31. PREPARE

21 10 0
                                    

Miya berlari meninggalkan Lena seorang diri dan lari ke UKS. Wajahnya dipenuhi air mata yang mengalir diluar kehendaknya. Biarpun mereka cuma sahabat,namun Miya sudah sangat menganggap Lena sebagai saudara kandungnya sendiri.

"Lena-chan.......... Tolong bertahanlah....." kata Miya sambil menyeka air matanya.

Saat sampai di UKS,Miya tidak melihat adanya tanda-tanda kehidupan. Tentu saja,waktu itu kan sudah jam pulang dan tak ada jadwal perkumpulan PMR.

Miya berlari kembali ke gedung olahraga dan nekat membawa Lena yang pingsan ke rumah sakit.

---

Di rumah sakit Miya terus mondar-mandir gak jelas karena sahabat yang di sayanginya tak sadarkan diri.

Dari kejauhan, ntah kebetulan atau tidak,Aldi melihat Miya di sana. Dan Aldi pun menghampiri Miya.

"Merhaba,Miya." sapanya.

"Aldi-san? K kenapa Aldi-san bisa ada di sini?."

"Hm? Aku sedang menjenguk anne(ibu:Turki) ku."

"Anne?" Miya memasang wajah heran.

"Ibuku."

"Oh."

"Kamu kok bisa ada di sini? Kerabatmu juga sakit ya?."

"Ano... Lena-chan terluka,jadi aku segera membawanya kemari."

"Hah??!!! Lena? Kenapa? Bagaimana keadaannya?." Aldi langsung panik ketika ternyata yang di rawat di rumah sakit adalah Lena.

"Aku akan ceritakan. Tapi... Jangan katakan pada siapapun."

"Cepat katakan!!!!." Aldi mulai emosi.

"Aku dan Lena.... Kami tadi terlibat perkelahian dengan kak Ling."

"Hah? Ling!!??"

"Lena kena hajar kak Chelsea juga."

"Chelsea ikutan juga??!!" kali ini Aldi mulai memuncakkan amarahnya.

"Biar ku beri pelajaran mereka!!!!." Aldi bergegas pergi namun Miya dengan cepat memegang tangan Aldi.

"Tunggu. Jangan. Sebaiknya kakak nggak usah nambahin masalah lagi. Cukup sampai sini saja." Miya mulai meneteskan air matanya. Aldi merasa tak tega dan tangannya mengusap lembut pipi Miya.

"Maaf aku terlalu emosi. Aku tidak akan memberi pelajaran pada Ling dan Chelsea. Asalkan kamu jangan menangis". Aldi tersenyum kecut karena sebenarnya masih tidak terima dengan Ling dan Chelsea yang membuat gadis yang di sukainya terluka.

"Bolehkah aku melihat keadaan Lena?."

"Ya."

---

Di rumah Ling, Ling yang baru sadar dari K.O nya menggerutu nggak jelas. Chelsea dan Yuri hanya memandangi nya tanpa berkata-kata lagi.

"Cih. Yuri!! Kenapa skornya bisa seri?" Ling mulai menyalakan korek api dan mengarahkan ke rokok di mulutnya:v

"Lha kok tanya aku sih? Aku kan nggak tau. Kalo tanya tuh ke diri sendiri. Siapa suruh kamu lebih payah dari si cupu Miya?" Yuri memasang tampang tak berdosa.

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang