39.SKAK MAT!!!

17 9 2
                                    

Levi menelpon Ferry karena saking repotnya. Sambil sesekali mengecek nafas dan denyut nadi Jessy.

Hallo,Fer.

Ya. Ada apaan kak Levi?. Nemuin sesuatu yang bagus ya.

Ya. Cepat kau kemari. Ke taman belakang sekolah.

What?!!!!!! M mana mungkin... A aku... Em ada urusan nih hehehe....

Tinggal bentar aja urusanmu! Disini lebih penting nih!

T t tapi....

Ngga usah tapi tapian!! Pokoknya kau harus cepat kemari, atau kubuat kaki di kepalamu dan kepala di kakimu!!!

What the hell!!!...

Tut.

Sambungan telepon di putus begitu saja oleh Levi. Dia hanya mendengus kesal dan membawa Yura dibaringkan di samping Jessy.

---

Di tempat lain...

"Sri,aku mulai khawatir sama Lena nih. Kok dia ngga datang datang ya?. Padahal ketua OSIS udah kasi pengumuman nih." Tanya Miya pada Sri yang kebetulan baris bersebelahan.

"Well. Sekarang gimana? Kita cari dia?"

"Em.. Tapi apa ini merepotkanmu?."

"Tidak juga." Sri menggandeng tangan Miya dan berusaha menyusup dari antara kerumunan siswa.

---

"Aduh.... Gimana nih.. Kak Levi suruh aku ke taman belakang.. Jujur, aku takut banget... Tapi... Kak Levi bilang kalau aku nggak kesana..... Habis sudah... Aduh.. Ya Gusti... Tolonglah hamba yang berada di ambang kepunahan ini..." Ferry berjalan menyusuri lorong kelas sambil komat kamit mengucap doa.

Saat akan sampai, dia sengaja memperlambat langkahnya.

"Semoga saja ngga ada apa-apa. Eh.." Ferry diam seketika melihat pemandangan yang tidak menyenangkan.

"Kak Levi!!!!" Ferry berteriak dan berlari ke arah Levi. Levi pun menengok ke arah sumber suara yang ternyata adalah Ferry.

"Kamu lama banget Fer!" kata Levi sambil menjitak kepala Ferry.

"M maaf kak. A ada apa ini sebenarnya... K kenapa ada kak Yura dan Kak..... Jessy!!!!" Ferry agak kaget melihat Yura yang tak sadarkan diri dan dia lebih kaget melihat Jessy yang ada di sekolahnya dengan perut yang bersimbah darah.

"Nanti bakalan aku jelasin Fer. Tapi sekarang yang penting kita harus menangani mereka berdua. Apalagi Jessy. Kita mesti cepet Fer!"

"I iya."

"Fer, kamu bawa Yura ke UKS saja. Masalah Jessy biar aku yang urus."

"Ok." Ferry menggendong Yura dan bersiap akan pergi, namun baju Ferry di tarik oleh Levi.

"Satu lagi Fer. Jangan sampai Daniel tau soal ini. Dia bisa berbuat bodoh! Mengerti!." jelas Levi yang di balas anggukan dari Ferry yang terlihat tegang.

Ferry pun pergi meninggalkan Levi yang juga akan pergi ke rumah sakit mengantarkan Jessy.

---

HEART STRING [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang