"Si Frans selingkuh?" Tanya Rayhand saat mereka berada di restoran.
"Nah, makanya itu gue jadi penasaran gue pengen selidikin semuanya" ucap Vanila.
"Lion" gumam Rayhand pelan.
"Kenapa Lion?" Tanya Vanila.
"Mungkin Lion bisa bantu kita" jawab Rayhand.
"Maksudnya?" Tanya Vanila bingung.
"Katanya kan Lion benci sama Dea mungkin setelah melihat Dea, dia kasihan sama Dea" jawab Rayhand.
"Pinter juga otak lu" puji Vanila.
"Baru nyadar situ?"
"Yeh, dipuji malah berlebihan" Vanila menjitak kepala Rayhand cowok itu meringis kesakitan.
...
"Mau bantuin kalian nemuin Frans?" Tanya Lion.
"Iya" jawab Vanila.
"Tapi gimana yah, gue ju---"
"Lu enggak kasihan apa Li, ngeliat Dea gitu" ucap Rayhand.
"Tapi kan yang diinget Dea cuman aku, kenapa harus Frans?" Tanya Lion. Semuanya diam.
"Iya juga sih" ucap Vanila.
"Terus kalian ngapain juga berharap sama Frans, kalian juga kan enggak sama Frans" ucap Lion.
"Heh, iya juga sih" Vanila menggaruk kepalanya yang gatal.
"Kan masih ada aku disini kenapa harus ngeharapin Frans?" Tanya Lion.
Semuanya diam tak bersuara."Tunggu, jangan-jangan---" Vanila menerka-nerka.
"Jangan-jangan apa?" Tanya Rayhand.
"LION KAMU SUKA SAMA DEA YAH?!" teriak Vanila. Lion berlari meninggalkan mereka berdua, keduanya tersenyum simpul.
...
'Benar-benar perasaan yang aneh, gue bingung hati gue ini kenapa bisa begini. Awalnya kan gue benci setengah mati sama Dea gara-gara pas MOS tapi kenapa sekarang gue suka sama Dea? Apa gara-gara rasa asas kasihan? Ataupun karena gue efek kelamaan jomblo? Gue suka sih sama Dea, entah kenapa hati gue rasanya teriris melihatnya. Dan anehnya gue ngerasa semuanya itu bikin gue tambah geram. Semuanya itu bikin gue pusing atas dilema ini'
...
Anya menggengam tangan Frans dengan begitu erat, cowok itu hanya diam.
"Makan yuk aku laper nih" ajak Anya.
"Enggak, gue banyak urusan" tolak Frans dingin.
"Ayolah, plis kali ini aja" pinta Anya.
"Enggak"
"Plis"
"No"
"Ayolah" Anya memberikan tatapan puppy eyesnya. Frans enggak tega melihat itu semuanya.
"Yaudah, tapi jangan lama-lama" ucap Frans.
"Yee, makasih Frans" Anya menggandeng tangan cowok itu lebih erat.
...
"Gue laper berat nih" ucap Rayhand sambil mengelus perutnya.
"Lu aja yang keluar gue lagi bad mood ama Lion" ucap Vanila.
"Aeh, Vanila maha jahat temenin gue makan yuk, kasihan jatah makan penghuni perut terganggu" paksa Rayhand.
"Lagi bad mood" tolak Vanila.
"Oh iya, sekalian ajak Lion aja mengenai rencana selanjutnya" usul Rayhand.
"Serius?" Tanya Vanila.
"Iya" jawab Rayhand singkat.
"Yaudah, hubungin Lion ke Starbuck!" titah Vanila. Rayhand menurut, mengambil ponselnya dan menghubungi Lion.
"Kita ke Starbuck aja yuk, tempat makan favorit aku sama kamu sekarang" ajak Anya.
"Ralat dulu" sambung Frans.
"Maaf" ucap Anya pelan. Keduanya memasuki Starbuck dan duduk ditengah-tengah tanpa menyadari kehadiran Rayhand dan Vanila.
...
"Uh, si Lion lama banget sih gue udah laper berat nih" gerutu Rayhand.
"Makan mulu lu badan aja masih kurus kerempeng gitu" canda Vanila.
"Bodo, yang penting harus makann, makann, makannnn" ucap Rayhand.
"Itu Lion" Vanila menunjuk seorang laki-laki menggunakan topi putih.
"Hai" sapa Rayhand.
"Juga" sapa Lion balik.
"Sini duduk" Vanila menunjuk bangku disebelahnya. Lion pun duduk.
"Jadi gini, aku, Rayhand, Lion mau ngebahas soal yang tadi" ucap Vanila mengawali topik pembicaraan.
"Makaannn!" protes Rayhand.
"Bawel lu, mbak sini" panggil Vanila. Tak lama kemudian pramusaji datang dengan buku catatan kecil ditangannya. Ketiganya memesan makanan dan minuman, setelah itu pramusaji berlalu.
"Jadi kenapa tadi?" Tanya Lion.
"Kita sengaja melakukan itu agar ingatan Dea itu balik lagi, aku enggak mau Dea jadi lupa sama orang sekelilingnya" jawab Vanila.
"Terus gimana caranya?" Tanya Rayhand. Vanila terdiam. Pramusaji datang untuk mengantarkan makanan.
"Silahkan dinikmati" pramusaji tersenyum.
"Trims mbak" ucap Rayhand, pramusaji pergi. Rayhand langsung menikmati makanan yang dipesannya karena perutnya yang sedari tadi keroncong.
"Caranya kita harus membawa Dea kesuatu tempat yang mengingat sama masa lalunya lah, kayak suatu tempat yang penting" jawab Vanila.
"Terus?" Tanya Lion.
"Termasuk itu" bukannya Vanila yang menjawab malah Rayhand yang menjawab. Rayhand menunjuk Frans dan seorang perempuan, dan merkea saling suap-suapan.
"Omega" ucap Vanila.
"Ya ampun.... Frans PHP in Dea?" Tanya Rayhand.
"I dont know" jawab Vanila.
"Gue penasaran siapa sih Frans yang PHP in Dea?" gumam Lion.
Tolong tekan tanda bintang sebelah kanan, dan ajak teman-teman yang lain untuk baca cerita 'Vanila' terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanila
General FictionVanila (Completed) Part lengkap Nama gadis itu adalah Vanila Yudiana harus menjalani kehidupannya dengan sangat berat. Dia dititipkan oleh Tante dan sepupunya sendiri. Vanila memusuhi kakak sepupunya sendiri, karena ia iri kepada kakak sepupunya itu...