27.KEBOHONGAN

19 10 0
                                    

"Cepat katakan bu!!!! Apa maksudnya album ini!!!." Miya terus mengeluarkan air mata.

Ibunya Miya hanya menatap putrinya itu.

"Fyuh... Ibu akan jujur padamu."

Kemudian Miya menyeka air matanya dan menatap ibunya dengan seksama.

"Itu foto keluarga kita. Ayahmu sudah meninggal dan anak laki-laki itu adalah putra dari pelayan kita dulu. Anak itu sangat dekat denganmu. Selalu bermain denganmu. Karena itu dulu kita sudah menganggapnya keluarga."

"....... Lalu...... Dimana anak laki-laki itu bu?."

"Dia sekarang tinggal jauh dari kita... Sangat jauh..."

"Dimana? Dan siapa namanya?."

"Dia ada di Osaka,Jepang. Namanya Rami Furusaki...... T tapi dia sudah tidak ada di Osaka lagi. Katanya dia sudah pindah ke tempat lain."

".................. Ibu.... Kenapa ibu merahasiakannya?."

"I ibu..... Ibu hanya tidak ingin kamu mengingat kenangan buruk lagi. Kenangan perpisahan yang sangat menyakitkan itu....."

Miya terdiam. Ia pun bangkit berdiri dan menatap ibunya.

"Ibu.... Aku mau kekamar dulu. Jangan menggangguku."

"Miya...."

Miya pergi berlalu meninggalkan ibunya.

---

Di tempat lain....

"Duh... Ternyata bosen juga ya kalo nonton tv sinetron mulu.... Bawaannya jadi pengen ikutan drama. Kalo nonton anime.... Stok anime udah aku tonton semua. Mau nonton streaming anime baru.... Wi-fi nya lagi mati,mana aku nggak ada pulsa lagi buat paket data sehari....... Apa tidur kali,ya?..... Hmph.... Bosan...."

Lena menatap langit-langit kamarnya.

"Aha!!!.... Jalan-jalan sebentar aja... Siapa tau dapet inspirasi mau ngapain."

Lena bangkit dari kasurnya,mandi lalu berdandan,menggunakan rok selutut,baju sweater dan sepatu boots. Menggunakan bando biru dan rambut yang di urai.

"Yak... Siap berangkat..."

Lena pergi ke taman bermain di alun-alun kota. Membeli permen kapas,es krim,main game di mall dekatnya.... Pokoknya seperti bocah kurang belaian:v.

Saat sudah selesai bermain game,Lena melihat Yura disana sedang membawa dua kardus besar.

"Wah... Kayaknya ada cece Yura tuh. Samperin,ah."

Lena pun menghampiri orang yang ternyata memang Yura.

"Cece...." sapa Lena.

"Lho Lena? Kok kamu ada disini?."

"Iya.... Aku lagi main ke sini. Cece sendiri kenapa bisa ada di sini? Mana bawa-bawa kardus besar lagi."

"Oh.. Ini.. Aku sedang beli sesuatu untuk bibi ku. Hadiah ulang tahun nya."

"Cece sendirian ya?."

"Tidak kok. Aku tadi sama Yuri. Tapi dia sudah pulang duluan."

"Oh... Cece mau aku bantuin nggak?."

"Eh tidak usah... Aku bisa membawanya sendiri."

"Kok gitu sih ce? Aku ini lagi nggak ada kerjaan lho. Itung-itung bisa ngeringanin beban cece wkwkwk."

"Hah... Ya sudah kalau kau memaksa. Tapi aku nggak bawa mobil lho. Tapi naik taksi."

"Nggak apa-apa kok ce. Nanti aku bisa tau rumah cece juga. Ya kan?."

"Iya. Ya sudah ayo kita pergi."

"Iya." kata Lena sambil membawa kardus Yura.

Mereka berada dalam perjalanan ke rumah Yura. Selama perjalanan,Lena mengajak ngobrol Yura dan sesekali membuat lelucon receh. Yura cuma tersenyum kecil nan anggun. Lena juga merasa lega karena dia bisa membuat cewek cuek dan dingin seperti Yura tersenyum karena dirinya.

Setelah beberapa lama,mereka sampai di rumah mewah nan megah dengan halaman yang sangat luas.
Lena hanya tertegun menatapnya.

"Lena,ini rumahku."

"Waahhh............ Ini istana negara ya?."

"Pfft.... Jangan begitu. Di bandingkan dengan ini istana negara lebih bagus kan?."

"Cece Yura.... Keluarga cece sodaraan sama Bill Gates ya?"

"Jangan berlebihan. Udah ayo masuk."

Mereka berdiri tepat di depan pintu rumah yang besarnya kayak gerbang sekolah. Dan disana ada banyak maid yang sengaja di depan menyambut mereka.

"Ya ampun cece..... Kayaknya aku bakalan pingsan deh."

"Kenapa?. Kamu sakit?."

"Dasar cece Yura nggak peka! Aku mau pingsan karena nggak tahan sama kemegahan rumah cece. Maklum lah ce. Aku ini orang kampung hehehe..."

"Haduh... Lena,Lena.... Ayo kita ke kamarku."

"Ok."

Lena cengar-cengir gaje.

---

Levi berdiam diri di kamarnya. Melamun ke arah depan jendela rumahnya.

Sementara di depan pintunya ada papa nya yang menunggu dan membujuknya untuk keluar.

"Levi-kun!!! Jangan membuat otousan khawatir!!!. Kau sudah terlalu lama di dalam sana! Kau boleh bersedih,tapi bukan begini caranya!!." papanya Levi menyilangkan tangannya di dada.

"Tenma-sama..... Levi-sama mungkin sedang ingin sendirian sekarang." kata seorang wanita yang merupakan asistennya.

"Daijobu desu!!!!!! Aku tidak mau kalian semua menggangguku sekarang!!! Enyahlah!!!." Levi berteriak hingga membuat asistennya kaget.

"Haah..... Terserah kau saja...." papanya Levi pun menyerah dan pergi dari depan kamarnya Levi bersama asistennya.

Di dalam kamar,Levi masih saja merenung tidak jelas.

"A aku masih tidak percaya..... Miya-chan.... Dia adikku? Miya??? Bagaimana bisa?? Haah..... Tuhan... Kenapa kehidupanku sangat rumit?."

--------------------------------------------------------

#MOHON MAAF... TYPO BERTEBARAN BAGAIKAN DAUN YANG TERBANG DITIUP ANGIN MUSIM GUGUR:V
LEVI : THOR OTAK LU MULAI PANAS YA.... KURANG BELAIAN NIH...
AUTHOR : BIARIN... KAMU LANJUT GIH SEDIH-SEDIHNYA....
LEVI : AUTHOR LAKNAT!!!
AUTHOR : P

#OK... ANGGAP SAJA ITU CHAPTER TAMBAHAN:V
#VOTE N COMEN NYA KAWAN-KAWAN;)
#SALAM DARI VASSA LOVE:D

#terbit tiap 3 hari 1 kali.

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang