21 - Selesai

9.2K 570 29
                                    

🌛🌛🌛🌛

Serla menatap depannya dengan pandangan seolah dirinya sedang sendiri di kamar mandi. Tapi dia tidak boleh bernyanyi seperti di kamar mandi karena bisa-bisa telinga penonton menjadi rusak.
Memang, suara Serla bagus ya sehingga seluruh panitia menyuruh dirinya bernyanyi?

Menghela napas dalam. Dia mulai bernyanyi. Dia sendiri berusaha menikmatinya. Para penonton juga terlihat antusias menunggunya bernyanyi. Yah dia berharap suaranya tidak mengecewakan.

Aku yang memikirkanNamun aku tak banyak berharapKau membuat waktukuTersita dengan angan tentangmuMencoba lupakanTapi ku tak bisaMengapa… Begini…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu
Mencoba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa… Begini….

Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku

Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku

Serla mengedarkan pandangan. Matanya akhirnya menemukan Gerdan yang tengah bersama Adam dan Alam. Mata mereka beradu lama. Seolah mencoba masuk dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mereka pertanyakan.

Serla merasa lagu ini sedikit pas untuk dirinya... Dan Gerdan?
Jujur, Serla memang ingin bukan hanya sekedar teman bagi Gerdan. Gadis itu menyayangi Gerdan lebih dari teman. Menjadi kekasih Gerdan semoga tidak hanya harapan. Tapi, dekat dengan Gerdan seperti ini sudap lebih dari cukup bagi Serla. Dia tak mengapa jika nanti dia akan tetap menjadi teman bagi Gerdan.

Mencoba lupakan
Tapiku tak bisa
Mengapa… Begini.

Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku

Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku

Bila
Tak menjadi milikku
Aku takkan menyesal
Telah jatuh hati

Nanti bila akhirnya bukan Serla yang Gerdan pilih, gadis itu tak mengapa. Jika berteman dengan Gerdan sudah membuatnya bahagia, apa yang dia butuhkan lagi? Mungkin bukan di dia bahagia Gerdan ada.
Dia juga tidak akan menyesal telah menjatuhkan hatinya pada lelaki itu. Karena selama ini Gerdan selalu mengerti Serla. Selalu berada di sampingnya.

Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku

Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku

Prok. Prok. Prok......

Tepuk tangan meriah menghantar Serla pada kesadarannya. Ternyata sedari tadi, dirinya hanya menatap Gerdan. Tak berpaling sebentarpun. Dia menatap para penonton. Tersenyum lebar karena antusias mereka. Dia tak menyangka penonton suka pada nyanyiannya.

Gerla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang