Vanila menekan bel didepan rumah bernomor 304.
Ting tong ting tong
Beberapa menit kemudian keluar seorang anak sebaya dengan Vanila, dengan rambutnya yang panjang yang diberi pita disampingnya. Namanya Verani Adlya Niafandri, nama panggilnya adalah Vera
"Ada apa?" Tanya Vera.
"Aku boleh menginap tidak?" Tanya Vanila, Vera berpikir sejenak. Beberapa detik kemudian keluar anak perempuan lebih tua dari Vera.
"Ada apa Vera?" Tanyanya, namanya Aysilana Eramika Deravania. Nama panggilannya Mika.
"Ini kak Mika teman aku mau menginap" jawab Vera, Mika melirik Vanila dari atas sampai bawah.
"Nama loh siapa?" Tanyanya dengan kasar.
"Vanila kak" jawab Vanila singkat.
"Ok, tapi maaf penampungan PENUH" ucapnya dengan kasar, Vanila hanya bisa menelan ludah. Mika menarik tangan Vera, hingga ia membanting pintu rumah besar itu dengan kasar. Vanila hanya bisa termangu melihatnya.
...
Vanila mengelus kucing yang ia ditemukan dijalan, bulunya halus dan putih bersih. Vanila menemukan loncengnya namanya 'Arina', Vanila memutuskan untuk membawa kucing bernama Arina itu pulang.
Vanila masuk kedalam rumahnya, ia berharap ayah dan ibunya tidak ada. Tapi ternyata harapanya tidak terkabul, ayah dan ibunya bersama seorangal ibu separuh baya. Vanila mengenalnya itu tante yang pernah diceritakan Rena
"Vanila" panggil ibunya, Vanila menghampiri Dimas, Rena separuh baya itu.
"Ada apa bu?" Tanya Vanila.
"Kenalin, ini tante kamu" ucap Rena.
"Iya, salam kenal" ucap Vanila sambil tersenyum kepada tante separuh baya itu.
"Ini tante Kana" ucap Dimas. "Kakak ayah" sambung Dimas.
"Iya" ucap Vanila sambil berusaha memasang senyum palsu.
"Kenalin nama tante Kanania Regita Salina" ucap Kana.
"Vanila Refa" ucap Vanila sambil berusaha memasang senyum palsu.
"Kamu akan tinggal dirumah tante Kana" ucap Rena, Vanila serasa ada petir disiang hari.
"Maksud ibu?" Tanya Vanila tak percaya.
"Iya, nanti kamu tinggal bareng tante Kana" jawab Rena.
"Kenapa bu?" Tanya Vanila, Rena menghela nafas panjang.
"Ibu dan ayah akan bercerai" jawab ibu, Vanila mematung tak percaya akan semua ini.
"Kenapa bu?" Tanya Vanila sambil berusaha menahan tangis.
"Ibu merasa ibu dan ayah sudah tak cocok lagi" jawab Rena dengan seenaknya.
"Tapi kan semuanya bisa diperbaiki bu" ucap Vanila sambil berusaha menahan tangis.
"Sudah enggak bisa lagi Vanila" ucap Dimas.
"Ibu dan ayah tolong ngertiin Vanila dong" ucap Vanila berusaha menahan tangis.
"Maaf Vanila" ucap Dimas.
"Vanila tolong bereskan barang-barang kamu dan kamu akan pergi ke pengadilan hukum, untuk menemani ayah dan ibu" jawab Rena.
"Bu__" isak Vanila.
"Maaf Vanila" ucap Rena, kemudian berdiri disusul dengan Dimas, dan Kana
.....
Vanila merutuki dirinya sendiri, Vanila duduk dikursi sambil memandangi lesu ayah dan ibunya itu.
"Baiklah dengan keputusan begini, diputuskan bahwa Rena Ferandia dan Dimas Werenia bercerai" ucap sang pengadilan hukum lalu mengetuk sesuatu, aku tak tahu namanya.
"Terimakasih pak" ucap Rena dan Dimas bersamaan, Vanila hanya menelan ludah dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Baik-baik saja, itu yang selalu dikatakan Rena dan Dimas kepada Vanila. Semoga Vanila juga berharap seperti yang dikatakan oleh Rena dan Dimas.
"Yah, baik-baik saja" lirih Vanila.
Hai Guys,menurut kalian ceritanya seru gak? Kalau gak seru maaf yah, aku udah berusaha yang sebaik mungkin. Tapi aku berharap baguslah guys. Semoga cerita menarik yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanila
General FictionVanila (Completed) Part lengkap Nama gadis itu adalah Vanila Yudiana harus menjalani kehidupannya dengan sangat berat. Dia dititipkan oleh Tante dan sepupunya sendiri. Vanila memusuhi kakak sepupunya sendiri, karena ia iri kepada kakak sepupunya itu...