36 dengan kaos olahraga berwarna putih dengan corak merah dan hitam itu tengah berbaris di tengah lapangan basket meski dengan awut-awutan. Pak Delta, guru olahraga tengah mengabsen seluruh kehadiran murid. Setelah nama terakhir menyahut, Pak Delta segera menyuruh ketua kelas XI IPA 2 untuk menyiapkan barisan supaya tidak lagi awut-awutan.

Seperti biasa, lebih dahulu mereka melakukan pemanasan. Pak Delta merupakan salah satu guru tersantai. Maka dari itu ketika pemanasan, beberapa tidak serius dalam melakukannya.

"Lari 5 putaran," perintah beliau kemudian.

Para murid berdecak. Memang biasanya seperti itu, setelah pemanasan di tempat, mereka akan lari mengelilingi lapangan. Namun tetap saja mereka merasa enggan. Apalagi ini 5 putaran.

"3 ya Pak?" tawar salah satu murid.

Pak Delta mengangkat alis. "5 atau 10?" Lalu menyeringai.

Beberapa murid menggerutu dan terpaksa semua berlari mengelilingi lapangan.
Lapangan basket memang tidak seluas lapangan utama, tapi tetap saja mereka pasti akan kelelahan.
Terbukti, setelah selesai lari, banyak murid terlihat ngos-ngosan. Bahkan ada yang sampai tergeletak di lapangan, Adit, si murid bertubuh gemuk. Namun terlihat menggemaskan.

"Hari ini materi olahraga kita basket. Tapi maaf sebelumnya, saya tidak bisa menunggu olahraga hari ini karena ada rapat besar beserta guru yang lain," ucap Pak Delta. Sontak saja, semua murid langsung mengubah raut lelah menjadi gembira. Mereka berseru kegirangan. Jelas saja, pelajaran olahraga dan tidak ditunggu guru adalah salah satu nikmat dunia.

Pak Delta menggeleng-gelengkan kepala. "Kalian ini, dikasih tahu gitu aja langsung senang." Murid-murid kini banyak yang terkekeh sambil mengiyakan.

"Ya sudah. Saya pergi dulu."
Pak Delta kemudian pergi diiringi raut kesenangan para murid.

Setelahnya, mereka mulai membubarkan diri. Meski diberitahu materi hari ini seharusnya basket, tapi ada yang malah duduk-duduk di bangku, pergi ke kantin, dan bermain bulu tangkis. Kebanyakan para lelaki memilih bermain futsal. Kebetulan lapangan futsal berada tepat di sebelah lapangan basket. Dibatasi pagar tidak terlalu tinggi. Hanya sebatas pinggang.

Gerla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang