#54.(12).S2

18 7 1
                                    

Ini aku, Ling Tan💗
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Cih. Nenek sihir lagi?" Levi mematikan ponselnya dan fokus pada kertas absensi lagi. Namun, dalam hatinya serasa ingin membalas pesan tersebut.

Tiba-tiba di tengah kegiatan membosankannya, Miya datang.

"Onii-chan. Ini aku bawakan sandwich." kata Miya sambil meletakkannya di samping Levi.

"Kamu baru beli,ya? Arigato." Levi melempar senyumannya.

"Ayo dimakan." titah Miya.

"Nanti ya. Habis ngerekap ini."

Miya pun terdiam. Setelah beberapa menit, dia bicara.

"Onii-chan." panggilnya.

"Ya?" jawab Levi tanpa melihat ke arah Miya.

"Anu... Aku tadi ngobrol sama papa. Katanya..... Onii-chan mau kuliah di Jepang ya?" tanya Miya agak ragu.

Setelah mendengar perkataan Miya, Levi menghentikan aktivitasnya. Dia meletakkan pulpen di meja dan melihat Miya.

"Iya. Tapi kenapa wajahmu begitu?" Levi melihat wajah Miya yang terlihat masam.

"Nggak papa. Aku cuma tanya untuk memastikannya saja." kata Miya dengan lesu.

Levi mengelus rambut Miya dan menatapnya dengan lembut.

"Jujur deh. Sebenarnya kamu kenapa sih?" tanya Levi.

Miya terdiam sesaat. Dia memejamkan matanya.

"Aku... Cuma... Ngerasa nggak rela aja, ntah apa itu... Tapi aku merasa akan ada banyak orang yang sedih kalo Onii-chan pergi." kata Miya.

"Ahahahaha.... Kamu ini ada-ada aja. Kalo sedih pasti ada lah. Yang penting, aku masih hidup di dunia ini kan?"

Bugh.

"Aduh. Kamu kenapa,sih?" Levi mengusap-usap punggungnya yang di pukul Miya.

"Soalnya Onii-chan bicara yang aneh-aneh sih. Ngomong-ngomong, kapan Onii-chan pulang lagi kesini?" tanya Miya.

"Kamu ini gimana sih? Berangkat aja belum, kok udah nanya kapan pulang?"

"Iya iya deh. Kapan berangkatnya?"

"Hm... Kalo semua udah selesai... Mungkin 3 hari lagi. Waktu itu aku sudah resmi keluar dari sekolah."

"A apa?!! Cepat sekali???!!!!!" Miya berteriak karena saking kagetnya.

"Iya."

"B bagaimana bisa Onii-chan siap secepat itu?? Bagaimana dengan barang-barang yang akan Onii-chan bawa? Bagaimana dengan tiket pesawatnya? Bagaimana-.."

Levi menempelkan jari telunjuknya pada bibir Miya dan Miya pun menghentikan bicaranya yang panjang lebar bak kereta api.

"Kamu kalo ngomong pake titik koma dong. Aku baru tau kali ini kalau seorang Miya yang terlihat pendiam tenyata banyak bicara ya?" tanya Levi sambil tersenyum yang terkesan mengejek.

"Aku serius." kata Miya dengan sendu.

"Haah.. Baiklah." seketika wajah Levi cemberut.

"Onii-chan. Kapan pulangnya?"

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang