Dua

716K 34.5K 1.3K
                                    

"Kamu di rumah aja ya, kalau bosan kamu boleh ke rumah sakit. Tapi ingat--- jangan naik kendaraan umum. Pak Amir siap mengantarkan kemanapun kamu pergi," ujar Alka seperti biasa, mengingatkan istri kecilnya. Ia tidak mau Liana pergi sendirian tanpa ada pengawasan dari Alka maupun orang kepercayaan Alka. Terlalu berbahaya jika Liana istri kecilnya dibiarkan sendirian. Bahaya menghampiri tanpa permisi dan tak mampu Alka prediksi. Daripada ia menanggung resiko tentang Liana, lebih baik Alka memberikan penjagaan ketat untuk istrinya itu.

Liana yang tengah mengancingkan kemeja berwarna biru laut milik Alka, mengangguk pertanda setuju dengan ucapan suaminya. Ia termasuk istri yang patuh akan perintah suami.

"Kalau mau keluar boleh aja, yang penting jangan sekali-kali keluar dengan laki-laki manapun selain aku, Liam, atau ayah. Ingat itu, istri kecilku."
Liana memutar bola matanya dengan jengah. Entah sudah berapa kali Alka memeringati hal yang sama pada dirinya. Ia bahkan sudah sangat hapal dan merasa bosan dengan kata-kata Alka.

"Iya iya, bawel. Buruan berangkat, udah hampir jam 8. Jangan jadi dokter pemalas!" Liana mendorong dada bidang suaminya agar menjauh.

Alka tersenyum, mengusap pipi gembul istrinya lalu meninggalkan kecupan di pipi kanan dan kirinya secara bergantian. Kebiasaan yang sering dan sangat disukai Alka, mencium pipi istrinya yang terasa empuk menurutnya.
Punggungnya melengkung ke depan untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi Liana. Saat seperti ini, Liana tahu apa yang harus ia lakukan.

Dengan jari-jari tangannya, Liana menata rambut Alka yang masih berantakan seperti kebiasaannya. Begitu pekerjaannya selesai, Liana tak lupa memberikan kecupan di pipi dan bibir alka. Hanya sebatas kecupan tanpa lumatan panas. Karena jika lumatan sudah terjadi, mungkin acara selanjutnya sudah pasti berakhir di ranjang.

"Iya udah aku berangkat dulu, jam makan siang kamu mau ke rumah sakit? Kalau iya biar aku jemput," ujar Alka lalu mengenakan sepatu pantofel miliknya.

"Enggak deh, Liana mau ke rumah bunda aja. Kangen sama bunda soalnya."

"Pulang dari rumah sakit aku jemput kamu, kita pulang sama-sama nanti. Ingat! Selama kamu di rumah bunda aturan tetap berlaku, kamu ingat kan sayang?"

Liana menghela napas berat.
"Ingat, nggak boleh masak atau melakukan pekerjaan berat apapun, nggak boleh kecapean, istirahat siang, nggak boleh telat makan dan kasih kabar ke kamu kalau ada apa-apa," ucap Liana yang sudah hapal di luar kepalanya.

"Pinter, makin sayang deh sama kamu" bisik Alka lalu meraih tas kerjanya.
Liana melingkari lengan Alka, berjalan beriringan dengan suaminya menuju halaman depan. Rutinitas yang ia jalani sebagai istri Alka, selalu mengantarkan Alka sampai pintu saat Alka berangkat ke rumah sakit untuk berkerja. Dan membukakan pintu saat Alka pulang, itu dilakukan jika Liana ada di rumah.

"Hati-hati di jalan, jangan genit sama anak-anak koas, perawat, dokter, atau pasien manapun. Pokoknya nggak boleh," pesan Liana. Bukannya Liana berlebihan, hanya saja siapa yang tidak takut kehilangan suaminya jika suaminya adalah seorang dokter dengan wajah rupawan seperti Alka dan sudah mapan. Pasti banyak sekali godaan bagi Alka untuk berpaling dari istri kecilnya itu. Hal-hal inilah yang selalu Liana takut. Takut jika Alka berpaling darinya, memilih wanita lain yang lebih darinya.

"Jangan takut, kamu satu-satunya. Aku pernah berjanji kan sama kamu? Kalau aku hanya menyimpan satu nama wanita yaitu Liana Queen Arsenia Vernando dan berjanji tidak akan mengkhianati," bisik Alka sembari mengusap lembut puncak kepala istri kecilnya.

"Aku emang nggak setiap hari bilang kalau aku bakal setia sama kamu, tapi lihat kan buktinya, sampai saat ini aku setia. Kamu butuh bukti kan bukan sekedar janji?"

Liana tersenyum, menatap Alka penuh arti.
"Oke, iyaudah sana berangkat. Aku juga mau mandi."

"Iya, sampai ketemu nanti, istri kecilku"
Alka mencium kening Liana sekali, lalu melenggang memasuki mobilnya yang sudah disiapkan oleh supir pribadinya.

My Protective DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang