09. Ungkapan rindu

21.9K 1.5K 28
                                    

Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya, menahan rasa ingin jumpa, percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang, melepas semua kerinduan, yang terpendam..

Hari Jum'at adalah hari yang menjadi rutinitas Iqbaal untuk menghubungi (Namakamu) melalui facetime atau sekedar telepon. Sudah terhitung 2 minggu Iqbaal jauh dari (Namakamu), dan dia benar-benar merindukan gadis itu. Perbedaan waktu pun selalu menjadi penghambat untuk dirinya agar bisa menghubungi (Namakamu).

Seperti sekarang, Iqbaal melirik kearah jam dinding nya untuk memastikan jam di tempat tinggalnya sebelum dia menghubungi (Namakamu). Disini, jam menunjukkan pukul 7 malam, berarti di Jakarta menunjukkan pukul kira-kira 12 siang. Jarak waktu yang berbeda 8 jam atau lebih ini memang mampu membuat Iqbaal ingin rasanya kembali ke Indonesia dan kembali memeluk gadis nya disana.

Iqbaal membuka layar macbook nya untuk segera menghubungi (Namakamu) melalui aplikasi berinisial S, tapi sebelumnya dia harus memastikan dulu keberadaan gadis itu.

(Namakamu)

Udah pulang? Atau masih di sekolah?

Udah, udah pulang dari tadi baal
Ada apa?

Mau facetime
Kangen

Sibuk menunggu jawaban (Namakamu), tiba-tiba saja dentingan di macbook nya membuat Iqbaal terkejut. Ternyata, (Namakamu) yang memanggilnya lewat aplikasi S lebih dulu, selalu begitu.

Iqbaal menekan icon berwarna hijau, lalu menarik satu guling untuk bisa ia peluk, hitung-hitung sebagai pengganti (Namakamu).

Tidak lama kemudian munculah wajah cantik seorang gadis diseberang sana. Gadis yang memakai kaos putih berlengan panjang dengan rambut yang di ikat asal. Apapun kondisinya, gadis itu selalu cantik dimana Iqbaal.

"Haii! Kok lesu gitu mukanya, lagi sakit ya lo?" tanya (Namakamu) sambil meletakan macbooknya di atas meja belajar.

Iqbaal menggeleng, "gak sakit kok," jawabnya.

"Terus kenapa?" tanya (Namakamu).

"Kangen sama lo," jawab Iqbaal.

(Namakamu) tertawa pelan, "sabar, puasa sebentar lagi kok," katanya.

"Lo gak kangen sama gue emang?" tanya Iqbaal kesal.

"Kangen, ini fans-fans lo juga kangen," jawab (Namakamu) sambil melirik ke ponselnya.

"Gue juga kangen sama mereka," kata Iqbaal.

(Namakamu) meletakan ponselnya d samping macbooknya, lalu dia menopangkan dagunya dengan kedua tangan yang masing-masing bertumpu diatas meja sambil menatap Iqbaal dengan lembut.

"Gimana sekolah nya?" tanya (Namakamu) lembut.

"Baik-baik aja, lagi sibuk test gitu," jawab Iqbaal.

"Kok gak belajar?" tanya (Namakamu).

"Nanti aja," jawab Iqbaal.

"Belajar, gue temenin sampe selesai," kata (Namakamu).

"Entar aj--"

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang