Dimulai

235 8 0
                                    

"Dea, Dea" Vanila mengguncang tubuh Dea yang tak berdaya. Mata Dea mulai terbuka, pandangan kabur terlihat di mata Dea.

"Engg, aku dimana?" Tanya Dea.

"Kamu dirumah De, tadi kamu aku lihat pingsan didapur setelah bikin coklat" ujar Vanila.

"Oh iya, coklat aku mana coklat?" Tanya Dea.

"Coklat kamu udah Rayhand masukin ke kulkas tadi" jawab Vanila.

"Rayhand nya mana?" Tanya Dea.

"Rayhand nya tadi keluar mau beli makan malam" jawab Vanila.

"Tadi, aku nge--"

"Udah, kamu enggak usah banyak bicara masih sakit tidur aja" tukas Vanila. Dea tersenyum kecewa, baru saja ia ingin menceritakan kejadiannya.

...

Frans tengah berkutat dengan game biasanya. Jarinya sibuk menekan layar ponselnya. Game yang seru itu hampir ia menang, tiba-tiba saja sebuah panggilan telepon masuk.

Anya
Calling

"Njing" umpat Frans sebal, Frans menolak panggilan tersebut. Frans kembali berkutat dengan gamenya. Namun Anya terus menelponnya tanpa ada bosan. Akhirnya Frans menyerah kemudian mengangkatnya.

"Apaan sih?" Tanya Frans galak.

"Aku mau nanya kamu udah makan?"

"Udah" jawab Frans singkat.

"Yah, padahal aku mau ngajak kamu makan"

"Ajak aja yang lain" ucap Frans ketus, kemudian menutup sambungan telepon.

...

Anya menaruh ponselnya dimeja dengan kecewa. Ia tahu setelah apa yang ia lakukan ke Frans yang begitu menyakitkan. Anya semakin kecewa mengingatnya.

"Stupid Anya" maki Anya pada dirinya sendiri. Padahal tadi ia sengaja berkata begitu pada Frans agar Frans mau menemaninya makan.

Anya menatap bosan pada ruangan cafe. Anya terdiam, ia berdiri menuju ke bagian pemesanan untuk memesan makanan. Tanpa sengaja ia menabrak seseorang, lagi orang yang sama.

"Sakit" ringis Anya yang bokongnya berhasil menyentuh lantai.

"Eh, eh kita bertemu lagi" ucap cowok itu, Anya mengumpat. Sial, cowok brengsek itu lagi.

"Gue kayaknya jodoh lu ama elu, tapi gue sih amit-amit jodoh ama lu" ucap cowok itu.

"Bacot anjeng" umpat Anya kesal.

"Udah banyak bacot yah sekarang? Hahaha" tawa cowok itu tak jelas.

"Males, gue ngomong ama lu" ucap Anya kemudian berdiri.

"Siapa juga yang mau ngemeng gak jelas ama lu"

"Gue chau dulu"

"Cih..... Mau pergi aja harus bilang salam perpisahan sama gue, itu sih nasib orang ganteng senyum Lion"

...

Ponsel Rayhand berdering terus sedari tadi, benda pipih itu sengaja ia taruh di bawa tempat tidur. Ia sedang merencanakan sesuatu yang dahsyat membahana.

"Satu....dua.....tiga gue pakai cara itu aja kali yah?" gumam Rayhand pada dirinya sendiri. Rayhand mengambil kunci motornya dan bergegas menuju rumah Vanila.

...

"Hai para fans fanatik ku aku datang untuk kalian" ucap Rayhand pada Dea dan Vanila, kedua orang itu langsung menatap jijik pada Rayhand.

"Najong, demi tanda tanya kenapa cewek selalu moto miring amit-amit gue dengernya Ray, Ray" ucap Vanila geli.

"Otak Ray udah gesrek?" Tanya Dea polos.

"Wuihh, bukan gesrek lagi dah miring banget otaknya" jawab Vanila asal.

"Ish, sih bebeb nih kok ngomongnya gitu sama aa sih, jahat tau beb" goda Rayhand.

"Beb, bab, beb pale lu gue bukan bebeb lu!" ucap Vanila tajam. Rayhand tertawa.

"Serius nih gue serius banget, elo berdua kayak orang pacaran. Solmed falling in love gitu deh. Gue setuju banget pake ngettt kalau kalian berdua pacaran" canda Dea. Vanila memelototinya tajam.

"Najis, ogah gue" ucap Vanila cepat.

"Ouhh, so sweet deh dalam mulut bilang enggak mau, dalam hati bilangnya mau" canda Dea lagi.

"Kamprett, De" Vanila melempari Dea dengan bantal yang berada didekatnya. Cewek itu langsung menghindar, lalu menjulurkan lidahnya. Rayhand terdiam.

"Bisa ikut aku?" Tanya Rayhand.

"Sejak kapan lu ngomong aku?" Tanya Vanila bingung.

"Sejak tadi" jawab Rayhand singkat.

"Ma--"

"Udah ikut aku aja" tukas Rayhand cepat, ia langsung menarik tangan Vanila menuju taman komplek dekat rumah Dea.

Keduanya duduk di sebuah bangku panjang ditaman itu. Keduanya saling diam, tidak ada keributan diantara mereka berdua.

"Aku suka sama kamu Vanila"

...

Curhat author

Hai, salam kue coklat hehehe.  Siapa disini yang suka kue coklatt? Kita sama dong, buka puasa pakai kue coklat yuk dijamin langsung gak mood makan, hehehe.

Kali ini aku ngepost agak lama. Semoga kalian suka sama cerita baru aku yah, kalau gak suka gak apa-apa sih. Tapi semoga suka yah.

Ajak teman-teman kalian buat baca cerita ini. Semoga masih setia sama cerita ini. Minta votenya yah...

Thanks

Bye

Vanila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang