29.RASA YANG TERSEMBUNYI

26 9 0
                                    

Miya dan Lena mengikuti Yuri dan Chelsea. Dengan langkah ragu-ragu mereka berjalan menuju ruang olahraga.

"Apa yang akan terjadi,Lena?" Miya melangkahkan kakinya dengan gentar.

"Mana ku tahu." sebenarnya Lena juga sama takutnya. Namun dia berusaha untuk tetap stay cool.

Merekapun sampai di depan ruang olahraga.

"Ling,kami datang." Yura membuka pintu itu.

Terlihat Ling yang sedang duduk di kursi dengan memakai hoodie dan bercelana panjang.

"Hai para babuwers!!! Gue udah nungguin kalian lama banget lho."

"Hei kak Ling! Apa kakak mau cari masalah lagi dengan kami? Tidak cukupkah kakak mengganggu kami?." Lena sudah semakin kesal.

(Apa-apaan ini. Kenapa kak Ling terlihat aneh? Dia seperti.... Sedang merencanakan sesuatu. Dan lagi... Baju yang dia kenakan. Bukankah dia ada di sekolah? Harusnya kan dia pakai seragam.) Begitulah batin Miya.

"Hey babu!!! Jangan sesekali panggil nama gue dengan mulut comberan lo!!."

"Lha trus kalo nggak manggil nama,manggilnya apa dong?." tanya Yuri dengan wajah bego.

Ling hanya memelototi Yuri mengisyaratkan untuk diam.

"Yur. Kalo jadi orang jangan goblok goblok napa. Ini lagi serius. Mendingan kamu diam." bisik Chelsea di dekat Yuri.

"Hah... Langsung masuk ke inti aja ya... Gue mau nantangin kalian bertarung." jelas Ling.

"Hah? Bertarung? Nggak salah tuh? Maaf ya.. Bukannya mengejek,tapi kak Ling kan nggak bisa bertarung." Kata Lena dengan sombongnya.

"Psst.. Lena! Jangan ngeremehin gitu. Siapa tau ada maksud tersembunyi." bisik Miya pada Lena.

"Miya,satu-satunya maksud tersembunyinya kak Ling adalah babak belur di tanganku."

"Apa???!!! Beraninya babu kayak lo bacot kayak gitu??!!!!." Ling yang mendengarnya langsung naik darah.

"Sabar. Ling." Yuri menghampiri Ling dan menepuk-nepuk pundaknya.

"Jadi,Ling ingin kalian berdua bertarung dengannya dan Chelsea." sambung Yuri.

"M maaf. Kalau seperti itu aku tidak bisa.Lena juga-.."

"Tidak. Aku akan menerimanya. Dengan satu syarat."

"Hah? Syarat? Apaan?" Tanya Ling.

"Kalau kami menang bertarung denganmu dan Chelsea,maka kamu harus berhenti mengganggu kehidupan aku ataupun Miya."

"Hm... It'ok. Tapi kalau kalian kalah,maka... Kalian akan jadi budakku sampai kalian lulus dari sini. Gimana?." Ling menyeringai.

"L Lena. Sebaiknya kita jangan-..."

"Tak apa,Miya. Percaya saja padaku." Lena tersenyum kepada Miya.

"Yah.. Dan pertarungan kalian akan di adakan besok,digedung olahraga,setelah pulang sekolah. Dan aku akan menjamin keamanannya." kata Yuri.

"Jadi... Silahkan deh,kalian latihan buat besok. Latih fisik kalian supaya besok nggak terlalu sakit babak belur." kata Ling dengan seringai licik.

Lena hanya menatap Ling dengan tajam dan mereka pergi tanpa sepatah katapun diikuti Chelsea yang membukakan pintu untuk mereka.

Saat jarak Chelsea dekat dengan Miya, Chelsea membisikkan sesuatu.

"Tunggulah di depan pos keamanan." bisik Chelsea dengan cepat.

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang