26.AKU TAK PERCAYA INI!!!.

18 9 0
                                    

"Ibu... Aku pulang."

Miya menaruh tasnya di meja lalu merebahkan tubuhnya di sofa.

"Ibu?.. Kok sepi gini? Apa ibu pergi keluar ya?."

Miya pergi ke dapur dan melihat catatan tertempel di pintu kulkas.

Miya,ibu lagi pergi. Di meja sudah ada makanan.

Begitulah isi catatannya. Miya pun beranjak dari dapur ke kamarnya lalu ganti baju.

"Hm... Oh iya.... Album waktu itu... Mungkin aku bisa melihat isinya. Mumpung ibu lagi keluar."

Miya bergegas ganti baju dan langsung pergi ke kamar ibunya.

"Oh Tuhan... Maafkan aku yang lancang sama privasi ibuku."

Setelah berdoa,Miya membuka lemari ibunya,menggeledah laci-lacinya. Dan pada akhirnya menemukan album bersampul bunga sakura.

"Inikah... Album waktu itu."

Miya mulai membukanya. Halaman pertama hanya terdapat catatan shio. Ia pun melewatinya. Halaman kedua ada catatan yang terlihat seperti bagan keluarga. Namun sayangnya tulisannya sudah luntur,sehingga yang terlihat hanya garis-garis gaje:v.
Baru lah halaman ketiga...

"Apa? Foto? Ini bukankah ibu,lalu aku... Dan... Siapa dua orang ini? Sayang sekali gambarnya luntur. Jadi terlihat samar-samar."Miya terus memperhatikan foto itu.

Di halaman selanjutnya ada foto yang sama namun gambarnya lagi-lagi luntur. Tapi ada catatan di bawahnya.

Hari ini,8 Juni xxxx.
Kami berfoto bersama di istana legendaris Okiku. Aku dan suami serta anak-anak.

Miya agak terkejut dengan kata-kata terakhir.

"Anak-anak? Siapa yang satunya lagi? Bukankah ibu cuma punya satu anak? Aku kan? Tapi kenapa disini tertulis anak-anak? Ini sangat membingungkan."

Saat Miya akan membuka halaman selanjutnya,Miya di kejutkan oleh sesuatu.

"Miya!!!."

"I ibu??!!."

"Apa maksud semua ini???!!! Ibu kan sudah melarangmu!!??."

Ternyata ibunya Miya yang baru saja datang dan langsung mengambil album itu.

"Seharusnya aku yang tanya begitu bu!! Apa maksudnya foto di album itu???!?" Miya mulai menangis.

---

Ditempat lain....

Levi sampai di rumahnya. Ia disambut oleh pelayan yang biasa membawakan tasnya. Namun,Levi terlihat sangat badmood membanting tas,serta helm nya.

"Papa!!!!." Levi berteriak-teriak dengan sangat keras. Para pelayannya tidak berani untuk menegurnya.

Levi masuk ke ruangan papanya tanpa permisi.

"Papa!!!"

"Ada apa Levi? Kenapa kau membuat kebisingan di rumah ini?"

"Jangan mengelak lagi,pa! Aku butuh penjelasan sama yang kemarin. Dari kemarin papa juga suka menghindar dari ku kan?"

"Kau ini.... Dari dulu sampai sekarang masih saja sama... Keras kepala."

"Sudah ku bilang kalau papa jangan coba-coba mengelak lagi."

Terdiam sesaat.

"Haah.... Baiklah. Kau butuh penjelasan kan?... Fyuh.... Asal kau tahu saja... Dia yang kau bawa itu..."

Terdiam sesaat(lagi:v)

"Dia siapa pa??!! Jangan berhenti saat bicara!! Aku nggak suka!!."

Papanya Levi pun melirik Levi penuh dengan kecemasan.

"Dia itu sebenarnya......"

"Siapa!! Siapa pa? Cepat katakan!!. Katakan pa!!!."

"Sabar dong!!!! Kok nggak sabaran banget kau ini!! Papa cuma agak gugup jadi-.."

"Tuh kan!!! Papa mengalihkan pembicaraan lagi!!."

"Kau itu jangan terus terusan mendesak papa gini!!! Papa jadi makin susah ngomong kalo kamu terus tekan papa gini!!!."

"Abisnya papa lama banget sih... Aku kan pengen tau."

"Papa akan katakan. Tapi bersumpahlah kalau kau tidak akan katakan pada siapapun!."

"Iya iya... Aku bersumpah!!! Cepat katakan."

"Tuh kan gitu lagi..."

"Papa!!! Katakan!!!."

"Dia itu adik kamu!!!!!!!."

Deg.

Levi terdiam. Dia benar-benar tidak percaya.

"Papa..... Apa apaan perkataan papa tadi.... "

"Benar kan? Aku sudah mengira kalau kau akan jadi seperti ini."

".... Ini gila. Bagaimana bisa aku tidak mengetahui kalau aku punya adik? Kenapa bisa begini pa?."

"Ya... Entah kau percaya atau tidak tapi begini lah kenyataannya. Dulu ibumu melahirkan anak kedua. Yaitu adikmu. Tapi selang beberapa bulan,ada seorang bawahan ku yang melihat Ibumu,Anya sedang kencan dengan pria lain. Padahal jelas-jelas kalau dia sudah punya anak dan suami. Tindakannya tidak bisa dimaafkan. Papa pun mengusirnya dan menceraikannya. Tapi dia mengajukan syarat. Dia mau diceraikan kalau salah satu dari kalian dibawa oleh ibumu. Akhirnya,ibumu membawa adikmu dan kau tinggal bersama papa tanpa ingatan tentang ibumu maupun adikmu."

"Yang benar saja..... Jadi selama ini papa bilang kalau mama meninggal pas melahirkanku itu semua bohong kan?."

"Sayangnya itu benar." papa nya Levi pun tertunduk.

Levi juga hanya mematung. Dia pun pergi dan berlari ke kamarnya.

Wajah papanya Levi penuh penyesalan dan ia pun mengeluarkan air mata.

"Seharusnya ku katakan pada anak itu sejak awal..... Ini salahku." Kata papanya Levi sambil mengusap air matanya.

--------------------------------------------------------

#MAAF KALAU CERITANYA KEPENDEKAN DAN BANYAK TYPO.

#VOTE N COMEN NYA PERMIRSA

#SALAM CINTA VASSA LOVE.

#terbit tiap 3 hari 2 kali

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang