4.JANGAN TINGGALKAN!

62 16 0
                                    

"Mamah.... Aku pulang!"

"Astaga baru pulang sekarang? Kamu kemana aja? Tuh kaus kaki mu juga kenapa kok item-item gitu?." tanya Nuriman dengan penuh selidik.

"Mah aku ini baru pulang, tapi mamah malah ngomelin aku."

Iya.... Tapi kenapa baru pulang sekarang?."

"Ya.... Tadi ada urusan dikit mah, baru tadi selesai."

"Hah..... Ya sudah cepat ganti baju, mandi terus makan ya. Di meja makan ada tumis kangkung kesukaanmu tuh."

"Siap mah" Lena beranjak pergi.

Saat sudah mandi dan ganti baju,dia langsung menuju meja makan.

"Lena, mamah mau ngurusin masalah di gudang makanan di hotel, kamu tetep di rumah ya."

"Nggak lama kan mah?"

"Nggak kok cuma dua jam."

"Yaudah hati-hati mah." Lena melanjutkan makannya.

Dua jam berlalu, tak terasa sudah jam 9 malam. Saat itu Lena sedang memutar musik di headshetnya sambil tiduran.

"Mamah ini, katanya dua jam pulang tapi ini udah jam 9 nggak pulang-pulang. Hah mungkin masalahnya belum selesai jadi pasti mamah pulang terlambat. Tapi kan setidaknya telfon. Tau ah, tidur aja."

Baru beberapa menit tidur, Lena mendengar ketukan pintu.

"Pasti itu mamah." Lena beranjak dari tempat tidurnya dan pergi untuk membukakan pintu.

Saat sudah membuka pintu, ia terkejut karena bukan mamahnya yang datang melainkan ibunya Miya.

"Ehh tante Anya, aku kira mamahku yang datang. Tante jangan berdiri aja disitu, ayo masuk." Lena mempersilahkan Ibunya Miya masuk dan mereka duduk di sofa.

"Ada urusan apa tante datang?."
Ibunya Miya hanya diam dan wajahnya sedikit sayu.

"Tante... Kenapa?"

"Lena sulit bagi tante tapi kamu harus sabar ya."

"Hah? Sabar kenapa tante?"

Ibu Miya langsung menghampiri Lena dan memeluknya.

"Sabar... Ibu kamu kecelakaan."

"A apa??" tiba-tiba tubuh Lena merasakan rasa sakit. Dia seakan tidak ada tenaga untuk menggerakkan bagian tubuhnya.

"Ia... Meninggal. Dan tadi setelah dibawa ke rumah sakit langsung di otopsi."

Deg.

Hati Lena serasa di tusuk ribuan pisau. Dia semakin tertekan.

"Mamah....... Tidak mungkin...... MAMAH!!!!!" Lena berteriak dan berlari masuk kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya.

"Sayang!!... Tunggu!!!" ibu Miya mengejarnya dan ngetuk-ngetuk pintunya.

"Kamu......"

"Tante pergilah!!!!! Aku tidak apa-apa hiks.... Tidak mungkin...." kata Lena sambil menangis sejadi-jadinya.

Ibunya Miya memutuskan untuk tinggal satu malam di rumah Lena sampai jenazahnya mamahnya Lena datang. Dan waktu telah menunjukkan pukul 3 dini hari, jenazah mamahnya Lena datang.

Petugas ambulan menurunkan peti mati mamahnya Lena.

"Terima kasih karena mau membantu kami pak." ibunya Miya juga turut membantu mulai dari penurunan jenazah sampai menyiapkan pemakaman.

Lena keluar kamar. Ia menghampiri ibunya Miya dengan air mata yang masih membasahi wajahnya.

"Lena kamu..."

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang