23.SAATNYA DIMULAI.

23 9 0
                                    

Kriinggg.....

Alarm Lena menunjukkan angka 07.45

"Wadau...... Aku kesiangan!!!!!....."

Lena langsung beranjak dari tempat tidurnya. Berhubung kakinya sudah sembuh,jadi dia bisa bebas lari-lari kesana-kemari.

"Aduh... Ini pelajarannya bu Ningrum lagi... Kalo aku telat pasti aku kena bk."

Lalu setelah selesai semuanya,Lena langsung pergi ke sekolah tanpa sarapan.

Dari kejauhan,Miya juga baru berangkat ke sekolah.

"Miya!...."Lena menghampiri Miya dengan sedikit berlari."kamu kesiangan juga ya?" lanjutnya.
"Hahaha... Iya... Nih."
"Cie... Yang nanti pdkt...."
"Lena apaan sih... Gaje banget..." muka Miya memerah dan mendahului Lena dengan saltingnya.

(Hahaha.... Miya masih saja seperti itu... Yosh! Aku akan terus mendekatkan Miya pada kak Levi. Karena aku yakin dengan caraku terus mendekatkan mereka.. Mungkin benih-benih cinta bakalan tumbuh dihati mereka. Terutama kak levi)

"Ha.... Kenapa aku bahagia gini ya..." Lena akhirnya menyusul Miya yang sudah berjalan mendahului dia.

---

Saat sedang jam istirahat,Miya, Lena, Sri duduk-duduk di kursi taman sambil makan camilan keripik kentang.

"Sri... Kamu kok dari tadi senyum-senyum sendiri sih.... Ada apa?." Tanya Lena sambil makan keripik.
"Mmmm......... Lena! Miya!.... Tau nggak aku tadi di tembak sama kak Ferry!!.."

"Apa??!!" Miya dan Lena berteriak bersamaan.

"Kok bisa? Gimana? Ceritain dong Sri.." Lena mencoba merayu Sri.

"Iya aku juga ingin tau." Miya juga terlihat (agak) antusias.

"It's ok. Jadi... Kemarin dia ngajak aku ke kafe dan curhat-curhat gitu soal masa lalunya. Eh tau-tau hari ini dia nembak aku di depan anak-anak kelas X. Gila sumpah."

"Trus kamu terima gitu aja?."

"Ho'o."

"Haduh... Sebenarnya kamu pas terima dia udah yakin apa belum kalo kamu emang beneran suka sama kak Ferry?"

"Em... Aku suka lah.... Sejak pertama ketemu di organisasi PMR aku udah suka sama dia. Tapi aku nggak berani bilang."

"Oh... Kukira kamu asal terima aja. Secara dia kan most wanted boy juga."

"Aku juga tadinya berpikir begitu." Miya pun memiliki pikiran yang sama.

"Btw Sri... Kamu pasti belum tau kemajuan Miya kan?." Lena mulai membuka topik terlarangnya Miya.

"Kemajuan apa?." Sri juga terlihat kepo maksimal. Sedangkan Miya cuma menunduk dan keringat dingin.

"Itu lho Sri.... Miya lagi pdkt sama kak Levi..."

"What!!!. Tenan e (benarkah)???."

"Iya!."

Lama-lama Miya merasa hampir mati. Wajahnya merona dan berkeringat. Dan dia pun salting.

"T teman-teman... A aku mau ke kelas dulu ya. Lanjut saja ngobrol nya ya. Bye."

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang