Vanila mengigit jari-jarinya dengan gigitan yang amat kuat, Vanila takut terjadi apa-apa dengan Dea. Pintu terbuka lebar, Suster Ani datang dengan catatan kecil ditangannya.
"Apakah Sauadari Dea sudah mengalami kemajuan?" Tanya Suster Ani.
"Belum sus, dan hasilnya nihil" jawab Vanila.
"Baiklah, saya tinggal dulu" ucap Suster Ani lalu berlalu.
"Dea, lihat dong aku khawatirin kamh masa kamu tetap gak mau bangun juga sih" ucap Vanila dengan linangan air mata.
"Bangun yah Dea pliss banget, gue takut sendirian" ucap Vanila.
Tok Tok Tok
Pintu terbuka, tampak Frans dan perawat rumah sakit menggunakaan kursi roda.
"Elo ngapain disini hah?" Tanya Vanila tajam.
"Gue cuman mau jenguk Dea kok" jawab Frans santai, Frans memutar roda kursi roda sehingga maju.
"Enggak perlu, Dea udah ada gue kok!" ucap Vanila tajam
"Tapi gue ma---" ucapan Frans terputus oleh teriakan Vanila.
"Pergi elo dan elo jangan datang di kehidupan kakak gue lagi, karena elo kakak gue celaka" hardik Vanila.
"Maaf Van" ucap Frans pelan, Frans memutar balik kursi rodanya dan pergi keluar ruangan. Vanila tertunduk, menyesali keputusannya.
"Maaf, aku terlalu membenci kamu Frans"
...
Rayhand membuka ponselnya. Terdapat banyak pesan masuk, Rayhand teringat pada Dea dan Vanila yang belum sempat diberinya kabar. Rayhand menelpom Dea, namun panggilan tidak aktif. Rayhand menelpon Vanila yang langsung diangkat oleh Vanila.
"Halo Van" sapa Rayhand.
"Halo, kenapa Ray?" Tanya Vanila diseberang sana.
"Tadi gue nelponin Dea kok gak diangkat?" Tanya Rayhand.
"Dea" Vanila menghela nafas, "Dea masuk rumah sakit Ray"
Saat itu juga Rayhand merasakan kepalanya berdenyut-denyut.
"Rumah sakit mana? Tolong kasih tau gue Van" Tanya Rayhand.
"Rumah sakit Medistra Ray" jawab Vanila. Dengan secepatnya Ray menutup telepon, mengambil jaket dan kunci motor. Rayhand langsung meluncur kerumah sakit.
...
"Van, gimana keadaan Dea?" Tanya Rayhand dengan nada khawatir.
"Keadaanya masih sama, belum stabil kondisinya" jawab Vanila sambil terisak.
"Apa kata dokter?" Tanya Rayhand, nafasnya tersengal-sengal.
"Kata dokter Dea mengalami luka parah dibagian otaknya dan dia akan hilang ingatan" jawab Vanila. Rayhand tercekat untuk beberapa saat.
"Dia akan lupa sama kita?" Tanya Rayhand. Vanila menggangukan kepalanya.
"Idiot itu penyebabnya!" maki Vanila entah pada siapa.
"Idiot itu siapa?" Tanya Rayhand.
"Frans! Dia bodoh! Idiot" maki Vanila.
"Apa hubungannya dengan dia?" Tanya Rayhand.
"Dia yang menyebabkan Dea kecelakaan, dia bodoh Ray!" maki Vanila lagi, tangisan Vanila pecah. Rayhand memberikan bahunya untuk Vanila, Vanila bersandar kepada Rayhand. Rayhand menutup matanya membiarkan mata menahan sebulir air matanya yang perlahan jatuh. Ingin rasanya ia melemparkan piring diskonan kepada Frans sampai dia jatuh dan pingsan, namun semuanya percuma. Dengan dia melakukan itu tak ada gunanya, Dea tidak akan sehat seperti semula lagi.
...
"Kamu masih kuat De?" Tanya Rayhand. Tak ada yang menjawab hanya semilir angin yang menjawab, Rayhand masih mengingat saat dirinya masih menyukai Dea. Dea yang periang, Dea yang ceria, Dea yang selalu menjadi penyemangat bagi dirinya. Namun, Rayhand dengan Dea hanya bisa menjadi sebatas sahabat. Karena dulu Dea menolak cinta Rayhand."Aku mau Vanila dulu baru aku" itulah yang diucapkan Dea saat ia menembak Dea. Rayhand menghapus air matanya.
"Mungkin emang kata 'sahabat' yang pas buat aku bukan kata 'pacar' yang selalu menemani hari Dea" lirih Rayhand. Rayhand mengambil ponsel dari saku celananya dan menelpon Cakra.
...
Frans menatap jemu pada jendela kaca rumah sakit itu. Teringat bayang-bayang Dea terus menguasai pikiran Frans. Mungkin ada benarnya kata Vanila, kalau dialah yang menyebabkan Dea kecelakaan itu. Frans mengambil sebuah buku notes kecil dari mejanya.
Putri Impianku Yang Malang
Pagi hari suasana cerah tak berkalbu
Dibalik jendela rumah sakit
Putri impianku sedang tergolek lemah
Sungguh nasibnya sangat malang
Karena aku dia harus tertimpa juga
Oh, putri impianku maafkanlah aku
Putri impianku, cepatlah sembuh
Aku ingin kita bersama-sama lagiHai, bagaimani puisi dan ceritanya? Semoga seru dan bagus yah. Maaf yah kelamaan enggak ngupdet cerita banyak tugas(Kayak ada yang nungguin aja yah😕)
Lupakan lah, terimakasih buat kalian semua yang bagi bagi vote dan yang udah mau read. Trims
Salam penulis
Elsaday Rombetasik
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanila
General FictionVanila (Completed) Part lengkap Nama gadis itu adalah Vanila Yudiana harus menjalani kehidupannya dengan sangat berat. Dia dititipkan oleh Tante dan sepupunya sendiri. Vanila memusuhi kakak sepupunya sendiri, karena ia iri kepada kakak sepupunya itu...