25 - HP Gerdan

8.9K 521 23
                                    

🌛🌛🌛🌛

Serla berjalan dengan mulut penuh makanan. Di tangannya kini sudah ada senampan cemilan dan juga minuman. Dihampirinya Gerdan, dan duduk di sampingnya dengan senyuman. Jelas saja, wong ada banyak makanan.

Serla menyodorkan snack seperti yang saat ini dia makan pada Gerdan dan dibalas gelengan. Lelaki itu tengah serius menatap laptop, entah melakukan apa Serla tidak tahu menahu.

Dirinya memilih rebahan di kasur besar Gerdan karena ia merasa diabaikan. Matanya bergerak kesana-kesini. Kamar Gerdan berwarna abu-abu, dengan tempelan wajah Serla di dindingnya. Gadis itu menggelengkan kepala, itu tentu hanya imajinasinya karena kenyataannya dinding itu bersih tanpa ada hiasan,beda dengan kamarnya. Jika Serla yang mempunyai kamar ini, dia pasti cepat bosan.

"Kamar yang membosankan," sungutnya.

Gerdan hanya geleng kepala, terserah Serla mau bicara apa. Toh tidak akan mengubah apa-apa karena sejak dulu hidupnya begitu monoton. Tapi setelah ada Serla, Gerdan mengakui hidupnya sedikit berwarna meski tidak seluruhnya.

"Tapi besar sih."

Gerdan masih diam. Tak menanggapi celotehan gadis itu.

"Seharusnya di sini itu..." Serla menunjuk bagian dinding sebelah kanan. "Dipasang wajah Cinderella yang lagi senyum. Jadi setiap mau tidur, lo dapet senyum deh setiap saat."

Gerdan masih tidak menyahut. Namun diam-diam geli sendiri.

"Terus sebelah kiri dikasih gambar Upin-Ipin. Supaya bisa memotivasi lo untuk belajar sungguh-sungguh. Biar naik kelas nggak kayak mereka."

Gemas, Gerdan meraih snack dan mengambilnya agak banyak. Hingga setelahnya mendarat di mulut Serla. Wajah gadis itu masam. Kesal pada Gerdan.
"Mulut sexy gue bisa segede goa nanti Dan!"

"Makanya jangan cerewet."

Serla memutar bola mata kesal. Dia meraih HP Gerdan dan membuka galerinya. Dimana fotonya hanya berisi foto dari Whatsapp, dan camera. Itu pun hanya sedikit. Camera pun isinya hanya foto Serla. Bukan apa-apa, itupun Serla sedang selfie sendiri tentunya.

Merasa pencahayaan disini bagus, Serla membuka camera dan berpose sesukanya. Mulai dari melet, senyum, hingga ke wajah konyolnya. Untung saja setiap dia selfie, tidak pernah Gerdan hapus meski tidak dia paksa. Mungkin terlalu malas karena saking banyaknya foto Serla.

Serla duduk, mendekatkan diri pada Gerdan. Tangannya telurur ke depan. Memulai sebuah video.

"Yaak bertemu lagi dengan saya Adelia Serla yang cantiknya nggak ketulungan. Sekarang saya akan mewawancarai si cowok cuek-cuek ayam ini. Saudari Gerdan? Ehh maaf. Saudara Gerdan? Sedang apa anda sedari tadi bermain laptop?" Serla mendekatkan cameranya pada Gerdan. Yang menjadi objek malah menutup kamera HP dan mendorongnya menjauh.

Gadis itu berdecak dan memilih menampilkan wajahnya sendiri setelah memperlihatkan senyum lebar. "Maaf ya teman-teman, Gerdan lagi sok sibuk dan nggak mau diganggu. Jadi, sudah dulu ya. BYEE!!"

Serla mengakhiri video dengan tangan menutup kamera, berlagak seperti youtuber biasanya.

Bosan, Serla memilih mencari game yang sekiranya seru di HP lelaki itu. Namun ternyata masih sama seperti dahulu-dahulu. Hanya ada game berbau salon dan masak-masakan. Gadis itu terkikik geli, HP ini terasa kepunyaannya. Karena game itupun Serla yang mendownloadnya. Gerdan? Mana peduli hal seperti aplikasi terkini dan semacamnya.

Getaran pada HP hitam itu membuat Serla melihat notifikasi. Nama Nindya terpampang di sana. Serla pun memutuskan membuka dan membacanya.

Nindya (BP)
-Hai Dan?

Gerla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang