02 - Pertanyaan

22.4K 1K 73
                                    

*Melihat temannya menderita adalah sesuatu yang membuat dia bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Melihat temannya menderita adalah sesuatu yang membuat dia bahagia.*

◆◆◆◆

"Gimana hubungan lo sama Gerdan? Masih sama?"

Dahi Serla sukses menjadi penuh lipatan. Setaunya, dia tidak marahan ataupun ada masalah dengan Gerdan. Tapi kenapa Anggra bertanya seperti itu?

"Kita baik-baik aja kok. Nggak marahan."

Hilda menghela napas kesal. Ingin membanting apapun juga sekarang.

"Lo itu kadang tololnya kebangetan Ser," ucap Hilda frustasi.
"Maksud kita, ada kemajuan nggak hubungan lo sama Gerdan? Masih betah sama status teman?"

Serla mencoret-coret buku tulisnya asal. Kini ketiganya memang sedang berkumpul di bangkunya berhubung teman sebangku diacak. Berbicara apa saja hingga sampai kestatus hubungannya.

"Bukannya dari dulu tetep sama? Kita cuma temen. Atau kalau kalian pengen kata yang lebih, mungkin sahabat?"

"Gue heran deh, kenapa lo selalu menyangkal sih Ser? Kita, anak-anak Rajawali tahu kali kalau kalian sebenarnya saling suka, atau bahkan cinta. Lebih dari teman tentunya." Hilda berucap, gemas dengan temannya itu.

"Dari cara lo natap dia, udah ketebak. Begitupun sebaliknya. Tapi sampai sekarang bahkan lo belum bilang sama kita langsung dari mulut lo," timpal Anggra.

Serla termenung. Membuang muka. Memang, semua itu benar adanya. Ia, sudah jatuh cinta pada temannya. Gerdan.

Tiba-tiba, ingatannya terlempar kehari dimana untuk pertama kalinya mereka bertemu.

Flashback on

Seorang gadis dengan senyum sumringahnya menjabat tangan siapa saja yang dia temui. Barang sedetik, ia tak membiarkan senyum di wajahnya hilang. Terlihat dia begitu antusias mencari teman baru di hari MOS pertamanya. Dia, Adelia Serla. Si gadis yang tengah bahagia. Bagaimana tidak? Dia sekarang telah memakai seragam putih abu-abu. Hal yang diinginkannya dari dulu.

"Haiii!!" sapanya pada seorang gadis dengan bando merah muda. Ia sedang berdiri bersama ketiga temannya, yang memakai bando berbeda-beda.

"Hai," balas gadis yang Serla duga sebagai bos diantara mereka dengan enggan. Ya, gadis berbando merah muda tadi.

"Gue Serla. Adelia Serla. Lo?"

"Gue Angel. Angelika Johanna."
Meski menjawab, uluran tangan Serla dibiarkan menggantung tanpa balasan.

Tetap tersenyum, Serla bergantian berkenalan dengan ketiga teman Angel.

Gerla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang