#64.(22).S2

19 5 0
                                    

Dua tahun telah berlalu. Semua orang yang ada di sekitar Lena menjalani hidupnya masing-masing.

Yura dengan kehidupan rumah tangganya. Dia belajar supaya bisa mengurusi sendiri pekerjaan rumah yang biasa dikerjakan para maid.

Miya yang saat ini sudah berada di Turki dan bekerja di sebuah hotel milik Aldi yang letaknya di kota Amasya sebagai resepsionis. Miya terus melancarkan pdkt nya diiringi pekerjaan yang semakin mendukungnya.

"Lena.... Ayo bangun!!! Kamu ini masih saja kayak bocah. Katanya mau bangun pagi buat kerja. Gimana sih? Kalo nggak niat mending bantuin kakak urus Seo sama Vie." teriakan Yura menggema di seluruh penjuru ruangan dirumah Lena.

Memang sejak Lena memiliki pekerjaan dia selalu dibangunkan oleh kakaknya yang ntah datang darimana. Itulah keseharian Lena.

"Emm... Iya iya kak. Masih pagi juga. Lima menit lagi ya." kata Lena dengan setengah sadar karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

"Makanya kan waktu itu kakak tawari bekerja di tempat kakak kamu nggak mau. Ditawari kuliah lagi juga nggak mau. Sekarang rasakan akibatnya karena kamu keras kepala." perkataan Yura berhasil menusuk hati Lena.

Sejak Yura menjadi seorang ibu, dia memang sudah banyak bicara. Yah... Namanya juga the power of emak-emak. Apa saja bisa terjadi pada emak-emak.

"Lagian kenapa kamu suka banget kerja di kafe Hagipherione? Bukankah dulu itu kafe yang penuh kenangan pahit ya?" Kata Yura dengan setengah menggoda.

"Apaan sih kakak ini.... Aku kerja di kafe itu karena memang dulu aku berlangganan disana. Jadi si pemilik tau kalau aku ini langganannya. Bukan karena hal lain." kata Lena dengan wajah cemberut.

"Iya iya. Aku ngerti kok. Udah. Sekarang kamu siap-siap gih. Ntar telat lho".

"Iya kak."

---

Jam 8.00 am. Kafe itu masih terlihat seperti biasanya. Banyak anak-anak SMA yang hangout an disana. Hal itu membuat Lena teringat akan sesuatu. Sesuatu saat dia masih SMA dan berkumpul disana bersama. Namun sekarang teman-teman nya itu sudah memiliki kehidupan pribadinya sendiri. Lena mengerti akan hal itu.

"Lena..."

"Lena..."

"Hey tayo!!!!" tiba-tiba teman sekerja Lena yaitu Riris mengagetkannya.

"I iya ada apa sih? Kamu ngagetin aja." kata Lena sambil mengusap-usap dadanya.

"Hey kamu yang ada apa. Jangan ngelamun pas kerja ya. Oh iya ada pelanggan di meja 4 mau pesan. Kamu tulis ya pesanannya. Aku mau pasang linen dulu di side stand." kata Riris.

"Ok." Lena pun pergi ke meja 4.

Saat dimeja 4...

"Permisi, ini adalah daftar menu di kafe ini. Silahkan pilih dan saya akan mencatat pesanan anda." kata Lena dengan sopan ke pelanggan yang memakai jaket hitam, topi dan berambut hitam lebat.

"Hm... Saya pesan Mocachino aja ya-..." orang itu menghentikan perkataannya setelah melihat ke arah Lena. Dia bengong terus menerus hingga membuat Lena penasaran ada apa dengannya.

"Anda tak apa-apa?" tanya Lena.

Orang itu berdiri dan mendadak memeluk Lena dengan erat.

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang