Iqbaal tersenyum saat mendapati dua box kue buatan (Namakamu). Tadi, gadis itu mengiriminya via ojek online dikarenakan tidak bisa ikut Iqbaal untuk buka bersama dan SOTR. Ya, memang perihal ini sudah dbicarakan dari jauh-jauh hari, hanya saja Iqbaal terus memaksanya membuat (Namakamu) mau tidak mau menyogok laki-laki itu dengan kue buatannya.
Dan rencana itu berhasil. Akhirnya Iqbaal menerima kue itu tanpa babibu lagi, rencana nya dia akan membawa kue buatan (Namakamu) untuk di bagi-bagikan ke teman-temannya yang lain. Oh ya, dia juga sudah meminta (Namakamu) untuk tidak pergi kemana-mana besok. Karena besok adalah hari terakhir sebelum gadis itu berangkat ke Jogja hari Jumat.
Sejak H-4 tepatnya kemarin, beberapa keluarga Iqbaal memang sudah mulai berdatangan. Tak terkecuali Umi yang sudah stay dirumah Iqbaal sejak H-7 dan selalu menanyakan keberadaan sang kekasih, (Namakamu). Sayangnya gadis itu tidak bisa menyempatkan diri untuk datang kerumah Iqbaal.
Hari ini juga (Namakamu) sedang sibuk mem-packing barang-barang yang harus dibawa ke Jogja untuk stay selama 1 minggu lamanya. Dan seperti biasa, sebelum memfokuskan diri pada teman-temannya Iqbaal akan menyempatkan diri mengunjungi rumah (Namakamu).
Lihatlah sekarang, laki-laki itu sedang duduk diatas carpet berbulu halus sambil menyandarkan kepalanya di badan sofa yang dimana (Namakamu) juga sedang dalam posisi berbaring disana. Hei, kalian jangan mikir yang macam-macam ya!
"Gak mudik kamu, Baal?" tanya Olla yang ada disana, sedang membuat Iqbaal menoleh menatapnya.
"Enggak tan, keluarga pada dateng kerumah soalnya," jawab Iqbaal sopan.
"Emang kalau pulang, kamu kemana?" tanya Olla lagi.
"Ke Surabaya atau gak ke Bandung tempat nya ayah, tan," jawab Iqbaal lagi.
(Namakamu)? Gadis itu masih sedikit kesal lantaran Iqbaal datang. Bukannya tidak suka, hanya saja dia kesal karena tadi pagi dia sudah mengirimkan dua box kue kerumah Iqbaal. Lalu, buat apa dia mengirimnya via ojek online kalau laki-laki itu justru datang ketika sore hari?
Ingin rasanya (Namakamu) mencakar raut wajah Iqbaal yang polos tadi, namun sayang laki-laki itu kekasihnya. Bisa-bisa dia di tuntut oleh ribuan perempuan penggemar Iqbaal jika dia benar-benar melakukan nya.
"(Namakamu)," panggil Olla.
(Namakamu) berdeham, "kenapa, mah?" sahutnya.
"Itu lho pacarnya dateng kok diem aja, dulu ngeliat Iqbaal di tv kamu heboh sendiri, giliran udah di depan mata gitu di diemin," ucap Olla terkekeh.
Iqbaal tertawa pelan, dia melirik sekilas kearah (Namakamu), "dia ngambek tan sama aku," sahut nya.
"Lho, kenapa? Lagi puasa gak boleh ngambek-ngambekan lho," kata Olla menggoda.
"Ya habisan aku kesel, dia udah ribut pagi-pagi minta di buatin kue pas udah di kirim sorenya malah kesini dia," omel (Namakamu).
"Namanya juga kangen, gak kuat nahan Iqbaal nya," ucap Olla.
"Tuh denger, aku tuh kangen sayang," sahut Iqbaal lembut.
(Namakamu) mendengus sebal, dia melayangkan tangannya untuk menarik hidung mancung Iqbaal itu dengan gemas. Membuat Iqbaal meringis kesakitan sambil berusaha melepaskan tangan (Namakamu) dari hidungnya.
Wajah Iqbaal yang sudah mulai memerah itu pun berhasil mengundang tawa (Namakamu). Ekspresi Iqbaal benar-benar menggelikan membuat (Namakamu) tidak bisa menahan rasa ingin tertawa nya itu.
Setelah dilepaskan, Iqbaal mengusap hidung nya dengan bibir yang mengerucut. Dia kesal, namun dia juga senang karena bisa melihat gadis itu tertawa lagi. Ya, namanya juga (Namakamu), dari awal saja sudah jutek, mau diapakan lagi juga sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]
RomantizmAntara fans dan idola yang tidak sengaja dipertemukan.