#67.(25).S2

18 4 0
                                    

Jam 4 sore.

Setelah mengajak Lena ke rumah milik Levi, sekarang Levi mengajak Lena ke sebuah tempat dimana disana mereka berpijak pada ujung tebing yang bawahnya adalah laut yang memiliki deburan ombak besar. Angin laut berhembus menerpa wajah mereka.

"Tempat ini...." Lena berjalan sampai di bibir tebing dan memandang sekelilingnya.

"Mirip seperti saat di Riau kan?" kata Levi.

Lena menoleh ke belakang. Melihat Levi tersenyum dengan rambut yang diterpa angin laut membuatnya terlihat sangat menawan.

"Kenapa.... Kamu membawaku kesini?" tanya Lena.

Levi yang tadinya duduk di atas kap mobil berjalan mendekati Lena.

"Bukan apa-apa kok."

"Bukan apa-apa? Pasti ada alasannya kan? Kenapa?"

"Haah.... Aku.... Cuma ingin mengenang saat dulu kita terakhir bertemu dan kembali bersama lagi.... Dan kita juga akan segera dipersatukan untuk selamanya.... Intinya aku hanya ingin mengingat saat kita bersama setelah ini. Saat di asrama-.."

"T tunggu. Jangan bilang.... Kamu mau mengulangi lagi hal itu. Dengan membawaku ketempat semacam ini dan....." tanya Lena dengan wajah penuh selidik. Levi tersenyum simpul.

"Kalau diulangi lagi juga nggak papa kok. Aku malah senang."

Lena langsung menjewer telinga Levi.

"Aduh.... Ada apa Lena? Apa aku salah bicara?"

"Ya jelas salah. Kenapa ya.... Waktu itu kamu melakukannya hm? Padahal sudah kuperingatkan lho. Dan sekarang kamu berniat melakukannya lagi? Bagus." Lena menampakkan tatapan tajam dan senyuman sadis.

"I iya iya. Lagian cuma gitu doang kok kamu sensi amat?"

Mendengar perkataan Levi barusan membuat Lena semakin erat menjewer telinga Levi.

"Aduduh.... Kok malah makin dijewer sih? Sakit Lena...."

"Cuma gitu katamu.... Apa kau tau....  Dulu rasanya memikirkan hal itu membuatku semakin pening tau nggak. Soalnya kita belum menikah tapi malah melakukan itu.... Mana waktu itu aku masih sekolah. Kamu sih enak udah lulus. Bebas."

"Hm.... Maaf deh kalo gitu. Aku janji nggak bakal ngelakuin sebelum kita nikah." kata Levi.

"Ya."

Mereka terdiam sejenak. Menikmati sejuknya angin laut yang berhembus menerpa tubuh mereka dan batu karang yang di terjang oleh ombak semakin mempercantik pemandangan mereka.

Di tengah-tengah itu, Levi memegang kedua tangan Lena.

"Eh? Ada apa Levi?" tanya Lena.

Levi memejamkan mata sembari mengukir senyuman indah.

"Waktu itu.... Aku melamarmu secara sepihak kan? Waktu itu begitu aku bertemu denganmu aku langsung membawamu begitu saja kerumah papa. Dan saat kutanya jawabanmu cuma iya iya saja. Karena itu.... Aku ingin melamarmu secara formal dan santai. Tidak seperti kemarin yang tergesa-gesa." jelas Levi. Lena hanya menghembuskan nafas nya secara pelan.

"T terserah kamu saja lah." Lena agak tersipu ketika Levi terus menatapnya. Dengan kata lain, Lena tidak sanggup menatap Levi yang tatapannya seperti malaikat maut elegan.

"Fyuhh.... Baiklah. Lena Aoi, apakah kamu mau mendampingi, menemani dan membantu kehidupanku untuk selamanya?" tanya Levi.

Lena tak langsung menjawab. Dia malah sedikit tertawa mendengar hal lebay itu keluar dari mulut Levi.

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang